Articles
GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN STROKE DI RSUD ULIN BANJARMASIN
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 3 No 1 (2015): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (103.527 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v3i1.9
Kebutuhan spiritual sangat penting bagi pasien stroke karena mereka memerlukan dukungan moril agar kesembuhan mereka dapat lebih cepat dari pada selalu meminum obat.. Pada kenyataannya bahwa tidak semua pasien stroke seperti terjadi demikian dan hal ini kebanyakan mereka kurang mendekatkan diri kepada Tuhan pada akhirnya mereka merasa down dan tidak ada tenaga lagi. Maka berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berhubungan dengan Gambaran peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien stroke di RSUD Ulin BanjarmasinPenelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruangan Seruni RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik sampel jenuh atau semua perawat dan sempel yaitu 14 orang perawat. Instrumen yang digunakan adalah observasi. Analisa data yang digunakan adalah data yang diperoleh dan disajikan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perawat menyediakan bahan baca tentang spiritual kepada pasien, perawat sangat kurang sekali dan malahan tidak ada yang melakukannya. Perawat memfasilitasi pemuka agama untuk pasien, tidak satupun perawat yang melaksanakannya kepada pasien stroke. Perawat memfasilitasi pasien dalam meditasi, berdo’a dan ritual keagamaan lainnya, hal ini ditemukan tidak ada seorangpun perawat yang melaksanakannya.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa pihak perawat hendaknya menyampaikan keluhan mereka teradap proses pelaksanaan dari cara memberikan pelayanan spiritual kepada pihak rumah sakit agar dapat terpenuhi kebutuhan spiritual pasien. Kata Kunci      : pemenuhan kebutuhan spiritual, pasien stroke.Kepustakaan  : 56 (1999 - 2011)
GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN STROKE DI RSUD ULIN BANJARMASIN
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 3 No 1 (2015): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31964/jck.v3i1.10
Kebutuhan spiritual sangat penting bagi pasien stroke karena mereka memerlukan dukungan moril agar kesembuhan mereka dapat lebih cepat dari pada selalu meminum obat.. Pada kenyataannya bahwa tidak semua pasien stroke seperti terjadi demikian dan hal ini kebanyakan mereka kurang mendekatkan diri kepada Tuhan pada akhirnya mereka merasa down dan tidak ada tenaga lagi. Maka berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berhubungan dengan Gambaran peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien stroke di RSUD Ulin BanjarmasinPenelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruangan Seruni RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik sampel jenuh atau semua perawat dan sempel yaitu 14 orang perawat. Instrumen yang digunakan adalah observasi. Analisa data yang digunakan adalah data yang diperoleh dan disajikan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perawat menyediakan bahan baca tentang spiritual kepada pasien, perawat sangat kurang sekali dan malahan tidak ada yang melakukannya. Perawat memfasilitasi pemuka agama untuk pasien, tidak satupun perawat yang melaksanakannya kepada pasien stroke. Perawat memfasilitasi pasien dalam meditasi, berdo’a dan ritual keagamaan lainnya, hal ini ditemukan tidak ada seorangpun perawat yang melaksanakannya.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa pihak perawat hendaknya menyampaikan keluhan mereka teradap proses pelaksanaan dari cara memberikan pelayanan spiritual kepada pihak rumah sakit agar dapat terpenuhi kebutuhan spiritual pasien. Kata Kunci      : pemenuhan kebutuhan spiritual, pasien stroke.Kepustakaan  : 56 (1999 - 2011)
TANTANGAN PROFESI KEPERAWATAN MENYONGSONG DUNIA KERJA BERTEPATAN DENGAN “ERA OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (125.018 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.13
Keperawatan sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara profesional oleh perawat dengan kompetensi yang memenuhi standar dan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga masyarakat akan memperoleh pelayanan yang bermutu. Dalam memasuki dunia kerja tentu dilakukan uji kompetensi dan registrasi, sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Perawat saat ini berbenah diri baik untuk peningkatan mutu dan profesi keperawatan di rumah sendiri di Indonesia ataupun dapat bersaing di pasar global Asean, karena sebentar lagi perawat Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 atau Era of Asean Economic Community 2015, yang merupakan tantangan bagi profesi keperawatan. tantangan yang dihadapi berupa ancaman ataupun peluang yang harus diambil dan dihadapi, mau tidak mau atau suka tidak suka sebentar lagi dalam hitungan minggu, hari kita sudah memasuki MEA 2015, sehingga apa yang harus dilakukan dan apa tantangan yang yang dihadapi profesi keperawatan dalam menyongsong Dunia Kerja yang bertepatan dengan Era of Asean Economic Community 2015. Kata Kunci : Profesi Keperawatan, MEA 2015.
