Penelitian dilakukan di Garuda Brass, dimana masalah yang tampak adalah sering terjadinya cross movement (gerakan memotong), serta tidak adanya pola aliran bahan yang jelas pada lantai produksi. Dimana ini akan mempengaruhi jarak perpindahan material yang tidak efektif dengan semakin panjangnya jarak perpindahan dari komponen. Untuk itu dilakukan perbaikan dengan merancangan ulang layout pabrik serta pola aliran bahan. Yang diharapkan mampu mengurangi atau meniadakan proses cross movement serta mengurangi jarak perpindahan komponen. Redisain layout dilakukan dengan menggunakan metodologi Systematic Layout Planning (SLP) dan pola aliran bahan yang sesuai dengan rekomendasi layout adalah pola aliran bahan zig-zag atau S. Pada hasil akhir, terdapat rekomendasi layout pabrik dengan tolak ukur pengurangan jarak perpindahan komponen.