PT. Albasia Sejahtera Mandiri adalah produsen kayu lapis yang salah satu jenisnya adalah Blockboard. Produk dibuatsesuai pesanan guna memenuhi permintaan pelanggan. Dalam proses produksinya selama pengamatan, ditemukankecacatan sebesar 16,085% setiap harinya. Pihak manajemen menginginkan jumlah kecacatan produk dapat ditekanmenjadi 2%. Ini menjadi tantangan untuk setingkat lebih maju dalam proses produksi yang dilakukan di perusahaan.Terutama variabel-variabel penting yang sebenarnya menjadi kebutuhan para pembeli/pelanggan. Tujuan penelitian iniuntuk mengidentifikasi penyebab kecacatan, menerapkan pengendalian kualitas, dan bagaimana penanggulangan ataurencana tindak lanjut yang harus dilakukan berdasarkan konsep Six Sigma, Kaizen, serta Statistical Quality Control(SQC). Hasil Six Sigma pada tahap pengukuran yaitu perusahaan berada pada kondisi 2,99sigma dengan DPMO 99.393.Artinya perusahaan berpeluang menghasilkan produk cacat sebesar 99.393 per satu juta kesempatan. Diketahui CTQ(Critical To Quality) terbanyak menimbulkan kecacatan adalah Delaminasi Core yaitu sebesar 21,34% atau 957 produkselama masa pengamatan. Kemudian setelah diketahui 3 CTQ terbesar, dan pengukuran lainnya dalam bab pengolahandata, dirumuskan penanggulangan atau rencana-rencana tindak lanjut menggunakan metode Kaizen 5s, 5W+1H, FiveStep Plan, dan SQC Seventools sehingga permasalah yang disebabkan oleh 3 CTQ terbesar yakni delaminasi core(21,34%), ketipisan (19,92%), dan delaminasi face (17,77%) dapat diatasi.