Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

TRANSMISI TRANSOVARIAL VIRUS DENGUE PADA NYAMUKAEDES SPP. Sorisi, Angle M. H.
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2042

Abstract

Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the most serious health problems in Indonesia which often causes outbreaks with numerous deaths. The disease is transmitted byAedes sp.females. Generally, dengue virus transmission occurs horizontally from human carriers, and the dengue viruses are passed on bytheir vectors through blood sucking activity. After propagation in the mosquito, the viruses are transmitted to human recipients. In addition, there is a vertical transmission (transovarial) of dengue virusesin the ova of Aedes sp.females. The viruses propagate in the ova that undergo  metamorphosis to become larvae, pupae, and imagoes. The transovarial transmission of dengue virusesin its vectors in endemic areas could be a causative key which is responsible for the phenomenon of increasing cases of DHF. Any effort to prevent and control DHF requires a thorough understanding about virDen transmission, including this transovarial transmission in Aedes spfemales. Keywords: DHF, transovarial transmission, Aedes sp.     Abstrak: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin serius di Indonesia dan sering menimbulkan suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah kematian tinggi. Penyakit ditularkan melalui Aedes sp.betina. Transmisi virus dengue umumnya terjadi secara horizontal, yaitu dari manusia pembawa virus dengue ke nyamuk vektor Aedes sp. melalui aktivitasnya mengisap darahSetelah mengalami propagasi  dalam  tubuh nyamuk, virus dengue ditularkan ke  manusia penerima. Selain itu, transmisi virus dapat terjadi secara vertikal (transovarial) yaitu virus dengue dalam tubuh nyamuk vektorAedes sp. betinake ovum, kemudian berpropagasi dalam ovum, larva, pupa, dan imago. Transmisi transovarial virus dengueke vektornya di daerah endemik bisa menjadi kunci penyebab yang bertanggung jawab terhadap fenomena peningkatan kasus deman berdarah dengue. Upaya pencegahan dan penanggulangan DBD memerlukan pengetahuan yang matang tentang adanya infeksi transovarial virDen pada nyamuk Aedes sp. Kata kunci : DBD, transmisi transovarial,  Aedes sp.
Infeksi Parasit Usus pada Penduduk di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Kota Manado Winerungan, Claudia C.; Sorisi, Angle M. H.; Wahongan, Greta J. P.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27093

Abstract

Abstract: Intestinal parasitic disease is one of the most common health problems in the world. The high prevalence of intestinal parasites in Indonesia is supported by the geographical location of Indonesia as a tropical climate country that has a high humidity level. Wastes being piled up at the landfill has the potential to cause pollution to the surrounding environment which can be a source of infection of intestinal parasites. This study was aimed to find out the profile of intestinal parasitic infections among the population around Sumompo landfill at Manado. This was a descriptive survey conducted from September to November 2019. Respondents were residents of Sumompo District who lived around the Sumompo landfill. There were 100 residents that returned the containers containing feces samples, which were then examined at the Laboratory of Parasitology Faculty of Medicine Sam Ratulangi University. The results showed that only 6 out of 100 samples (6%) contained intestinal parasites which was a type of intestinal protozoa namely Blastocystis hominis. In conlcusion, 6 out of 100 residents around Sumompo landfill at Manado were infected with Blastocystis hominis.Keywords: intestinal parasites, landfill Abstrak: Penyakit parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak di dunia. Prevalensi parasit usus di Indonesia tergolong tinggi didukung oleh letak geografis Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. Sampah kota yang ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA) berpotensi menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan disekitarnya yang dapat menjadi sumber infeksi dari parasit usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prevalensi infeksi parasit usus pada penduduk di sekitar TPA Sumompo Kota Manado. Jenis penelitian ialah survei deskriptif dilakukan pada bulan September sampai dengan November 2019. Subjek penelitian ialah penduduk Kelurahan Sumompo yang tinggal di sekitar TPA Sumompo Kota Manado. Hasil penelitian mendapatkan 100 penduduk mengembalikan pot sampel berisi tinja, kemudian diperiksa di Laboratorium Parasitologi FK Unsrat. Didapatkan 6 dari 100 sampel (6%) yang mengandung parasit usus yaitu sejenis protozoa usus Blastocystis hominis. Simpulan penelitian ini ialah 6 dari 100 penduduk di sekitar TPA Sumompo Kota Manado terinfeksi parasit usus, yaitu Blastocystis hominis.Kata kunci: parasit usus, tempat pembuangan akhir
Infeksi Cacing Usus pada Penduduk Lanjut Usia di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara Lumbantobing, Greva R. I.; Tuda, Josef S. B.; Sorisi, Angle M. H.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.26933