TANTANGAN PROFESI KEPERAWATAN MENYONGSONG DUNIA KERJA BERTEPATAN DENGAN “ERA OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.14
Keperawatan sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara profesional oleh perawat dengan kompetensi yang memenuhi standar dan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga masyarakat akan memperoleh pelayanan yang bermutu. Dalam memasuki dunia kerja tentu dilakukan uji kompetensi dan registrasi, sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Perawat saat ini berbenah diri baik untuk peningkatan mutu dan profesi keperawatan di rumah sendiri di Indonesia ataupun dapat bersaing di pasar global Asean, karena sebentar lagi perawat Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 atau Era of Asean Economic Community 2015, yang merupakan tantangan bagi profesi keperawatan. tantangan yang dihadapi berupa ancaman ataupun peluang yang harus diambil dan dihadapi, mau tidak mau atau suka tidak suka sebentar lagi dalam hitungan minggu, hari kita sudah memasuki MEA 2015, sehingga apa yang harus dilakukan dan apa tantangan yang yang dihadapi profesi keperawatan dalam menyongsong Dunia Kerja yang bertepatan dengan Era of Asean Economic Community 2015. Kata Kunci : Profesi Keperawatan, MEA 2015.
PERAN ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN SEKS
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (97.104 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.17
Pendidikan seks adalah salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah penyalahgunaan seks, khususnya untuk mencegah dampak-dampak negatif yang tidak diharapkan seperti kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit menular seksual, depresi dan perasaan berdosa.Pendidikan seks bila dilakukan oleh orang tua sebagai orang yang paling dekat bagi si anak akan dapat membuat anak merasa aman selama dalam proses penjelajahan terhadap masalah seks. Dan dengan peran orang tua untuk berkomunikasi dalam keluarga secara positif dapat membuat anak mengerti bagaimana mencegah berperilaku negatif. Penyampaian pengetahuan seks secara benar, akan menentukan nilai pandang dan sikap mereka terhadap seks, dan hal ini juga sangat menentukan keharmonisan keluarga anak di kemudian hari
HUBUNGAN PATIENT BELIEVE DAN DUKUNGAN KELUARGA TENTANG PROGRAM DIIT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN DIIT PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (104.531 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.19
 Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif kronik yang dapat dikendalikan dan keberhasilan pengobatan salah satunya adalah ketaatan dalam pola makan. Ketaatan penderita DM dalam pola makan perlu dukungan dari berbagai pihak, diantaranya adalah dukungan keluarga.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan patient believe dan dukungan keluarga dengan kepatuhan penatalaksanaan diit penderita DM. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sei Besar Banjarbaru. Teknik sampling yang dipergunakan adalah accidental sampling.. Analisis data dengan menggunakan Spearman Rank dengan taraf signifikasi α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p = 0,529 > α = 0,05 maka ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara keyakinan (patient believe) dengan kepatuhan diit penderita DM dan p = 0,003 < α = 0,05, maka ho ditolak, jadi ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan ketaatan pola makan penderita DM. Diharapkan bagi penderita untuk senantiasa meningkatkan keyakinan dan kepatuhan dalam program pengobatan dan pengelolaan diit (pola makan) sehingga glukosa darah bisa terkontrol dan dapat dipertahankan dalam batas yang normal Kata Kunci : Patient Believe, Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Diit
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 12 BANJARMASIN TAHUN 2014
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (118.821 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.21
Menurut World Health Organization (WHO, dalam sarwono, 2002) remaja merupakan individu dengan batasan usia antara 10-20 tahun. Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa dimana masa ini memerlukan perhatian khusus khususnya perhatian dari orang tua. Keluarga khususnya orang tua merupakan lingkungan utama yang memberikan bimbingan dan pengasuhan pada remaja sehingga membentuk penilaian remaja terhadap diri sendiri atau disebut dengan harga diri. Harga diri merupakan evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri secara positif dan juga sebaliknya dapat menghargai secara negatif. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga diri remaja penerapan pola asuh orang tua pada remaja.  Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan harga diri pada remaja di SMP Negeri 12 Banjarmasin tahun 2014. