Wabah COVID-19 menyebabkan kepanikan, ketakutan, bahkan kematian di seluruh dunia. Program vaksinasi menjadi alternatif solusi untuk segera mengakhiri wabah ini. Penelitian ini mengungkap keputusan vaksinasi COVID-19 oleh masyarakat Indonesia berdasarkan pemberitaan bohong yang ada pada media sosial. Opini yang berkembang membuat masyarakat memiliki pandangan yang berbeda-beda untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan opini dan pertimbangan masyarakat dalam melakukan vaksinasi COVID-19. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Selain itu, alat yang digunakan untuk meneliti adalah survei daring. Hasil respons yang didapatkan melalui metode survei membuktikan bahwa lebih dari 84% responden mengaku pemberitaan tentang COVID-19 lebih sering dibagikan kepada keluarga daripada pihak lain. Berita bohong setidaknya diterima oleh lebih dari 40% responden melalui media sosial. Hampir setengah dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka akan berpikir dua kali untuk menerima vaksinasi COVID-19 setelah melihat simulasi pemberian berita bohong yang ada di media sosial. Hal ini juga didukung oleh penurunan jumlah responden yang bersedia menerima vaksin baru COVID-19 dibandingkan dengan jumlah responden yang belum menerima berita bohong mengenai vaksinasi COVID-19. Pada akhirnya, responden ternyata masih mempercayai lembaga resmi pemerintah sebagai salah satu sumber informasi mengenai vaksinasi COVID-19