Industri tekstil merupakan salah satu komoditi andalan industi manufaktur sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi nasional. PT XYZ merupakan salah satu industri tekstil terbesar yang yang memproduksi benang. Pengendalian mutu harus dilakukan untuk mencapai sasaran atau target yang telah ditetapkan perusahaan. Dari beberapa kualitas yang harus diuji hairiness menjadi perhatian tersendiri, karena di PT XYZ terdeteksi adanya angka hairiness yang tinggi melebihi standar dan toleransi. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab utama atas tingginya hairiness dalam proses produksi benang CD 40’s di mesin ring spinning, serta dilakukan upaya penyelesaian dari masalah tersebut. Metode menganalisa permasalahan dengan menggunakan pendekatan diagram fishbone untuk mencari akar masalah dari permasalahan yang dihadapi. Ditemukan penyebab tingginya hairiness (bulu benang) pada benang CD 40’s karena snail wire yang cacat. Sehingga perlu dilakukan action plan untuk menangani masalah tersebut. Setelah dilakukan perbaikan, terjadi penurunan angka hairiness (bulu benang) sebesar 22% dan peningkatan strength (kekuatan) sebesar 10%..