Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Obat Tradisional Terhadap Pengetahuan Lansia Penderita Asam Urat Abd Razak; Sugiyanto Sugiyanto; Febrianty R Padang
JURNAL FENOMENA KESEHATAN Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Fenomena Kesehatan
Publisher : JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit asam urat adalah penyakit yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang obat tradisional terhadap pengetahuan lansia penderita asam urat di Desa Tabah Wilayah Puskesmas Walenrang Timur Kabupaten Luwu. Desain yang digunakan adalah pre eksperimental design. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita asam urat di Desa Tabah Wilayah Puskesmas Walenrang Timur Kabupaten Luwu sebanyak 31 orang. Sampel diambil menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan baik sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang obat tradisional sebanyak 8 orang (25,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 23 orang (74,2%). Responden yang memiliki pengetahuan baik setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang obat tradisional sebanyak 17 orang (54,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 14 orang (45,2%). Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang obat tradisional terhadap pengetahuan lansia penderita asam urat di Desa Tabah, nilai ρ = 0,000 < α = 0,05.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang obat tradisional terhadap pengetahuan lansia penderita asam urat di Desa Tabah Wilayah Puskesmas Walenrang Timur Kabupaten Luwu. Pihak puskesmas harus lebih memperhatikan pelayanan kesehatan khususnya bagi penderita asam urat.
Analysis of the Role of Family Support in Treatment Compliance of Pulmonary Tuberculosis Clients Sugiyanto, Sugiyanto; Sigala, Aprianti
Tropical Health and Medical Research Vol. 5 No. 2 (2023): Tropical Health and Medical Research
Publisher : Baiman Bauntung Batuah Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35916/thmr.v5i2.89

Abstract

Pulmonary tuberculosis is a deadly infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Pulmonary tuberculosis is very easily resistant to drugs, so treating it takes a long time. In the process of treatment, the role of the family is needed as the closest unit to the patient to supervise. This study aimed to determine the relationship between the part of family support and adherence to treatment of pulmonary tuberculosis clients. The research design used was analytic descriptive research with a cross-sectional study approach. The sample in this study was 30 people, who were taken using the total sampling technique—data analysis using Chi-square on SPSS. The results showed that the role of a good family was 53.3% and less was 46.7%. The frequency of client compliance is 80% and 20% non-compliant. The results of the statistical test showed that the p-value was smaller than the ? value, which meant that there was a relationship between the role of family support and adherence to treatment for pulmonary tuberculosis clients in the working area of ??the Wara Public Health Center, Palopo City, South Sulawesi Province, Indonesia. The long process of treating pulmonary TB will result in boredom and boredom in patients. Therefore, the family has an important role in monitoring and increasing the motivation of pulmonary TB patients to remain consistent in the treatment process. As the frontline in disease prevention and rehabilitation, health workers must always be active in providing health education to the community, especially to families of pulmonary TB sufferers, about the importance of family support in the patient's treatment process.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mencegah dan Menanggulangi Masalah Stunting bagi Generasi Bangsa Sugiyanto, Sugiyanto; Jasmani, Jasmani
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 3, No 1 (2024): Jatibara Vol.3 No.1 Agustus 2024
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v3i1.1987

Abstract

Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, dan peran-serta masyarakat dalam menanggulangi masalah stunting. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi mejadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi Adapun hasil kegiatan meliputi: a) penyuluhan kesehatan tentang stunting yang telah berjalan dengan lancer dan terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta, b) pemberdayaan masyarakat denagn membentuk satgas peduli stating, dan c) pembagian bahan makanan tinggi protein yang dibagikan kepada masyarakat yang terindikasi memiliki balita stunting dan ibu-ibu hamil yang beresiko mengalami masalah gizi. Rekomendasi diharapkan peran serta masyarakat, pemerintah setempat dan segenap stakeholder  dalam mencegah dan menaggulang masalah stunting.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN STUNTING BERBASIS KEARIFAN LOKAL DIKELURAHAN BOTING KOTA PALOPO Sugiyanto Sugiyanto; Eka Fadillah Bagenda; Sumarlan Sumarlan
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 2 (2023): December
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v7i2.1712

