Chrisyen Damanik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN RESPON CEMAS PASIEN SINDROM KORONER AKUT POST PEMBERIAN TERAPI FIBRINOLITIK DI RUANG ICCU Fransisca Venora Pranatalia; Chrisyen Damanik; Marina Kristina Layun
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 1 No 1 (2020): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.965 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tindakan reperfusi menggunakan fibrinolitik adalah pilihan terbaik terutama pada pasien STEMI bila fasilitas kesehatan PCI tidak dimiliki. Pilihan terbaik ini dapat menimbulkan efek samping, salah satunya peningkatan respon cemas. Perawat berperan memberikan asuhan keperawatan secara mandiri untuk mengurangi respon cemas, salah satunya melalui terapi komplementer yaitu pemberian aromaterapi lavender. Tujuan : Diketahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan respon cemas pasien SKA post pemberian terapi fibrinolitik. Metode : Pre Eksperiment design, dengan pendekatan times series, aromaterapi lavender diberikan sebanyak 3x dengan durasi selama 30 menit / intervensi, jumlah sampel sebanyak 3 responden. Uji Friedman dengan analisa Post Hoc Wilcoxon. Hasil : Terdapat pengaruh pemberian aromaterapi lavender pada pasien SKA post pemberian fibrinolitk dengan nilai p value 0,004. Kesimpulan : Intervensi berulang dalam pemberian aromaterapi lavender pada pasien SKA post pemberian terapi fibrinolitik dapat menurunkan respon cemas Saran : Bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh aromaterapi lavender terhadap masalah lainnya dengan jumlah responden yang lebih banyak dan menggunakan kelompok kontrol atau pembanding.
Pengukuran Respon Kelelahan Menggunakan FACIT Score Pada Pasien Jantung Yang Mendapatkan Perawatan Di Ruang Intensif Nur Sri Wahyuni; Chrisyen Damanik; Sholichin .
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 1 No 1 (2020): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.675 KB) | DOI: 10.35728/jkw.v1i1.406

Abstract

Latar belakang: Terganggunya fungsi jantung menyebabkan nutrisi dan oksigen yang dipompa ke sel di seluruh tubuh menjadi berkurang. Akibatnya, produksi energi berkurang dan menimbulkan respon kelelahan secara subyektif berupa rasa tidak berdaya baik fisik maupun psikologis pada pasien jantung. Tujuan: Mengetahui hasil pengukuran respon kelelahan menggunakan FACIT score pada pasien jantung yang mendapatkan perawatan di ruang intensif. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan studi deskriptif dan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di ruang intensif di salah satu rumah sakit Kecamatan Tenggarong, yang melibatkan 12 pasien dengan teknik total sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien jantung yang mendapatkan perawatan intensif, dengan penyakit penyerta, menggunakan nasal kanul dan simple mask, dan berusia ≥ 15 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner FACIT Score yang telah tervalidasi, dan analisis data dengan statistik deskriptif. Hasil: Skor kelelahan pada pasien berada pada median 21,00 dengan rentang skor 0-30. Sebagian besar pasien berada dalam kategori lelah. Kesimpulan: Sebagian besar pasien jantung yang mendapatkan perawatan di ruang intensif berada dalam rentang lelah. Rekomendasi: Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan pada pasien jantung, maupun dalam penelitian eksperimen mengenai manajemen kelelahan pada pasien jantung. Kata kunci: kelelahan, pasien jantung, FACIT score
PREVALENSI KEJADIAN ANOREKSIA PADA LANSIA Chrisyen Damanik; Sumiati Sinaga; Maichel Alexander
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.056 KB)

Abstract

The prevalence of anorexia sufferers in the elderly will continue to increase due to the aging process which can be detrimental to quality of life, morbidity, and mortality. By using simple measurements through the anorexia questionnaire, it is known that the elderly who experience good and bad appetite. This study was to determine the prevalence of anorexia in the elderly at the Tresna Werdha Nirwana Social Home Puri Samarinda. This study is a cross-sectional measurement study that is descriptive in nature, random sampling with 80 respondents. The prevalence of anorexia from 80 respondents, mostly women 62.5% with the highest age of 45-59 years, showed that the risk of anorexia was 41.3% and those not at risk 58.8%. In the care of the elderly at social institutions so that they can provide material about anorexia so that they can reduce those that can harm the health of the elderly at the Tresna Werdha Nirwana Social Home Puri Samarinda