Bayu Firmansyah
Prodi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial

STRATEGI PEMBIMBING KEMASYARAKATAN MEMBANGUN HUBUNGAN BAIK (RAPPORT) DENGAN KLIEN ANAK UNTUK KEPENTINGAN PENELITIAN KEMASYARAKATAN (Studi kasus: BAPAS Kelas I Malang) Bayu Firmansyah
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 2 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i2.2021.20-30

Abstract

Tugas Pembimbing Kemasyarakatan diatur dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2012 pasal 1 angka 24 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), Pembimbing Kemasyarakatan merupakan pelaksana dari fungsi penelitian kemasyarakatan, pendampingan, pembimbingan dan pengawasan terhadap klien anak pada saat berada di dalam maupun di luar proses peradilan. Dalam melakukan penggalian informasi untuk kepentingan penelitian kemasyarakatan terhadap klien anak, dibutuhkan suatu pola hubungan baik atau rapport. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara membentuk rapport antara Pembimbing Kemasyarakatan dengan klien. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis-normatif berupa kajian terhadap peraturan perundang-undangan (statue approach), kajian historis (historical approach), dan kajian konseptual (conceptual approach). Sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan ini berupa bahan hukum primer dengan kajian utama yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) dan peraturan perundang-undangan lain yang saling terkait, naskah pedoman pelaksanaan tugas petugas pemasyarakatan, jurnal terkait lainnya, dan hasil penilitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. Sumber pustaka yang ada disajikan dalam bentuk analisis interpretatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa PK mengalami beberapa kendala dalam pembangunan rapport. Hal ini antara lain disebabkab oleh keterbatasan jumlah PK yang dimiliki BAPAS, durasi penyusunan dokumen litmas yang terbatas, dan belum tersedianya instrumen terkait pedoman pembagunan rapport antara PK dengan klien anak. Meskipun demikian PK harus tetap mengupayakan pembangunan rapport melalui berbagai strategi yang tepat demi terciptanya dokumen litmas yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan.