Claim Missing Document
Check
Articles

Sejarah Islamisasi Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi RiauSejarah Islamisasi Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi RiauSejarah Islamisasi Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri; Putri Syafira
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9083

Abstract

Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu wilayah tempat proses islamisai di masa lampau hingga kini menjadi sebutan negeri seribu suluk . Tujuan penelitian ini mengetahui awal perkembangan islam serta penyebaran Islam di Rokan Hulu. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka yaitu hasil analisa berbagai informasi konseptual serta data-data kualitatif maupun kuantitatif dari berbagai artikel ilmiah yang terpublikasi sebelumnya. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah. Rokan Hulu di masa lampau masih zaman kerajaan berdekatan Sumatera Utara yaitu Barus, kedekatan menjadi faktor masuknya pedagang Islam, menggunakan transportasi air merupakan transport utama yang menyusuri hulu Sungai Rokan sampai ke daerah Tapanuli Selatan. Maka ada teori Islamisasi Riau dari jalur Barus ini sebuah teori dapat dibuktikan melalui penelusuran jaringan ulama Barus dan Riau yaitu teori barus terjadi interaksi dan proses dakwah Islam di daerah Rokan Hulu. Pada masa ini Islam berkembang pesat di sepanjang Sungai Rokan, disiarkan oleh muballigh-muballigh Islam yang diperkirakan datang dari Aceh yakni Kerajaan Samudera Pasai. Akibat pergolakan kolonial menyebabkan banyak ulama dan keluarga kerajaan hijrah meninggalkan Pasai menuju Rokan. Pada masa inilah kemungkinan negeri-negeri di Rokan di Riau pada umumnya banyak menganut Islam. Pengembangan Islam khususnya di kerajaan-kerajaan telah dikembangkan oleh penguasa-penguasa kerajaan dan muballigh-muballigh atau tokoh agama, kadi yang ada di kerajaan tersebut. Proses masuknya Islam ke Rokan Hulu juga melalui perdagangan jalur yang digunakan ketika itu melalui Bukit Barisan. Hal ini diprediksi bahwa Riau dikenal sebagai penghasil lada dan rempah-rempah . Berkaitan dengan Islamisasi Riau, maka akan muncul berbagai dampak bagi masyarakat Rokan Hulu kedatangan agama Islam membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat Rokan Hulu karena terjadi penyatuan dua budaya yakni budaya yang datang dan budaya yang menyambut.
Tradisi Pernikahan Adat Masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar, Riau Lili Rahma Yuni; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fiqri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.684 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.68

Abstract

Indonesia sangat terkenal dengan keanekaragaman budaya, Salah satunya pada tradisi atau adat pernikahan. Pernikahan merupakan sebuah kegiatan yang melangsungkan perjanjian yang sakral sebagai pengikat supaya menjadikan hubungan yang sah antara laki-laki dan perempuan. Pernikahan juga sebagai pembentuk keluarga baru yang penuh cinta dan kasih sayang serta aman dan damai sesuai ketentuan yang diridhoi allah SWT. Pernikahan adat pada setiap daerah Indonesia pasti berbeda-beda, contohnya adat pernikahan pada masyarakat desa Tanjung. Masyarakat desa Tanjung memiliki tradisi pernikahan yang sangat sakral yaitu tradisi tersebut merupakan warisan nenek moyang mereka. Tujuan penulisan artikel ini supaya mampu mendeskripsikan bagaimana tahap-tahap tradisi pernikahan masyarakat desa Tanjung. Metode yang digunakan kualitatif dengan melakukan analisis sederhana secara observasi dan wawancara. Hasil dari penulisan artikel ini adalah mengetahui tahap-tahap tradisi pernikahan masyarakat desa Tanjung. Masyarakat desa Tanjung melakukan beberapa tahapan yaitu tahap yang pertama, sebelum acara pernikahan diantaranya (1) Perkenalan, (2) Bertunangan (Meminang), (3) Menengok cincin (Memperlihatkan cincin), (4) Memanggil niniok mamak (Kepala suku). Tahap yang kedua, sesudah acara pernikahan diantaranya (1)Akad nikah, (2) Baralek, (3) Berarak.
Eksistensi Kelenteng Hoo Ann Kiong sebagai Objek Wisata Budaya di Kabupaten Meranti Cindy Ratnasari; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.151 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Eksistensi Kelenteng Hoo Ann Kiong Sebagai Objek wisata Budaya di Kabupaten Meranti. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut maka dalam metode penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan didukung sumber informasi dari buku dan jurnal. Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus kelenteng dan beberapa tokoh masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelenteng Hoo Ann Kiong atau dikenal sebagai Vihara Sejahtera Sakti merupakan bangunan bersejarah sekaligus sebagai Cagar Budaya yang ada di kota Selatpanjang Kabupaten Meranti. Keberadaan bangunan ini membawa pengaruh besar bagi Kabupaten Meranti khususnya sebagai Objek wisata. Dilihat dari puncak perayaan Tahun Baru Imlek, Klenteng Hoo Ann Kiong menjadi sasaran bagi wisatawan maupun warga Tionghoa untuk melakukan peribadatan serta kegiatan keagamaan, baik yang berasal dari daerah lokal maupun mancanegara. Sehubungan dengan itu Kelenteng Hoo Ann Kiong juga memiliki suatu keunikan serta keindahan dari segi arsitekstur dan kontruksinya. Kemudian juga didukung oleh potensi tradisi kebudayaan lainnya. Serta mempunyai nilai-nilai histori yang terkandung di dalamnya.
Eksistensi Museum Sultan Syarif Qasim sebagai Objek Wisata Sejarah Budaya Melayu di Kabupaten Bengkalis Sri Oktavia; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.94 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi Museum Sultan Syarif Qasim sebagai objek wisata sejarah budaya melayu di Kabupaten Bengkalis. Penghimpunan data diperoleh dari teknik observasi, wawancara, kegiatan dokumentasi isi museum, dan didukung sumber informasi dari buku dan jurnal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis sederhana. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola museum dan masyarakat sebagai pengunjung. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa koleksi yang ada didalam museum Sultan Syarif Qasim ini sangat beragam dan terjaga. Koleksi – koleksi isi museum berisi benda – benda peninggalan sejarah Sultan Siak yang kental dengan budaya melayu. Namun, keberadaan Museum Sultan Syarif Qasim sebagai tempat objek wisata budaya dan sejarah masih belum diperhatikan dan mendapat antusiasme masyarakat luas, terlihat dari jumlah pengunjung yang sangat minim.
Pulau Galang Sebagai Pulau Kemanusiaan Elisa Elisa; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.816 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.91