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswa SMPN 12 Banjarmasin. Teknik sampling Simple Random Sampling, jumlah sampel 75 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Fisher Exact Test.Hasil penelitian pola asuh pada remaja di SMP Negeri 12 Banjarmasin paling banyak adalah pola asuh demokratis yaitu 39 orang (52%), pola asuh permisif sebanyak 8 orang (11 %), dan pola asuh 28 orang (37 %). Harga diri remaja siswa SMPN 12 Banjarmasin paling banyak mempunyai harga diri tinggi yaitu 42 orang (56%), dan harga diri rendah sebanyak 33 orang (44 %). Ada hubungan pola asuh orang tua dengan harga diri pada remaja di SMP Negeri 12 Banjarmasin tahun 2014, (p=0,000<0,05).Saran bagi remaja yang memiliki harga diri rendah diharapkan untuk konsultasi dengan guru bimbingan konseling (BK) dalam rangka meningkatkan harga diri remaja, dan sekolah dapat meningkatkan komunikasi dengan orang siswa untuk perbaikan pola asuh anak remaja.                                                                                          Kata kunci      : Harga diri, Pola asuh, Remaja.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (95.337 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i1.22
Latar Belakang: Penyakit tuberculosis paru telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu, Laporan internasional menyatakan bahwa Indonesia merupakan penyumbang kasus TB terbesar ketiga setelah Cina dan India. Pengobatan TB Paru memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan kasus resistensi obat TB Paru semakin meningkat Oleh karena itu kita perlu mengetahui bagaimana efek yang jauh dari dukungan keluarga untuk meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat anti tuberculosisTujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan rancangan †Cross Sectionalâ€. Sampel penelitian berjumlah 49 orang dengan teknik pengambilan sampel “Proposive Samplingâ€. Analisis penelitian yang digunakan adalah uji korelasi “Spearman Rank†dengan nilai signifikan p<0,05Hasil: Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pada pasien TB Paru di Puskesmas Pekauman Banjarmasin dengan nilai p=0,648Kesimpulan: Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Kata Kunci: TB Paru, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum OAT¹  Mahasiswi STIKES Sari Mulia Banjarmasin²  Kaprodi D IV Kebidanan STIKES Sari Mulia Banjarmasin³  Dosen Poltekes Banjarmasin
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI TERHADAP NYERI HAID (Dismenore) PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN ANGKATAN IX STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 2 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (159.948 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i2.24
Dismenore  merupakan  masalah  yang  sering  dialami  oleh mahasiswi yaitu nyeri menstruasi yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari, nyeri  pada  daerah  panggul  dan  akibat  dari  produksi  zat  prostaglandin. Penggunaan aromaterapi memiliki manfaat membantu relaksasi dan mengurangi nyeri sehingga dapat menolong klien yang mengalami dismenore.Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian aromaterapi terhadap  penurunan  nyeri  haid  (dismenore)  pada  mahasiswi  S1  Keperawatan angkatan IX Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian seluruh mahasiswi S1 Keperawatan angkatan  IX  Sekolah  Tinggi  Ilmu  Kesehatan  Muhammadiyah  Banjarmasin. Teknik sampling yaitu Aksidental Sampling dengan jumlah sampel 34 responden. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil: Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pemberian aromaterapi terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi S1 Keperawatan angkatan IX Sekolah Tinggi  Ilmu  Kesehatan  Muhammadiyah  Banjarmasin  dengan  nilai p=0,000 < α 0,05.Kata Kunci: aromaterapi, dismenore, mahasiswi.
FAKTOR BERKAITAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMP NEGERI 8 BANJARBARU
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2 No 2 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (129.383 KB)
|
DOI: 10.31964/jck.v2i2.28
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Penyebab anemia adalah kurangnya zat besi yang berperang dalam pembentukan hemoglobin. Anemia yang normal 10 g/dl, anemia sedang 7-10 g/dl dan anemia berat < 7 g/dl. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor yang Berkaitan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMP Negeri 8 Banjarbaru Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan survei deskriptif dengan teknik pengambilan random sampling yaitu berjumlah 103 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner langsung dari responden. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar tingkat pengetahuan remaja tentang anemia adalah cukup 40 responden (39,0%) dan tingkat pendapatan keluarga tentang anemia sebagian besar berpendapatan rendah sebanyak 52 responden (50,2%) serta pola menstruasi tentang anemia sebagian besar pola menstruasi yang tidak norma, sebanyak 54 responden (52,4%). Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan remaja putri, untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan dengan cara memperbanyak informasi tentang anemia.Kata Kunci : ANEMIA, REMAJA PUTRI