This Author published in this journals
All Journal Sosio Konsepsia
Rusmin Tumanggor
Rusmin Tumanggor, Guru Besar Antropologi Kesehatan pada Universitas Islam Negeri Jakarta. Anggota Tim Pakar pada Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan anggota Panitia Pembina Ilmiah pada Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan So

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sosio Konsepsia

PEMBERDAYAAN KEARIFAN LOKAL MEMACU KESETARAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL Rusmin Tumanggor
Sosio Konsepsia Vol 12 No 1 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v12i1.615

Abstract

Manusia yang masih hidup dan yang telah mati di planet bumi merupakan satu kesatuan energi penentu equilibrium dan carrying capacity planet ini mempertahankan eksistensinya beradaptasi dalam rotasi kosmos. Komunitas manusia yang menempati berbagai wilayah kulit bumi, seirama kemudahan dan tantangan yang dihadapinya mewujudkan pandangan mendasar “world view” sebagai acuan nilai dan norma serta keorganisasian dalam pranata warganya memenuhi kebutuhan hidup di lini zona masingmasing.Takaran inilah esensi kearifan lokal. Lintasan sejarah memperlihatkan mereka telah mampumenjabarkan rumus kehidupan mulai dari tiada, melayani kelahiran, menggeluti keseharian, ritus-seremoni kematian serta visionis persiapan memasuki kehidupan abadi. Secara fenomenal komunitas yang mengalami percepatan pemahaman mengakses lingkungan untuk perubahan sebagian menggapai kemajuan peradaban spektakuler. Ketika mereka berpeluang memimpin, di samping ada yang mengabaikan manusia padakomunitas adat terpencil ada juga diantaranya yang mencoba menanam jasa membuat program pemacu perubahan sesuai alur pikir cerdas berkebudayaan kompleks. Disayangkan upaya tadi banyak gagal. Kini di sadari itu akibat pembangunan yang ditawarkan tidak dimulai dari jejaring akar budaya KAT itu sendiri yaitu kearifan lokal. Memberdayakan KAT bagian dari ekuilibrium alam dan sosial. Mottonya “Senang menggagas sendiri meminggirkan keakraban. Berpikir kreatif sambil meniti pemahaman orang lain mewujudkan monumental tempat bersama menatap ketinggian.” Bagaimana implementasinya ke depan, dapat terjembatani lewat tulisan ini.