Abstract

Pulau Galang merupakan suatu wilayah yang berada di kota Batam. Dahulu Pulau Galang digunakan sebagai tempat penampungan tentara Jepang sebelum dipulangkan kenegaranya 1945. Kemudian, pulau ini digunakan sebagai tempat pengungsi warga Vietnam yang terdampar akibat perang saudara di negaranya. Kemudian, pemerintah kota Batam menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata. Namun, sejak adanya pendemi Corona, wilayah ini digunakan sebagai rumah sakit penanganan pandemi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang dapat diartikan sebagai metode penelitian dan penulisan sejarah dengan menggunakan metode, prosedur atau teknik yang sistematis sesuai dengan kaidah dan kaidah ilmu sejarah. Kemudian, diharapkan dengan penelitian ini memperoleh informasi tentang Pulau Galang yang memiliki banyak peran dalam sejarahnya
Eksistensi Tradisi Syair Surat Kapal Pada Pernikahan Melayu Indragiri Hulu Adiva Septiara; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.258 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.92

Abstract

Kebudayaan merupakan kebiasaan yang hadir di masyarakat dan memiliki manfaat untuk mempertahankan maupun mengembangkan cara hidupnya. Sekian banyaknya budaya tradisi yang ada di Kabupaten indragirihulu peneliti memutuskan untuk memilih “Tradisi Syair surat Kapal” yang berasal dari budaya Melayu yang ada di kabupaten Indragirihulu Provinsi Riau . Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan deskripsi tentang bagaimana perkembangan tradisi syair surat kapal di Kabupaten Indragirihulu tersebut. Adapun jenis tulisan penelitian kali ini adalah jenis tulisan ilmu sejarah dengan studi filologi , yang di mana peneliti fokus membahas tentang kebudayaan yang ada di tengah masyarakat sehingga penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yang digunakan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian kali ini menunjukkan bahwa perkembangan Tradisi Syair surat kapal mengalami penurunan peminat di setiap tahunnya hal ini disebakan karena dampak globlisasi dan kemajuan teknologi serta gaya hidup masyarakat yang praktis . Meskipun masih ada masyarakat yang masih aktif menggunakan Tradisi Syair Surat Kapal untuk mengisi acara-acara yang ada di pernikahan masyarakat kabupaten indragirihulu akan tetapi mereka tidak tahu makna dari syair tersebut dan menyalahgunakan tradisi syair surat kapal di acara lain
Danau Napangga Merupakan Salah Satu Tempat Penghasil Ikan Arwana Di Kabupaten Rokan Hilir Andini Salina; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.725 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.93

