Keragaman semut sangat berlimpah dan tergantung pada garis lintang, kondisi lingkungan dan aktivitas manusia. Penggunaan lahan yang berlebihan dapat mengakibatkan adanya dominansi sampai penurunan keragaman. Kawasan Cagar Alam Telaga Warna (CATW) merupakan kawasan asli yang dikelilingi dengan berbagai aktivitas manusia baik perkebunan teh maupun pariwisata, oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi keragaman semut sebagai indikator lingkungan yang terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh aktifitas manusia terhadap keaslian CATW dengan membandingkan keragaman semut di perkebunan teh sekitar CATW dan di kawasan CATW. Data dikumpulkan dengan sampling plot berukuran 10X10 meter berdasarkan ketinggian yang sama yaitu 1400 dan 1500 meter. Tehnik pengumpulan dengan pitfall trap, bait trap dan pengambilan langsung manual. Keragaman semut yang terkumpul dianalisis dengan indeks Shannon dan Indeks Simpson, sedangkan perbedaan keragaman dianalisis dengan Uji ANOVA. Hasil uji indeks Shannon dan Indeks Simpson menunjukkan keragaman tertinggi di kawasan CATW ketinggian 1400 m (2,17 dan 6,43) dan terendah di Kebun teh ketinggian 1400 m (0,7 dan 1,32). Hasil uji ANOVA pada indeks keragaman Shannon-Wienner dengan derajat kebebasan 3 dan 4, serta taraf signifikansi 0.05, didapatkan F-hitung lebih kecil dari t-tabel (2.73<6.59). Begitu pula dengan indeks keragaman Simpson dengan derajat kebebasan 3 dan 4, serta taraf signifikansi 0.05, didapatkan F-hitung lebih kecil dari t-tabel (0.87<6.59), hal ini tidak menunjukkan adanya perbedaan. Dengan demikian, keberadaan semut di Kawasan CATW tidak dipengaruhi aktifitas manusia. Kata kunci : Indeks Shannon, bioindikator, konservasi, insekta