Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYULUHAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN TOILET TRAINING PADA ANAK Musfiroh, Mujahidatul; Wisudaningtyas, Beny Lukmanawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dukuh Mojosari, anak yang telah memasuki usia balita ada yang masih mempunyai kebiasaan mengompol. Hal ini menunjukkan terjadi kegagalan dalam toilet training selama masa balita. Masalah penelitian, bagaimanakah pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Metode penelitian quasi eksperimental dengan rancangan  posttest group only design. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia balita di RW 6 Dukuh Mojosari Desa Polokarto yang berjumlah 32 responden, menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training  sejumlah 11 responden (68,8%) dan sikap cukup baik sejumlah 5 responden (31,2%). Kelompok kontrol mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training sejumlah 3 responden (18,8%) dan mempunyai sikap cukup baik sejumlah 13 responden (81,2%). Hasil analisis data menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,005 (< 0,05). Simpulan penelitian, ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam memberikan toilet training pada anak usia balita. In theMojosari village, children who have entered the toddler age still have bedwetting habit. This suggests the failure toilet training during toddler. Research problem was how the influence of education on mother attitudes in toilet training to toddler. Research purpose to determine the effect of education on maternal attitudes in toilet training to toddler. Research method quasi experimental by by posttest only design. Population study were mothers who have toddler in RW 6 Mojosari Village, Polokarto totaling 32 respondents, using total sampling. Data analyzed by Mann Whitney test. Results showed the treatment group had a good attitude to give toilet training as 11 respondents (68.8%) and attitude well enough as 5 respondents (31.2%). The control group had a good attitude to give toilet training as 3 respondents (18.8%) and had a pretty good attitude as 13 respondents (81.2%). The results showed the data analysis obtained using the Mann Whitney test p value=0.005 (<0.05). The conclusion, there was effect of education on by mother attitudes in toilet training to toddler.
PENYULUHAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN TOILET TRAINING PADA ANAK Musfiroh, Mujahidatul; Wisudaningtyas, Beny Lukmanawati
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v9i2.2844

Abstract

Di dukuh Mojosari, anak yang telah memasuki usia balita ada yang masih mempunyai kebiasaan mengompol. Hal ini menunjukkan terjadi kegagalan dalam toilet training selama masa balita. Masalah penelitian, bagaimanakah pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan terhadap sikap ibu dalam melatih toilet training pada anak usia balita. Metode penelitian quasi eksperimental dengan rancangan  posttest group only design. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia balita di RW 6 Dukuh Mojosari Desa Polokarto yang berjumlah 32 responden, menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training  sejumlah 11 responden (68,8%) dan sikap cukup baik sejumlah 5 responden (31,2%). Kelompok kontrol mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training sejumlah 3 responden (18,8%) dan mempunyai sikap cukup baik sejumlah 13 responden (81,2%). Hasil analisis data menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,005 (< 0,05). Simpulan penelitian, ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam memberikan toilet training pada anak usia balita. In theMojosari village, children who have entered the toddler age still have bedwetting habit. This suggests the failure toilet training during toddler. Research problem was how the influence of education on mother attitudes in toilet training to toddler. Research purpose to determine the effect of education on maternal attitudes in toilet training to toddler. Research method quasi experimental by by posttest only design. Population study were mothers who have toddler in RW 6 Mojosari Village, Polokarto totaling 32 respondents, using total sampling. Data analyzed by Mann Whitney test. Results showed the treatment group had a good attitude to give toilet training as 11 respondents (68.8%) and attitude well enough as 5 respondents (31.2%). The control group had a good attitude to give toilet training as 3 respondents (18.8%) and had a pretty good attitude as 13 respondents (81.2%). The results showed the data analysis obtained using the Mann Whitney test p value=0.005 (<0.05). The conclusion, there was effect of education on by mother attitudes in toilet training to toddler.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI BIDAN PRAKTIK SWASTA SARWO INDAH BOYOLALI Roobiati, Nur Fika; Sumiyarsi, Ika; Musfiroh, Mujahidatul
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8937