Abstract

Masalah stunting pada anak/balita tidak bisa dianggap sepele, karena dampak dari stunting dapat mempengaruhi masa depan generasi bangsa. Guna menanggulangi masalah stunting maka perlu suatu kerjasama lintas sektoral, salah satunya yaitu dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan masyarakat dalam mepertahankan hidup. Tujuan  dari  kegiatan  ini  adalah  untuk  meningkatkan  pengetahuan,  keterampilan  dan peran-serta masyarakat dalam menanggulangi masalah stunting. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi mejadi tiga bagian berdasarkan jenis kegiatannya yaitu: penyuluhan atau edukasi kesehatan, pelatihan pembuatan makanan tambahan, dan pemebentukan kader peduli stunting. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah; a) edukasi kesehatan berjalan denagn lancar, dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang stunting setelah diberikan penyuluhan, b) pelatihan pembuatan makanan tambahan bergizi berbahan dasar daun kelor yang merupakan tanaman lokal telah berjalan dengan baik, kegiatan ini menghasilkan beberapa produk makanan berbahan dasar daun kelor seperti bubur daun kelor dan pudding daun kelor, c) pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan membentuk kader atau satgas peduli stunting yang berjumlah 8 orang, pemilihan kader/satgas tersebut berdasarkan tudang sipulung bersama masyarakat, pemerintah setempat dan pihak Puskesmas.  Abstract. The problem of stunting in children/toddlers cannot be considered trivial, because the impact of stunting can affect the future of the nation's generations. In order to overcome the problem of stunting, cross-sectoral cooperation is needed, one of which is community empowerment activities. Community empowerment activities are efforts made to improve the quality of life and the community's ability to survive. The aim of this activity is to increase knowledge, skills and community participation in overcoming the problem of stunting. The method for implementing this activity is divided into three parts based on the type of activity, namely: health counseling or education, training in making additional food, and forming stunting care cadres. The results of this activity are; a) health education went smoothly, attended by dozens of mothers and there was an increase in knowledge about stunting after being given counseling, b) training in making additional nutritious food made from Moringa leaves which is a local plant has gone well, this activity produced several food products made from Moringa leaves such as Moringa leaf porridge and Moringa leaf pudding, c) community empowerment is carried out by forming a stunting care cadre or task force totaling 8 people, the selection of these cadres/task forces is based on tudang sipulung together with the community, local government and the Community Health Center.
Kajian Aspek Sosial Penanganan Stunting Sugiyanto; Darwin , Devi; Yulianti. N; Safrillah, Nur Fadhilah; Irmayanti; Lubis
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.376

Abstract

Stunting disebabkan oleh multifaktor, beberapa diantaranya adalah status gizi, sanitasi lingkungan, PHBS, dan Pelayanan KIA. Selain itu, sosial ekonomi (kemiskinan, pendidikan dan pendapatan) menjadi faktor predisposisi terjadinya stunting. Stunting memiliki dampak yang sangat luas dan serius bagi generasi emas bangsa. Hal ini pada gilirannya akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, kesejahteraan sosial dan ekonomi negara secara keseluruhan dan pada ujungnya akan mempengaruhi pembangunan Daerah dan Nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi dalam penanggulangan stunting Kabupaten Luwu Timur serta cara untuk mengatasi kendala atau hambatan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (kombinasi kuantitatif dan kualitatif). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metodelogi kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pembagian kuesioner yang akan disebar kepada petugas kesehatan dan masyarakat Kabupaten Luwu Timur. Sedangkan metode kualitatif yang digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap terkait hambatan atau kendala penanganan stunting. Hasil kajian aspek social penanggulangan stunting menemukan bahwa adanya stigma negative tentang stunting di masyarakat, yang membuat ibu menjadi enggan untuk membawa balitanya untuk datang keposyandu, pemberian PMT hanya smpai 56 hari saja sehingga kurang maksimal dalam menangani stunting, kurangya dukungan keluarga khususnya suami dalam pencegahan stunting. Selain itu ada jumlah anggota keluarga yang tinggal di satu rumah membuat kondisi tidak ideal