Permasalahan ketimpangan terhadap perempuan seolah tak kunjung usai. Adanya diskriminasi pada perempuan menjadi dampak lekatnya budaya patriarki dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk kekerasan yang santer diberitakan di pelbagai media baik lokal maupun nasional yaitu berita kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tujuan penelitian melihat pembingkaian Merdeka.com dan Liputan6.com dalam membingkai kasus istri marahi suami berujung di Penjara. Metode penelitian menerapkan paradigma kualitatif serta menggunakan konsep framing Pan dan Kosicki. Hasil penelitian memperlihatkan Merdeka.com dan Liputan6.com memilih isu yang sama dalam melaporkan kasus yang terjadi di masyarakat. Liputan6.com dan Merdeka.com memuat pernyataan dari narasumber berkaitan dengan judul dan pemberitaan mengenai kasus Istri memarahi suami berujung dihukum penjara. Selain itu, keduanya sama-sama telah mengaplikasikan 5W+IH. Perbedaan terlihat dari isi dan penyampaian berita Merdeka.com lebih jelas dan detail dalam menjabarkan kronologi kasus. Serta dalam segi struktur isi Merdeka.com lebih jelas menceritakan kronologi dan keberlanjutan kasus ditambah foto yang dipakai cocok dengan isi berita sehingga membuat berita yang dihadirkan lebih runtut, tertata, dan mudah dimengerti oleh pembaca. Hasil kajian pembingkaian dua media dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar yang mendukung pembelajaran teks berita sehingga peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan pesan yang ada dalam berita