RAMADHANY HANANTO PURIANA
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas di Buana Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya

PENGARUH PELATIHAN MELOMPAT SATU KAKI DAN MELOMPAT DUA KAKI TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN RAMADHANY HANANTO PURIANA
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.501 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol12.no22.a619

Abstract

Kondisi fisik daya ledak otot tungkai dan kelincahan merupakan bagian yang diperlukan dalam cabang olahraga Bolabasket. Pada saat pertandingan, pemain tidak hanya berlari dengan bola atau tanpa bola, tetapi bisa berbalik arah untuk menghindari dari hadangan pemain lawan. Adanya hambatan tersebut, pemain Bolabasket menggiring bola wajib mempunyai kelincahan untuk melindungi bola dan melewati hambatan tersebut. Daya ledak otot tungkai diperlukan ketika melakukan gerakan rebound, lay up shoot dan jump shoot, dimana gerakan-gerakan tersebut didominasi untuk menghasilkan angka dalam permainan Bolabasket. Salah satu pelatihan yang digunakan untuk meningkatkan kedua kondisi fisik tersebut adalah dengan jenis pelatihan plyometric. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, Desain menggunakan match subject design yaitu mahasiswa yang ikut unit kegiatan mahasiswa Bolabasket berdasarkan kemampuan dengan teknik ordinal pairing. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yaitu matching-only design. Penelitian ini menggunakan populasi berjumlah 30 orang dengan jumlah sampel kelompok perlakuan I adalah 10 orang diberikan pelatihan melompat satu kaki, kelompok perlakuan II adalah 10 orang diberikan pelatihan melompat dua kaki dan 10 orang kelompok kontrol hanya melakukan latihan konvesional. Tes yang digunakan adalah tes vertical jump untuk mengukur daya ledak otot tungkai dan T-test untuk mengukur kelincahan. Dari perhitungan analisis data memakai paired sampel test memperoleh hasil untuk kelompok I dan kelompok II ada peningkatan terhadap daya ledak otot tungkai dan kelincahan. Adanya perbedaan peningkatan maka dilanjutkan dengan analisis post hock dengan LSD. Sehingga pelatihan melompat satu kaki lebih efektif dari pada pelatihan melompat dua kaki.