Abstract

Angka kematian ibu yang tinggi disebabkan dua hal pokok yaitu masih kurangnya pengetahuan mengenai penyebab dan penanggulangan komplikasi dalam kehamilan, persalinan, nifas, serta kurang meratanya pelayanan antenatal care. Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care salah satunya karena kurangnya pengetahuan ibu hamil, sikap ibu dalam memotivasi dirinya untuk melakukan antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan motivasi ibu melakukan antenatal care. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Teknik sampling menggunakan Total Sampling. Besar sampel 30 responden yang memenuhi kriteria retriksi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji Somer ?d dengan ? 0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan dalam kategori kurang dengan motivasi sedang sebanyak 20.0% dari total responden, sedangkan responden dengan pengetahuan dalam kategori baik dengan motivasi tinggi sebanyak 20.0%. Hasil uji statistik dengan menggunakan Somers 'd didapatkan nilai p sebesar 0.004 (p<0.005), nilai r = 0.403 dengan arah korelasi (+), dan tingkat korelasi dalam kategori sedang sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan motivasi ibu melakukan antenatal care di Bidan Praktik Swasta Sarwo Indah Boyolali.
IMPROVING THE KNOWLEDGE MANAGEMENT WITH TRAINING BASIC EMERGENCY OBSTETRIC NEONATAL TO MIDWIFE IN SURAKARTA HEALTH CENTER Sari, Ropita; Musfiroh, Mujahidatul; Pratiwi, Dyah Krisnawati Satia
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i2.670

Abstract

AbstrakPengetahuan bidan yang baik dan tepat sangat mendukung upaya pelayanan ibu dan anak yang komprehensif. Pengetahuan tentang Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) memberikan dasar pada bidan untuk mengidentifikasi komplikasi atau  kegawatdaruratan kehamilan, persalinan, nifas dan neonatal. Salah satu upaya peningkatan pelayanan kebidanan, melalui pelatihan PONED pada bidan di puskesmas agar bisa menurunkan risiko kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan bidan tentang penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi. Metode penelitian  secara observasional analitik dengan rancangan The One Group Pretest Post Test dan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini perwakilan bidan Puskesmas rawat inap dan rawat jalan sebanyak 17 orang. Teknik pengambilan sampel secara Proporsional Random Sampling, sampel acak dengan proporsi bidan yang bekerja di Puskesmas di Surakarta. Sampel yang memenuhi kriteria retriksi 17 responden. Hasil  1 bidan pengetahuan lebih jelek setelah di beri pelatihan, 2 bidan berpengetahuan tetap sebelum maupun setelah pelatihan, 14 bidan mempunyai pengetahuan lebih baik setelah pelatihan. Hasil analisis univariat menunjukkan rerata pretes = 73.41, median = 71.4, nilai maksimum = 82.8 dan nilai minimum = 65.7. Hasil posttest menunjukkan rerata = 81.14, median = 80, nilai maksimum = 88.5, nilai minimun = 74.2. Hasil penelitian bivariat Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001, signifikan (p < 0,05). Secara statistic terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum pelatihan dibandingkan setelah  pelatihan.   Kata Kunci:Pengetahuan bidan, pelatihan  PONED, bidan  puskesmas  AbstractKnowledge of good and appropriate midwives strongly supports comprehensive maternal and child care efforts. Knowledge of Basic Emergency Obstetric Neonatal Services (PONED) provides a basis for midwives to identify complications or emergencies of pregnancy, childbirth, postpartum and neonatal. One effort to improve midwifery services, through PONED training for midwives in health centers so as to reduce the risk of morbidity and mortality in mothers and infants. The Aim : This study aims  to improve the knowledge of midwifery about handling maternal and neonatal emergencies. Methods : The design of this study was observational analytic with one group pretest and posttest and cros sectional approach. The population of the study was 17 representatives midwives in inpatient and outpatient health care. The sampling technique used proportional random sampling, the random sampling was taking by accounted the number of midwives who work in primary health care in Surakarta. The sample that include in restriction criteria was 17 respondents. Result : The results of 1 knowledge midwife were worse after being given training, 2 knowledgeable midwives remained before and after the training, 14 midwives had better knowledge after training. The results of univariate analysis showed a mean pretest = 73.41, median = 71.4, maximum value = 82.8 and minimum value = 65.7. The posttest results showed a mean = 81.14, median = 80, maximum value = 88.5, minimum value = 74.2. The bivariate results of the Wilcoxon Test showed p value = 0.001, significant (p <0.05). Statistically there were significant differences in knowledge between before training compared to after training.Keywords:The midwife knowledge, PONED training, midwife on the health center
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN TERHADAP PENGETAHUAN PEDAGANG DI PASAR GEDE CILACAP Fitri, Nur Aini; Sumardiyono, Sumardiyono; Musfiroh, Mujahidatul; Ismayenti, Lusi; Oktaviani, Della
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 19 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v19i2.34854

