Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN LEGHA SUMENEP MADURA Sulistiami sulis; Iut Nuraini
WAHANA Vol 69 No 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.346 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v69i2.1062

Abstract

Marriage isthe most sacred ceremony in the course of human life,each region hasits own proceduresperformed by tribes Madura in general and especially in the city Sumenep. Make up and bridalfashion become the center ofattention of the public and guests who attended the wedding,therefore,the bride would want to look attractive. Bridal Sumenep on each night receptionis dividedinto three kinds, namely legha bridal make up, bridal make up bridal make up kapotren and candles.The discussion on this matter is devoted to review of bridal legha. This research is motivated by thefact that Indonesia is actually rich variety harmoninasi customs in public life. The procedure foreachevent must be different tribe, one of the brides in East Java there that has a characteristicunique make up, among others Madura particularly Sumenep. Formulation of the problem in thisstudy is "How do makeup, fashion and bridal accessories legha Sumenep Madura?".The goal is todescribe the results of makeup, fashion and bridal accessories legha Sumenep Madura. Subjects inthis study consist edoffive people and the institutions, among others, the Department of TourismCulture Youth and Sports Sumenep, bridal make up expert legha Sumenep among others Drs.RMTaufiqurrahmanheisat the same legha bridal make up Sumenep cultural figures, Hj.Uhana bridalmake up artist and one of the members of the DPCHARPI MELATISumenepdistrict,Nuningmotherwhois also a bridal make up in Sumenep, as well as the male and female models areready make up legha bride. Data obtained by observation, interviews and documentation.
Perbandingan Tepung Tapioka dan Vasselin Pure Jelly sebagai Bahan Dasar Make Up Karakter 3 Dimensi Pengganti Gelatin Fitria Hansyah Fatmasari; Ria Andriani Mukti; Iut Nuraini
Journal on Teacher Education Vol. 3 No. 3 (2022): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.641 KB) | DOI: 10.31004/jote.v3i3.4430

Abstract

Make up karakter adalah teknik merias wajah dengan cara merubah karakter orang lain menjadi karakter seseorang. Karakter adalah watak atau sifat. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah perbandingan tepung tapioca dan vasellin pure jelly 2 gr, 5gr,7gr dan 10gr sebagai bahan dasar make up karakter pengganti gelatin ditinjau dari daya lekat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan tepung tapioca dan vasellin pure jelly sebagai bahan dasar pengganti gelatin ditinjau dari daya lekat. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dari ekperimen dengan berbedaan hasil yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pengganti adalah tepung tapioka 10gr dan vasellin pure jelly 10gr sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengganti gelatin pada make up karakter 3 dimensi luka ditangan.
PELATIHAN SOFT SKLILL PEMBUATAN BODY SCRUB WHITENING MADRASAH ALIYAH NURUL HUDA SIDOARJO Ria Andriani Mukti; Fitria Hansyah Fatmasari; Iut Nuraini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.5075

Abstract

Pada saat ini dibutuhkan kreativitas untuk dapat bekerja dan berkarya di era yang penuh persaingan kerja. Generasi muda diharapkan inovatif dan kreatif, mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan menghasilkan karya berupa barang atau jasa. Untuk itu kami para dosen Tata Rias di Prodi PVKK Fakultas Teknik UNIPA Surabaya melakukan pengabdian pada masyarakat dengan memberi pelatihan soft sklill pembuatan produk perawatan badan dari bahan ketan beras hitam, teh hijau dan minyak kelapa kepada siswa Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. Tujuan pengabdian ini adalah memberi bekal ketrampilan untuk wirausaha berupa proses pembuatan produk hingga pengemasan. Metode yang dipergunakan adalah memberi pengarahan, bimbingan dan pengajaran mengenai praktek pembuatan. Mekanisme pelaksanaan terbagi dalam 4 tahap, yaitu: perencanaan, pengarahan, bimbingan dan pengajaran praktek. Pengabdian ini dilaksanakan pada awal Mei hingga awal Juni 2022. Hasil pengabdian kali ini adalah berupa suatu produk body scrub dengan kemasan yang siap untuk dipasarkan.
Pembuatan Make Up Karakter 3 Dimensi Berbahan Dasar Tepung Tapioka Dan Vaselin Pure Jelly Sebagai Pengganti Gelatin Fitria Hansyah Fatmawati; Ria Andriani Mukti; Iut Nuraini
SNHRP Vol. 4 (2022): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 4 Tahun 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Make up karakter adalah tata rias yang membantu aktor atau aktris berakting, yang mengubah riasannya baik dalam hal umur, sifat, wajah, suku, dan bangsa sesuai dengan pemeran tokoh yang akan di perankan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pembuatan luka robek 3 dimensi ditangan pada make up karakter menggunakan tepung tapioka dan vaselin pure jelly. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui cara pembuatan make up karakter 3 dimensi berbahan dasar tepung tapioka dan vaselin pure jelly sebagai pengganti gelatin. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dengan menganalisis dan mengidentifikasi alur proses pembuatan bahan dasar tepung tapioka dan vaselin pure jelly dan proses pembuatan make karakter luka 3 dimensi di tangan . Hasil penelitian yang telah dihasilkan dari penelitian tepung tapioka dan vaselin pure jelly adanya persamaan 90 persen make up karakter 3 dimensi yang menggunakan gelatin, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti.
Uji Ketahanan pH Minyak Atsiri dari Kulit Buah Jeruk dan Bunga Kenanga sebagai Bahan Pengganti Aromaterapi pada Mata Kuliah Perawatan Badan Fitria Hansyah Fatmasari; Ria Andriani Mukti; Iut Nuraini
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1419

