Berkomunikasi merupakan tuntutan dalam mengembangkan potensi anak sebagai makhluk sosial. Orang tua harus berkomunikasi dengan anak agar bisa mengetahui perilaku anak dan bisa memengaruhi serta membentuk perilaku anak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang tuanya. Hal ini juga yang dapat dilakukan dalam membentuk perilaku anak untuk mencintai ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara komunikasi keluarga antara orang tua dengan anak dalam pembentukan perilaku anak mencintai ilmu pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma interpretif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan teori pembentukan perilaku oleh Fisbein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara-cara yang dilakukan dalam pembentukan perilaku anak mencintai ilmu pengetahuan seperti keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak sehingga terjalin hubungan yang baik, memotivasi anak dalam menuntut ilmu, menciptakan rasa saling percaya dan peduli terhadap ilmu pengetahuan.