Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang telah menjadimasalah global, ditandai dengan gejala hiperglikemia yang dapat menyebabkankomplikasi. Terdapat dua aspek dalam penatalaksanaan diabetes yaitu aspekfarmakologis berupa penggunaan oral anti-diabetic yang dapat disertai denganinsulin dan non-farmakologis berupa self-care. Pada pasien diabetes, kejadiandepresi dua kali lebih sering ditemukan dibandingkan dengan orang tanpadiabetes. Hal ini mungkin dikarenakan perasaan tertekan akibat self-care yangharus berlangsung seumur hidup. Depresi memberikan dampak negatif terhadappenerapan self-care. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tingkatpenerapan self-care, status depresi, serta tingkat penerapan self-care ditinjau daristatus depresi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas KalirungkutSurabaya. Metode penelitian adalah cross sectional dengan teknik wawancaramenggunakan kuesioner Hospital Anxiety and Depression Scale-Depression danSummary of Diabetes Self-care Activities. Hasil penelitian menunjukkanpenerapan self-care 30 partisipan untuk penggunaan OAD sangat baik, dietkhusus, latihan fisik, perawatan kaki cukup baik, self monitoring blood glucosesangat kurang dan terdapat 3 orang yang merokok. Berdasarkan status depresiterdapat 4 partisipan yang mengalami depresi, 2 partisipan dengan depresi ringan,dan 2 partisipan dengan depresi sedang. Tingkat penerapan self-care padapartisipan dengan depresi ringan dan sedang cenderung lebih rendah dibandingkanpartisipan normal.