This Author published in this journals
All Journal Agrica Ekstensia
Agustinus Agus
Penyuluh Pertanian Lapangan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Agrica Ekstensia

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI GOGO DI DAERAH PERBATASAN KALIMANTAN BARAT Sution; Agustinus Agus
Agrica Ekstensia Vol 14 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.707 KB) | DOI: 10.55127/ae.v14i2.54

Abstract

Salah satu peyebab rendahnya produktivitas padi gogo di Kalimantan Barat adalah digunakannya varietas padi lokal, dimana potensi hasilnya rendah jika dibanding varietas unggul. Perkembangan varietas unggul untuk padi gogo tergolong lambat jika dibanding padi sawah, hal ini disebabkan program pemerintah yang banyak dilaksanakan pada pengembangan padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari adaptasi beberapa varietas unggul yang baik terhadap varietas lokal di daerah perbatasan Kalimantan Barat. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan varietas yaitu Batu Tegi, Situ Patenggang, Situ Bagendit, dan lokal Cantik dengan ulangan sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas padi lokal Cantik memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas unggul antara 15,16 - 52,04 cm. Jumlah anakan dan jumlah malai tertinggi terdapat pada varietas Situ Bagendit dan Batu Tegi. Jumlah gabah per malai, jumlah gabah berisi per malai dan bobot 1000 butir tertinggi terdapat pada varietas Batu Tegi masing-masing 180,13 butir, 124,75 butir dan 27,99 g. Persentase gabah hampa tertinggi pada semua varietas unggul Batu Tegi, Situ Patenggang, Situ Bagendit masing-masing 30,27%, 28,16% dan 27,14%. Produktivitas tanaman tertinggi terdapat pada varietas Batu Tegi (6,35 ton/Ha) dan Situ Bagendit (4,85 ton/Ha) yang berbeda nyata dibandingkan dengan varietas Situ Patenggang dan lokal Cantik.