Abstract

Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Bagansiapiapi, kota bersejarah, dan pernah dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia. Di Rokan Hilir ini mempunyai salah satu objek wisata yang menarik yaitu Danau Napangga. Danau yang memiliki luas sekitar 500 hektare ini berjarak sekitar 70 kilometer dari Ujungtanjung, Kecamatan Tanah Putih, tepatnya di hulu Sungai Batang Kumuh, Desa Tanjung Medan, berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatra Utara. Danau Napangga memiliki keunikan tersendiri karena menurut legenda, danau ini merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan raja dan permaisuri pada zaman dahulu. Sebagai danau yang alami, terdapat sumber ikan arwana yang khas di kawasan ini dan juga terdapat sumber air panas. Pohon nyiur yang melambai dan pepohonan yang rimbun menambah asri suasana sekitar danau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) Pengertian Danau, (2) Manfaat Danau Napangga bagi masyarakat sekitar, (3) Bagaimana hidup ikan arwana di danau Napangga.
Masjid Jami' Masjid Bersejarah Di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Elta Andea; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.567 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.94

Abstract

Di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, terdapatlah sebuah daerah bernama Pangean. Di daerah Pangean ini terdapat salah satu Masjid yang tertua yaitu Masjid Jami’.Keberadaannya menjadi pertanda sampainya syiar Islam ke daerah ini. Masjid Jami’ Pangean didirikan pada sekitar tahun 1932 berdasarkan pada inskripsi atap masjid. Masjid Jami’ Pangean merupakan masjid Jami’ 4 suku yang ada di daerah Pangean yaitu Suku Melayu, Mandihiliang, Paliang, dan Camin.Pada awalnya masjid ini merupakan bangunan kayu dengan bentuk panggung. Pada tahun 1998 dilakukan pemugaran oleh masyarakat setempat menjadi bangunan tembok yang terbuat dari bata berspesi semen. Dari facadenya bangunan ini terlihat telah mengalami pemugaran, terlihat dari pemberian warna cat, penambahan keramik pada dinding dan lantai. Pondasi bangunan masjid telah mengalami perubahan, pada awalnya berbentuk panggung yang terbuat dari kayu menjadi pondasi yang terbuat dari coran batu kerikil. Bangunan masjid ini terdiri dari satu lantai. Bangunan Masjid Jami’ Pangean ini bergaya arsitektur tradisional.Terlihat dari bentuk atapnya berbentuk limasan tumpang 3. Untuk penggambaran deskripsi bangunan masjid dibagi dalam empat bagian pendeskripsian, yaitu bagian ruang utama, mihrab, serambi, bangunan pendukung, dan bangunan penyerta. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan teknik wawancara. Tunjuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengertian masjid, (2) untuk mengetahui sejarah masjid jami', (3) untuk mengetahui fungsi Masjid
Tepuk Tepung Tawar Dalam Adat Pernikahan Melayu Rini Selvia; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.827 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.95

Abstract

Tepuk tepung tawar merupakan salah satu bagian dari prosesi adat dalam pernikahan melayu. Istilah tepung tawar ini diambil dari salah satu bahan yang digunakan dalam proses tepung tawar tersebut. Dimana bahan tersebut berupa tepung beras yang telah dicampur dengan sedikit air. Dalam upacara perkawinan, tepuk tepung tawar ini bermakna sebagai bentuk pemberian do’a restu kepada kedua pengantin dan seluruh keluarganya. Selain itu juga bermakna sebagai penolakan terhadap segala musibah yang akan diterima oleh kedua pengantin kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberi penjelasan serta gambaran tentang tradisi tepuk tepung tawar dalam pernikahan adat melayu. Data diperoleh dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan cara observasi (pengamatan) dan menggunakan studi dokumen berupa artikel, jurnal serta buku.
Peran Kearifan Lokal Desa Baduy Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Baduy Sri Supitri Romdania; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.47 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.96

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana arus globalisasi tidak dapapat dengan mudah memudarkan nilai nila warisan budaya dari leluhur melainkan menjad peluan sebagai ajang penggerak dalam peningkatan ekonomi ,kearifan lokal yang di miliki baduy salah satunya adalah sebagai contoh tata ruang dan eksistensi yang berkembang secara ekonomi naun tetap terikat pada nilai nilai budaya dari leluhur yang tetap terjaga hingga kini ,adapun dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pendekatan etnografi serta pengmpuan-pengumpulan dokumen yang relevan yang bisa di jadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini ialah bahwasannya suku baduy adalah salah satu desa yang mulai berkembang pada segi eknominya dengan di jadikannya sebagai desa wisata ,dimana warga baduy maupun sekitarnya menjadi penggerak ekonomi ,yang berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah, juga desa baduy ini merupakan warisan budaya leluhur yang patut di jaga dan tetap di lestarikan ,kendatipun era gloalisasi menyerang