Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer di Kantor Dinas Perindustrian Kota Samarinda Risa Supriningrum; Hayatus Sa’adah; Rusdiati Helmidanora
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 01 (2021): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak terjadinya pandemi covid 19 ketersediaan hand sanitizer di Indonesia menjadi sangat langka di pasaran, dikarenakan banyak orang yang membeli barang tersebut secara berlebihan. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebagai salah satu upaya mencegah penularan covid 19. Pembersih tangan (hand sanitizer) memiliki kemampuan menghambat hingga membunuh bakteri. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat cara membuat hand sanitizer dari bahan sintetis dan bahan alam. Formula hand sanitizer dari bahan sintetis berupa alkohol 96%, hydrogen peroksida, gliserin dan aquades. Sedangkan formula hand sanitizer dari bahan alam berupa daun sirih, jeruk nipis dan aquades. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda. Peserta pada kegiatan ini adalah perwakilan warga Kelurahan Karang Asam Ilir, Kelurahan Sempaja Utara dan Kelurahan Sungai Kapih. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat meliputi ceramah tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan, pengertian hand sanitizer, uraian bahan yang digunakan, dilanjutkan demonstrasi dan bimbingan. Kegiatan ini didanai oleh Desperidagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur. Harapan dengan dilaksanakan pelatihan ini ialah masyarakat dari kelurahan yang menjadi peserta lebih peduli dengan kebersihan dan dapat memenuhi kebutuhan hand sanitizer untuk keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Uji Aktivitas Antibakteri EkstrakEtanol dan Fraksi Batang Kuning (Fibraurea Tinctoria Lour) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Lusi Mardika Ariyanti; Supomo Supomo; Hayatus Sa’adah; Eka Siswanto Syamsul; Kintoko Kintoko; Hardi Astuti Witasari
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 2 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i2.323

Abstract

Abstrak Akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour) merupakan tumbuhan khas yang dapat dijumpai di Kalimantan serta biasa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai obat gatal, penyakit kuning dan diare. Salah satu senyawa kimia yang terkandung dalam akar kuning adalah berberin yang berpotensi memiliki khasiat sebagai antidiabetes, antivirus, antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui potensi tumbuhan Akar Kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode disc diffusion. Ekstrak etanol difraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan dan etilasetat, ekstrak dan fraksi yang telah didapat ditimbang dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Kontrol positif yang digunakan yaitu amoxicillin dan DMSO sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektrak etanol dan fraksi akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Aktivitas zona hambat terbesar yang terbentuk pada ekstrak etanol yaitu pada konsentrasi 10% dengan diameter zona hambat 9,18 mm terhadap bakteri Escherichia coli dan 12,16 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus sedangkan fraksi batang akar kuning yang memiliki aktivitas antibakteri paling kuat terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yaitu fraksi sisa. Staphylococcus aureus memiliki sensitifitas lebih tinggi terhadap akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour) dari pada bakteri Escherichia coli. Kata kunci  : antibakteri, akar kuning, berberin, Fibraurea tinctoria Lour. Abstract Akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) is typically plant that can be found in Kalimantan usually used by local people as itch medicine, jaundice and diarrhea. Berberin, one of the chemical compounds contained in the akar kuning, berberin has the potential to act as an anti-diabetic, antiviral, antibacterial, and anti-inflammatory. This study aimed to determine the activity of akar kuning as an antibacterial against Escherichia coli and Staphylococcus aureus using the disc diffusion method. Ethanol extract are fractionated using n-Heksan and Etilasetat solvents, the obtained of extract and fraction are weighed to 2,5%, 5% and 10%. Positive control antibacterial used amoxicillin and DMSO as negative control. The results showed that ethanol extracts and fraction of akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) are have potential to inhibited bacteria growth. The highest antibacterial activity that showed at 10% concentration of ethanol extract with diameter inhibition is 9,18 mm to Escherichia coli and 12,16 mm to Staphylococcus aureus while the fraction of akar kuning which has the stronger antibacterial activity to Escherichia coli and Staphylococcus aureus is the rest fraction. Staphylococcus aureus were more susceptible to akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) extract and fraction than Escherichia coli.Keywords:           antibacterial, akar kuning, berberin, Fibraurea tinctoria Lour
PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK fara azzahra; Octariana Sofyan; Andi Wijaya; Mexsi Mutia Rissa; Danang Yulianto; Hayatus Sa’adah
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 2 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a condition where the pressure exceeds the normal limit. Uncontrolled high blood pressure can be a risk factor for cardiovascular disease. High blood pressure is still a dominant health problem and requires a good treatment. Counseling to the community of Ledok Timoho village, Muja Muju Umbulharjo Village, Yogyakarta on how to prevent and control hypertension and improve it. The method of activity used in this community service is in the form of counseling on the prevention and control of hypertension, followed by a question and answer discussion, and evaluation of activities using a questionnaire. The results of the implementation of community service showed that there was an increase in the knowledge of PKK mothers about the prevention and control of hypertension in the community from 86.30% to 100%.