Abstract

Pasar merupakan tempat transaksi antara penjual dan pembeli. Kabupaten Cilacap memiliki pasar tradisional terbesar yaitu Pasar Gede Cilacap. Pada tahun 2018, salah satu kios di Pasar Gede Cilacap pernah terbakar yang menghanguskan barang dagangan pemilik kios dan hampir menghanguskan kios lainnya. Kondisi antar kios saling berdekatan dengan housekeeping barang dagangan yang belum cukup rapi. Selain itu, banyak pedagang yang kurang menyadari adanya risiko arus pendek akibat terminal listrik bertumpuk serta kabel listrik yang terkelupas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi mengenai penanggulangan kebakaran berupa bahaya dan langkah pencegahan terhadap pengetahuan pedagang di Pasar Gede Cilacap. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan repeated measurment. Populasi dalam penelitian yaitu pedagang di Pasar Gede Cilacap sejumlah 169 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, didapatkan kelompok eksperimen berjumlah 30 responden diberikan intervensi berupa video edukasi, sedangkan kelompok kontrol berjumlah 30 responden tanpa intervensi. Penelitian dilakukan secara daring melalui aplikasi WhatsApp selama 1 bulan. Pengambilan data menggunakan angket di google form berjumlah 20 butir pilihan ganda mengenai materi kebakaran. Uji statistika menggunakan Oneway ANOVA karena data terditribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan nilai pre-test p=0,132; mid-test p=0,000 dan post-test p=0,000. Rata-rata nilai meningkat dari pre-test=4,9; mid-test=14,37 dan post-test=22,4. Pembelajaran menggunakan video edukasi dapat meningkatkan minat pedagang. Maka dari itu, pengetahuan yang baik dan benar mengarah pada kesadaran dan kesiapan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan kebakaran terutama pada pedagang di pasar.
OPTIMALISASI KEPATUHAN PUASA PRA OPERASI MELALUI ASPIRATION SIMULATION DEVICES DALAM UPAYA PENCEGAHAN RESIKO ASPIRASI OPERATIVE Wulandari, Ika Subekti; Megasari, Anis Laela; Cahyanto, Erindra Budi; Mulyani, Sri; Musfiroh, Mujahidatul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25979

