Diyah Krisna
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PEMANFAATAN TEKNOLOGI GEOSPASIAL UNTUK PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING (EID) DAN ZOONOSIS: SEBUAH PENELAAHAN LITERATUR Diyah Krisna
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmb.v14i2.3815

Abstract

Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu teknologi geospasial merupakan sistem yang dapat mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan memvisualisasikan data spasial (keruangan) dan merupakan sistem informasi yang dapat digunakan di berbagai bidang, salah satunya dibidang epidemiologi. SIG dapat digunakan untuk menilai risiko dan ancaman kesehatan dalam masyarakat, mengetahui distribusi penyakit dan investigasi wabah; dapat digunakan untuk perencanaan dan implementasi program pelayanan kesehatan, serta sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk evaluasi dan pengawasan program. Selama dua dekade terakhir, bencana non alam berupa wabah penyakit berbagai jenis infeksi kembali muncul di banyak negara, termasuk Indonesia. Fenomena ini dikenal sebagai penyakit infeksi baru timbul atau Emerging Infectious Diseases (EID). Sekitar 60-75% dari kasus EID merupakan zoonosis. SIG dalam pemanfaatannya sebagai salah satu teknologi geospasial dapat digunakan untuk melakukan pemetaan risiko EID dan zoonosis. Program instansi kesehatan di dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit EID dan zoonosis akan sangat efektif bilamana mendapat dukungan dari sebuah sistem informasi geografis karena dapat menyediakan informasi epidemiologi yang peka terhadap perubahan yang terjadi dalam kasus penyebaran penyakit. Melalui sistem informasi pemetaan penyebaran EID dan zoonosis, diharapkan pengaksesan informasi tentang titik dan angka penyebaran penyakit dapat lebih mudah sehingga kedepannya bisa menjadi masukan bagi pengambil kebijakan nasional dalam menanggulangi dan mengendalikannya.