S. Sofyan
Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Litbang Industri

Analisis gugus fungsi, distribusi, dan ukuran partikel tinta stempel dari ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) dengan senyawa pengomplek NaOH dan Al2(SO4)3 S. Silfia; F. Failisnur; S. Sofyan
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.582 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3886.31-38

Abstract

Gambier is one of natural materials that can be used as raw material for ink production. This study aims to see how far the influence of NaOH and Al2(SO4)3 to the functional groups, distribution, and particles size of stamped ink from gambier. The research on the manufacture of stamp ink from gambier with the compound of NaOH and Al2(SO4)3 compounds was carried out in two stages. The first stage is the preparation of gambier extract by dissolving the raw gambier with water solvent, drying, powder extraction with alcohol solvent. The second stage is formulation the NaOH complexing (35%, 30%, 25%, 20%, 15%) and Al2(SO4)3 (35%, 30%, 25%, 20%, 15%) for every 35% gambier extract in ethanol. Analysis of stamp inks is the determination of functional groups, distribution and particle size. The results showed that the best stamped ink was found  with 15% NaOH complexing compound, because the values of particle size and polydispersity index (pdi) were the lowest from all treatments, as a result the ink obtained did not clot.AbstrakGambir merupakan salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tinta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh NaOH dan Al2(SO4)3 terhadap gugus fungsi, distribusi, dan ukuran partikel tinta stempel dari gambir. Penelitian pembuatan tinta stempel dari gambir dengan senyawa  pengomplek NaOH dan Al2(SO4)3 dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama pembuatan ekstrak gambir melalui pelarutan gambir asalan dengan pelarut air, pengeringan, ekstraksi bubuk dengan pelarut alkohol. Tahap ke dua memformulasikan pengomplek NaOH (35%, 30%, 25%, 20%, 15%) dan  Al2(SO4)3 (35%, 30%, 25%, 20%, 15%) untuk setiap 35% ekstrak gambir dalam etanol. Analisis terhadap tinta stempel adalah penentuan gugus fungsi, distribusi dan ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinta stempel dengan pengomplek 15% NaOH yang terbaik, karena nilai ukuran partikel dan polydispersity index (pdi) paling rendah dari semua perlakuan, sehingga tinta yang didapatkan tidak menggumpal.
The effect of type and method of mordant towards cotton fabric dyeing quality using jengkol (Archidendron jiringa) pod waste S. Sofyan; F. Failisnur; S. Silfia
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.355 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3830.1-9

Abstract

Jengkol pod is waste from jengkol (dogfruit). Its extract contains 5.28% tannin and can be used as a natural dye for textile to add its value. This study was conducted by extracting jengkol pod waste by using water. The treatment of this research is type and method of mordant. The mordant type was Al2(SO4)3, CaO, and FeSO4 and mordant method was conducted using three ways, simultaneous, post, and the combination of both. Dying was applied to cotton fabrics. To find out the effect of each treatment, the colored fabrics measured the strength and darkness of the color. The quality of the colored fabrics was determined by testing the color fastness against washing, acidic and alkaline sweat, light, and rubbing. The results showed that mordant type and method affected the color strength and darkness. The highest color darkness and differences were obtained in the treatment using mordant FeSO4 for all mordant methods. The mordant type and method did not have a significant effect on the color fastness of the fabric. The average of non-mordant fabric (control) has a higher fastness value compared to the colored fabrics. Some treatments have the same color fastness as the control fabric. The CaO mordant treatment with post and combined mordant method had better color fastness against alkaline sweat and light than controlled fabric treatment.AbstrakKulit jengkol merupakan limbah yang dihasilkan dari buah jengkol. Ektrak kulit jengkol mengandung tanin sebesar 5,28% dan dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alam tekstil untuk meningkatkan nilai tambahnya. Penelitian dilakukan dengan mengekstrak kulit jengkol menggunakan air. Perlakuan penelitian yaitu jenis dan metode mordan. Jenis mordan yang digunakan adalah Al2(SO4)3, CaO, dan FeSO4. Metode mordan dilakukan dengan tiga cara yaitu simultan, pasca, dan gabungan. Pewarnaan diaplikasikan pada kain katun. Untuk melihat pengaruh masing-masing perlakuan maka kain yang telah diwarnai diukur arah dan ketuaan warnanya. Kualitas kain hasil pewarnaan dilihat dengan menguji ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam dan basa, sinar, dan gosokan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan metode mordan mempengaruhi arah dan ketuaan warna kain. Ketuaan dan perbedaan warna paling tinggi diperoleh pada perlakuan menggunakan mordan FeSO4 untuk semua metode mordan baik simultan, pasca, dan gabungan. Jenis dan metode mordan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap ketahanan luntur warna kain. Kain kontrol tanpa mordan rata-rata mempunyai nilai ketahanan luntur yang lebih tinggi dibandingkan dengan kain yang diwarnai. Beberapa perlakuan mempunyai ketahanan luntur warna yang sama dengan kain kontrol. Perlakuan mordan CaO dengan metode mordan pasca dan gabungan mempunyai ketahanan luntur warna terhadap keringat basa dan sinar yang lebih baik dari perlakuan kain kontrol.