Abstract

Abstrak: Aspirasi pulmonal selama operasi sebagai akibat dari tindakan anestesi merupakan kasus yang penting untuk dicegah, karena dapat menyebabkan peradangan paru atau bahkan meningkatkan resiko kematian. Sayangnya pasien masih belum memahami pentingnya puasa sebelum operasi dan bersikap tidak patuh dalam mengikuti instruksi puasa pra operasi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan soft skill kepatuhan pasien dalam menjalani puasa sebelum tindakan operasi sehingga dapat menurunkan resiko kejadian aspirasi pulmonal selama operasi yang berdampak terhadap peningkatan patient safety perioperative. Peserta kegiatan ini sebanyak 20 orang yang merupakan pasien dan keluarga pasien yang akan menjalani operasi dengan spinal maupun general anestesi. Metode pengabdian ini berupa penyuluhan. Monitoring dan evaluasi dilakukan menggunakan pre- test dan post-test menggunakan kuisioner kepatuhan puasa pra operasi sebanyak 10 soal. Kegiatan telah dilakukan tanggal 5 Agustus 2024 dengan hasil rerata skor kepatuhan puasa pra operasi mengalami peningkatan 5.95 (30%) setelah dilakukan kegiatan ini. Skor minimal kepatuhan puasa pra operasi yang sebelumnya 15 meningkat menjadi 22, sedangkan skor maksimal kepatuhan puasa pra operasi yang sebelumnya 34 menjadi 38. Abstract: Pulmonary aspiration during surgery as a result of anesthesia is an important case to prevent, because it can cause lung inflammation or even increase the risk of death. Unfortunately, patients still do not understand the importance of fasting before surgery and are non-compliant in following preoperative fasting instructions. This Community Service Activity aims to improve patient compliance in fasting before surgery so that it can reduce the risk of pulmonary aspiration during surgery which has an impact on increasing perioperative patient safety. There were 20 participants in this activity. The service method is in the form of counseling. Monitoring and evaluation were carried out using a pre-test and post-test using a 10-question preoperative fasting compliance questionnaire. The activity was carried out on August 5, 2024 with the average preoperative fasting compliance score increasing by 5.95 (30%) after this activity was carried out. The minimum preoperative fasting compliance score which was previously 15 increased to 22, while the maximum preoperative fasting compliance score which was previously 34 became 38.
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PERSIAPAN SEBELUM OPERASI MELALUI PENDEKATAN MULTIDIMENSI: FISIK, MENTAL, DAN SPIRITUAL Cahyanto, Erindra Budi; Santoso, Tri Budi; Suratih, Kanthi; Wulandari, Ika Subekti; Megasari, Anis Laela; Mulyani, Sri; Musfiroh, Mujahidatul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26483

Abstract

Abstrak: Tindakan operasi merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan kesehatan. Namun sebagian masyarakat masih belum paham tentang persiapan apa saja yang perlu dilakukan sebelum operasi. Ketidaktahuan ini bisa berdampak merugikan pada saat menjelang dan selama operasi maupun timbulnya gangguan setelah operasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang persiapan pra operasi melalui pendekatan multidimensi meliputi aspek fisik, mental, dan spiritual. Mitra program ini adalah anggota organisasi PKK di Kabupaten Klaten yang diikuti 57 peserta. Pendekatan tersebut mencakup pendidikan tentang nutrisi seimbang, manajemen stres, dan dukungan spiritual untukmeningkatkan pengetahuan mitra tentang persiapan sebelum operasi agar pelaksanaan operasi berjalan lancar dan mengurangi risiko pasca operasi. Pengetahuan diukur dengan kuesioner dengan hasil pre-test menunjukkan rata-rata skor pemahaman sebesar 50,0 meningkat menjadi 78,60 pada post-test. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai pentingnya persiapan pra operasi. Pendekatan multidimensi meliputi aspek fisik, mental, dan spiritual perlu dilaksanakan secara berkala. Abstract: Surgery is one of the efforts to restore health. However, some people still do not understand what preparations need to be made before surgery. This ignorance can have a detrimental impact on the time before and during surgery as well as the onset of disorders after surgery. This community service aims to increase community knowledge about preoperative preparation through a multidimensional approach including physical, mental, and spiritual aspects. The partners of this programme were members of the PKK organisation in, Klaten Regency with 57 participants. The approach included education on balanced nutrition, stress management, and spiritual support to improve partners' knowledge on preoperative preparation to ensure smooth operation and reduce postoperative risks. Knowledge was measured by questionnaire with the pre-test results showing an average understanding score of 50.0 increasing to 78.60 in the post-test. This shows an increase in participants' knowledge about the importance of preoperative preparation. A multidimensional approach covering physical, mental, and spiritual aspects needs to be implemented regularly. 
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP PENINGKATAN SPERMATOGENESIS TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Musfiroh, Mujahidatul; Gustari, Sri
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2820

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek minyak jintan hitam (Nigella sativa L.) terhadap spermatogenesis tikus Wistar yang terpapar asap rokok. Jenis penelitian adalah eksperimental murni dengan subyek 24 ekor tikus yang terpapar asap rokok selama 21 hari dan dirandomisasi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan pemberian minyak jintan masing-masing 0,1; 0,2; dan 0,3 ml. Penegakan hipotesis dilakukan dengan menggunakan Krusskal-Wallis dan Mann Whitney dengan batas derajat kemaknaan P0,05, interval kepercayaan 95%. Pemberian minyak jintan hitam dapat memperbaiki derajat spermatogenesis.