Nana Sudiana
Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana

Studi Luas dan Sebaran Lahan Gambut di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Nana Sudiana
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2816

Abstract

Kabupaten Kampar mempunyai potensi lahan gambut sekitar 191.363 ha. Sekitar separuh luasan merupakan gambut tipis, sedangkan sisanya bervariasi dari mulai gambut sedang hingga gambut dalam.  Saat ini gambut di Kabupaten Kampar sudah dikelola untuk kawasan budidaya, baik untuk tanaman pangan maupun tanaman perkebunan dan HTI.  Permasalahannya adalah di Kabupaten Kampar  belum tersedianya data detil mengenai luas dan sebaran sumberdaya lahan gambut sebagai acuan rencana perlindungan dan pengelolaannya. Tujuan studi ini adalah identifikasi luas dan sebaran lahan gambut di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hasil studi menyimpulkan bahwa Kabupaten Kampar memiliki 5 (tujuh) tipe lahan gambut, yaitu Sikladipanjang (SLP) 125.920,92 ha, Benjah Bekasih (BBK) 17.960,79 ha, Gambut (GBT) 19.829,41 ha, Klaru (KLR) 9.120,14 ha, dan Mendawai (MDW) 18.532,15 ha. Sebaran lahan gambut tersebut berdasarkan lokasi administrasi dibagi menjadi 5 Klaster Kawasan Gambut yaitu: Siak Hulu (17.191,40 ha), Perhentian Raja (63.290,70 ha), Kampar Kiri Hilir (8.162,05 ha), Tambang (26.766,16 ha) dan Tapung (75.953,11 ha).
Analisis Potensi Bahaya Kebakaran Lahan Gambut di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Nana Sudiana
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3711

Abstract

Indonesia  memiliki kawasan gambut tropika terluas di dunia, yaitu antara 13,5–26,5 juta ha (rata-rata 20 juta ha). Lahan gambut di Kabupaten Bengkalis seluas 800.017,67 Ha (69,68% dari total luas dataran kabupaten).  Bencana kebakaran hutan dan lahan gambut  menjadi perhatian semua pihak secara nasional karena menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Untuk mengembangkan  upaya-upaya untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut, perlu melengkapi data dan informasi tentang areal yang rawan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.  Hasil analisis potensi daerah rawan kebakaran lahan dan gambut di Kabupaten Bengkalis menunjukkan bahwa secara umum lokasi studi memiliki skor tingkat potensi bahaya kebakaran mulai rendah hingga tinggi. Tingkat rendah potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-09 di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis. Tingkat sedang potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-08 di Desa Sukamaju Kecamatan Bantan, PBK-10 di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis, PBK-11, dan PBK-12 di Desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis. Tingkat tinggi potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-1 sampai dengan PBK-7 yang berada di Desa Ketam Putih,  Desa Damai, Kecamatan Bengkalis. Rekomendasi upaya-upaya pencegahan dan pengendalian, meliputi:  1). Penguatan pelaksanan kebijakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut; 2). Koordinasi dan sinergi kontribusi antar lembaga setempat, meliputi sector kehutanan, pertanian, manajemen bencana, dan sektor pendukung terkait; dan 3) Optimalisasi pelaksanan teknik-teknik pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut
Evaluasi Penerapan Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor di Kampung Jatiradio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat Nana Sudiana
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i1.4035

Abstract

Indonesian territory is a disaster-prone region. There are at least 12 disaster threats that are grouped in geological disasters (earthquakes, tsunamis, volcanoes, landslides), hydrometeorological disasters (floods, flash floods, droughts, extreme weather, extreme waves, forest and land fires), and anthropogenic disasters (epidemics of disease outbreaks and failed technology-industrial accidents). Landslides or land movements in Indonesia in recent years have increased in intensity and frequency. One of the efforts to reduce the risk of landslides that has been carried out by the Disaster Risk Reduction Technology Center-BPPT is to build an Landslide Early Warning System in Jatiradio Village, Cililin District, West Bandung Regency. In order to uniform the implementation of an early warning system for landslides or land movements in disaster prone areas, the government has established a national standard namely SNI 8235: 2017 on the Early Warning System for Land Movements. The purpose of this study is to evaluate the compliance between the Landslide Early Warning System that has been developed by PTRRB-BPPT with the Indonesian National Standard for the Land Movement Early Warning System (SNI 8235: 2017). Based on the results of data analysis and evaluation, it can be concluded that the implementation of the landslide early warning system in Jatiradio Village, Cililin Village, Cililin District, West Bandung Regency is in accordance with the Indonesian National Standard (SNI 8235: 2017) concerning the Soil Movement Early Warning System.