Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sasindo Unpam

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL SEPASANG BOLA MATA KARYA MAYSHIZA WIDYA Nelly Khoiriah Lubis; Suyatno Suyatno
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 7, No 1 (2019): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.656 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v7i1.48-59

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripiskan bentuk tindak tutur ilokusi pada novel Sepasang Bola Mata karya Mayshiza Widya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pisau analisis kajian pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tindak tutur ilokusi pada novel Sepasang Bola Mata yaitu tindak tutur asertif ditemukan 12 data, tindak tutur ekspresif ditemukan 13 data, tindak tutur direktif ditemukan 6 data, tindak tutur komisif ditemukan 5 data, dan tindak tutur deklaratif ditemukan 4 data. Adapun bentuk tindak tutur ilokusi ditemukan hanya dua, yaitu: tindak tutur langsung ditemukan 10 data, dan bentuk tindak tutur tidak langsung ditemukan 8 data. Tindak tutur langsung yang banyak ditemukan karena dalam novel Sepasang Bola Mata karya Mayshiza Widya tuturan antartokoh yang sering muncul adalah tuturan secara langsung dari pada tuturan secara tidak langsung. Kata Kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Novel, dan Pragmatik
ANALISIS PEMAKNAAN PADA TEMBANG CAMPURSARI “GUGUR GUNUNG” DALAM KONTEKS GOTONG ROYONG Erwin Riyatmoko; Suyatno Suyatno
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 7, No 2 (2019): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.13 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v7i2.45-58

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan (1) pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos pada tembang campursasri; (2) pemaknaan bentuk simbolik pada tembang campursari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik Roland Barthes. Adapun tembang yang dijadikan objek kajian yaitu “Gugur Gunung”. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan bahwa (1) Pada pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos pada tembang “Gugur Gunung” memiliki makna tentang masyarakat yang masih perlu dihimbau akan pentingnya gotong royong; (2) Makna simbolik yang terdapat pada tembang “Gugur Gunung” yaitu gotong royong dan kerukunan. Kata kunci : Tembang Campursari, Gotong Royong, Denotasi, Konotasi, Mitos, dan Makna Simbolik
MASKULINITAS TOKOH SABARI DALAM NOVEL AYAH KARYA Suyatno Suyatno
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 6, No 2 (2018): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.5 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v6i2.10-27

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik tokoh Sabari dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dan (2) untuk mendeskripsikan hubungan maskulinitas tokoh Sabari dalam novel Ayah karya Andera Hirata dengan kehidupan saat ini. Penelitian ini termasuk dalam penelitian sastra, metode yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif ialah metode penelitian yang di dalamnya berisi fenomena ataupun kegiatan yag dijadikan sebuah objek kemudian dari penelitian tersebut dikembangkan menjadi bentuk paragraf yang bersifat deskriptif. Dalam penelitan ini, penyusun meneliti mengenai maskulinitas tokoh Sabari dalam novel Ayah yang kemudian mendeskripsikan data yang diperoleh dari penggalan dan dialog dalam novel tersebut menjadi data yang bersifat kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa maskulinitas tokoh Sabari tercermin dan tergambar dari karakteristik yang ia punyai. Tokoh Sabari sangat setia kepada pasangannya, rela berkorban, dan tidak menuntut. Dia mempunyai kepekaan social yang sangat tinggi. Pantang menyerah terhadap apa yang dicita-citakan tidak mengenal putus asa. Maskulinitas tokoh Sabari secara karakter juga ditunnjukkan lewat sifat mau mengakkui kesalahan sendiri, tetap menjadi diri sendiri, dan kebaikan-kebaikab dalam bertingkah laku, sabar, jujur, dan pekerja keras, serta bertanggung jawab terhadap segala urusan. Tokoh Sabari juga merupakan tokoh yang sangat menyayangi dan perhatian terhadap keluarga, khususnya kepada anaknya. Hal-hal itulah yang menjadikan Sabari menjadi laki-laki maskulin secara karakteristik. Kata Kunci: Maskulinitas, Sabari, Novel Ayah