This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
M Herumuryawan
Bagian Ilmu kesehatan Anak FK UNDIP / RSUP Dr.Kariadi Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Penggunaan Cyclophosphamide Pulse pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang M Herumuryawan; Gondo Purwadi; Rochmanadji Widajat
Sari Pediatri Vol 9, No 5 (2008)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.81 KB) | DOI: 10.14238/sp9.5.2008.309-13

Abstract

Latar belakang. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) adalah Sindrom Nefrotik (SN) yang gagalmencapai remisi dengan prednison full dose selama 4 minggu. Berdasarkan Konsensus tatalaksana SNIdiopatik UKK Nefrologi IDAI 2005, pengelolaan SNRS menggunakan cyclophosphamide pulse dosis500 mg/m2 1 bulan sekali ditambah methylprednisolone alternate dose (AD) selama 6 bulan. Dilaporkanpengelolaan SNRS di RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan Cyclophosphamide pulse.Tujuan. Melaporkan pengalaman pengelolaan SNRS menggunakan cyclophosphamide pulse dosis 500mg/m2 1 bulan sekali ditambah methylprednisolone alternate dose, selama 6 bulanMetode. Desain studi retrospektif. Data sekunder diambil dari catatan medik pasien SNRS yang memenuhikriteria dalam kurun waktu antara tahun 2006 – 2007. Data yang dikumpulkan meliputi umur, jeniskelamin, hasil pengobatan, dan efek samping pengobatan. Analisa statistik secara diskriptif.Hasil. Pada periode ini dijumpai 11 kasus SNRS, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 6 perempuan, umur 2- 13 tahun (rata-rata 7,5 tahun). Dari 11 kasus, 4 kasus dengan proteinuria tetap positif setelah pengobatan3 bulan. Remisi dicapai pada 7 kasus (63,6%) setelah pengobatan 3 bulan pertama. Pencapaian remisisetelah terapi penuh selama 6 bulan sebanyak 6 kasus ( 54,5% ). Didapatkan efek samping hematurimikroskopik selama pengobatan pada 1 kasus. Terapi pada seri kasus ini sesuai Konsensus Tata laksanaSN Idiopatik UKK Nefrologi IDAI 2005, tetapi berbeda dengan penelitian lain apabila 3 bulan pertamaproteinuria persisten, dosis cyclophosphamide pulse dinaikkan 750 mg/m2 1 bulan sekali selama 3 bulanditambah methylprednisolone dengan dosis sama dengan dosis 3 bulan pertama.Kesimpulan. Pada penelitian ini sebagian besar kasus SNRS yang dikelola dengan cyclophosphamide pulsedi tambah methylprednisolone AD selama 6 bulan dapat mencapai remisi