Abstract

The formulation of the problem in this study tested the stability of the chemical content of essential oils from citrus fruit peels and ylang flowers. The aim of the study was to determine the feasibility of the chemical content in the essential oils of orange peel and ylang flowers. The research method used is laboratory tests and descriptive analysis in the collection and analysis of research data. The results of the study showed that the pH contained in essential oils was classified as acidic, so it could be used as aromatherapy. The conclusion of the research from the research that has been done needs further research related to the shelf life and durability of essential oils.
Perbandingan Hasil Pita Satin dengan Pita Katun Ukuran 2cm Pada Pembuatan Sulam Pita Sarung Bantal Kursi di Surabaya Sulistiami Sulistiami; Iut Nuraini; Ruski Ruski
Wahana Vol 74 No 2 (2022): Wahana Tridarma Perguruan Tinggi
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v74i2.5401

Abstract

Seiring perkembangan jaman menghias rumah adalah merupakan hal yang penting, Menghias ruang tamu sangatlah diperhatikan terutama pada kursi dengan bantal kursinya, sering menjadi hal yang utama.karena itu memilih hiasan sulam pita sebagai hiasan bantal kursi perlu membandingkan mana yang terbaik.Penelitianan ini mengunakan pendekatan kuantitatif diskriptif, dengan tujuan untuk membandingkan dua variable, pita satin dan pita katun dengan ukuran 2 cm hasilnya mana yang baik. Penelitian ini, mengambil pupulasil di Surabaya di UNIPA Surabaya dengan sampel 35 mahasiswa jurusan PKK Tata Busana angkatan 2019.Teknik pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan angket, eksperimen dan dokumentasi.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji T.Hasil penelitian ini sebagai berikut sulam pita satin meannya 33,46 dan mean dari sulam pita katunnya 26,23. Jadi sulam pita satin lebih bagus dilihat dari kilaunya dan sulam pita dari bahan katun, kurang berkila dan kurang rapi. Dibuktikan dari T.hitung 16,70 nilai siknifikan 0,00<0,05 maka T. table ada perbedaan maka HO ditolak yang artinya ada perbedaan hasil jadi sulam pita dengan satin dengan katun pada sulam pita sarung bantal kursi.
MINYAK ATSIRI BERBAHAN KULIT JERUK DAN BUNGA KENANGA SEBAGAI AROMA TERAPI PADA MATA KULIAH PERAWATAN BADAN Iut Nuraini; Fitria Hansyah Fatmasari; Ria Andriani Mukti
Steam Engineering Vol. 4 No. 2 (2023): STEAM Engineering, Vol. 4, No. 2, Maret 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jptm.v4i2.7884

Abstract

Aromatherapy is a material used by students in body care courses to improve fitness and is an important aspect so that the activities carried out can be optimal, but students often complain that the use of aramotherapy is expensive and wasteful. This needs efforts to overcome it with non-pharmacological therapies such as aromatherapy of essential oils made from orange peel and ylang flowers. The purpose of this study was to analyze the use of essential oil aromatherapy made from orange peel and ylang flowers from the aspect of cost efficiency in PVKK students, Faculty of Engineering, PGRI Adi Buana University, Surabaya. The method used in this study is making aromatherapy with organoleptic tests and conducting analysis conclusions. The results of research that has been carried out experiments and tested that the essential oils of orange peel and ylang flowers can be used as aromatherapy. The conclusion is that the essential oils from orange peel and ylang flowers have a good aroma, and are very affordable from an economical point of view when compared to other aromatherapy treatments
THE CORRELATION BETWEEN THE MERDEKA CURRICULUM AND TEACHING CHALLENGES IN THE DIGITAL ERA IN INDONESIAN SECONDARY SCHOOLS: QUALITATIVE ANALYSIS STUDY Andi Muh Akbar Saputra; Pandu Perdana Putra; Imam Prawiranegara Gani; Iut Nuraini; Fitria Hansyah Fatmasari
International Journal of Teaching and Learning Vol. 1 No. 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This abstract provides a concise overview of the research on the intersection between the Merdeka Curriculum and teaching challenges in the digital era in Indonesian secondary schools. Implementing the Merdeka Curriculum in Indonesian secondary schools coincides with the evolving landscape of education in the digital era. This research explores the intersection of these two factors, aiming to understand how the curriculum aligns with and addresses the teaching challenges posed by the digital era. Through qualitative research methods, including interviews with educators, document analysis, and surveys of secondary school students, this study examines the impacts, challenges, and opportunities presented by the Merdeka Curriculum in the context of the digital age. Preliminary findings suggest that the Merdeka Curriculum has positively influenced students' critical thinking and civic awareness. However, educators report challenges related to students' overreliance on digital devices, digital literacy, and the need to balance national identity with global perspectives. The research offers practical implications for curriculum development and policy recommendations to foster digital literacy, maintain a focus on critical thinking, and find a harmonious balance between national and global perspectives. This study contributes to the ongoing discourse on curriculum adaptation to meet the demands of the digital era in Indonesian secondary education.