Abstract

Abstract: Helminths are disease-causing agents which are very infectious and have very serious impacts and long-term effects but are still neglected. One of its risk factors is profession that has direct contact with soil, for examples farmers and planters. Sawangan village with a large area for farming is a home for many farmers. This study was aimed to obtain the prevalence of helminthic infection among the elderly population in Sawangan, Airmadidi District, North Minahasa Regency. This was a descriptive survey study. Respondents were elderly population of ≥60 years at Sawangan. Stool test resulted in five (5%) out of 100 samples were positive of helminthic infection. All positive samples contain hookworm. In conclusion, the prevalence of helminthic infection among elderly population at Sawangan, Airmadidi, North Minahasa Regency was 5%.Keywords: helminthic infection, elderly population. Abstrak: Cacing merupakan agen penyebab penyakit yang sangat infeksius serta memiliki dampak dan efek jangka panjang serius tetapi masih sering diabaikan. Salah satu faktor risiko ialah pekerjaan yang berkontak langsung dengan tanah, seperti petani dan pekebun. Desa Sawangan dengan lahan perkebunan yang luas memiliki banyak penduduk pekebun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing pada penduduk lanjut usia yang berdomisili di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian ialah survei deskriptif. Responden penelitian ialah penduduk lanjut usia ≥60 tahun di Desa Sawangan. Sampel yang diambil berupa feses. Pemeriksaan feses menunjukkan hasil 5 dari 100 (5%) sampel positif mengandung cacing. Seluruh sampel positif mengandung cacing tambang. Simpulan penelitian ini ialah prevalensi infeksi cacing pada penduduk lanjut usia di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara sebesar 5%.Kata kunci: infeksi cacing, penduduk lanjut usia.
Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penyakit Malaria Di Desa Kolongan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Lumenta, Alfa P. A; Sorisi, Angle M. H.; Pijoh, Victor D.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 1 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.1.2021.31751

Abstract

Abstract. Malaria is a disease that has existed since Greek times. Malaria is a contagious infectious disease that occurs worldwide, especially in tropical areas. There are several factors that cause the incidence of malaria, one of which is the knowledge and attitude of the community towards malaria. Based on data from the puskesmas in 2020, there were 4 cases of people suffering from malaria in Talawaan District, North Minahasa Regency, this data increased from 2019 where only 2 people were infected with malaria. This study aims to knowing the community's knowledge about malaria in Kolongan Village, Talawaan sub-district. Knowing the attitude of the community regarding malaria in Kolongan Village, Talawaan District. This research is a descriptive study that is observational in nature. Based on the level of knowledge of respondents about malaria in Kolongan Village, it was included in the good category, namely 72 people (72%), based on the respondent's attitude towards malaria, the correct attitude for malaria was 97 people (97%). In conclusion, the knowledge of the people of Kolongan Village, Talawaan District, North Minahasa Regency about malaria is in the good category, namely as much as 72%. The attitude of the people of Kolongan Village, Talawaan Subdistrict, North Minahasa Regency regarding malaria, is in the good category, namely as much as 97%.Keywords: Knowledge, Attitude, Malaria  Abstrak. Malaria merupakan penyakit yang sudah ada dari zaman Yunani. Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang tejadi di seluruh dunia, terutama di daerah tropis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian malaria salah satunya faktor pengetahuan dan sikap dari masyarakat terhadap malaria. Berdasarkan data puskesmas pada tahun 2020 ada 4 kasus orang menderita penyakit malaria di Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara data ini meningkat dari tahun 2019 yang hanya 2 orang yang terinfeksi malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai penyakit malaria di Desa Kolongan kecamatan Talawaan. mengetahui sikap masyarakat mengenai penyakit malaria di Desa Kolongan Kecamatan Talawaan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bersifat observasional. Berdasarkan tingkat pengetahuan dari responden tentang penyakit malaria di Desa Kolongan termasuk dalam kategori baik yaitu 72 orang (72%), berdasarkan sikap responden terhadap penyakit malaria sikap yang benar untuk penyakit malaria yaitu 97 orang (97%). Sebagai simpulan, pengetahuan masyarakat Desa Kolongan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara tentang penyakit malaria dalam kategori sudah baik yaitu sebanyak 72%. Sikap masyarakat Desa Kolongan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara tentang penyakit malaria dalam kategori sudah baik yaitu sebanyak 97%.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Malaria