Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SISTEM PEMBAGIAN WARIS PADA MASYARAKAT KAMPUNG PAKUNCEN KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON BANTEN Dayan Fithoroini
Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol 9, No 01 (2021): Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/am.v9i01.1124

Abstract

Di Kampung Pakuncen Kota Cilegon Banten terdapat dua viarian model pembagian harta waris yaitu: 1) Pembagian harta waris dilakukan dengan musyawarah sendiri antar ahli waris. 2) Pembagian harta waris dilakukan sesuai dengan aturan hukum waris Islam. Penelitian ini berlangsung selama tiga minggu di Kampung Pakuncen Kota Cilegon Banten. Jenis penelitian yang diambil adalah field research (penelitian lapangan). Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan studi kepustakaan berupa buku atau jurnal yang berkaitan dengan tema pembahasan dan studi lapangan berupa wawancara dan observasi. Adapun Teknik analisisnya adalah menggunakan metode Teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga AR membagi warisan dengan jalur musyawarah tanpa didampingi oleh para tokoh sehingga harta peninggalan sebesar Rp. 18.750.000 dibagi rata dengan ahli waris suami, anak perempuan dan anak laki-laki masing-masing mendapat waris dengan nilai Rp. 6.250.000. Berbeda dengan Ibu F. Ibu F membagi warisan berdasarkan ketentuan hukum waris Islam dan didampingi oleh tokoh agama sehingga masing-masing ahli waris mendapat bagiannya seperti istri mendapat 1/8, ibu mendapat 1/6 dan seorang anak laki-laki mendapat ashobah dengan jumlah harta peninggalan Rp. 125.640.000.
METODOLOGI SYARAH HADIS SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM KITAB TANQIH AL-QOUL AL-HATSITS FI SYARH LUBAB AL-HADIS Dayan Fithoroini
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v11i1.5286

Abstract

Abstrak: Artikel ini menjelaskan tentang metodologi syarah hadis. Tokoh yang diteliti adalah Syaikh Nawawi al-Bantani dengan kitabnya yaitu, Tanqih al-Qoul al-Hatsits fi Syarh Lubab al-Hadis. Kitab tersebut menjadi penjelasan atas kitab Lubab al-Hadis karya Syaikh Jalaluddin al-Suyuthi. Maka penulis ingin mengungkap lebih dalam bagaimana Metodologi Syarah Hadis Syaikh Nawawi dalam kitabnya Tanqih al-Qoul al-Hatsits fi Syarh Lubab al-Hadis. Penelitian pustaka ini menganalisis Kitab tersebut, jurnal-jurnal, dan berbagai macam sumber yang berkaitan dengan metodologi syarah Hadis Syaikh Nawawi dalam kitabnya. Kemudian data tersebut dianalisis dengan metode content analysis atau metode analisis isi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dalam Kitabnya terdapat 404 hadis, hanya 360 hadis yang disyarah oleh Syaikh Nawawi. Kemudian metodologi yang dipakai oleh Syaikh Nawawi dalam kitabnya menggunakan jenis atau metode Ijmali. Sedangkan untuk Teknik Interpretasinya, Syaikh Nawawi menggunakan dua Teknik Interpretasi yaitu, Pertama, Interpretasi Tekstual. Kedua, Interpretasi Intertekstual. Untuk pendekatan, Syaikh Nawawi dalam mensyarahi hadis di kitab Tanqih al-Qoul al-Hatsits fi Syarh Lubab al-Hadis menggunakan pendekatan linguistic (pendekatan bahasa). Kata Kunci: metodologi syarah hadis, syaikh Nawawi, tanqih al-qoul
TRANSFORMASI PENDIDIKAN NUR MUHAMMAD DALAM MEMBANGUN GENERASI BERKUALITAS Faizudin; Umi Kultsum; Dayan Fithoroini
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 12 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v12i1.6131

Abstract

Transformasi Pendidikan Nur Muhammad mencakup pendekatan holistik yang mencirikan karakteristik pendidikan akal, makrifat, Arsy, dan di bawah Arsy. Proses ini tidak hanya menitikberatkan pada pengetahuan akademis, tetapi juga bertujuan membentuk generasi berkualitas dengan fondasi kuat dalam kecerdasan, spiritualitas, dan pemahaman mendalam tentang hakikat eksistensi serta hubungan dengan Tuhan. Pendidikan Akal memberikan keahlian intelektual dan kritis, sementara Pendidikan Makrifat menitikberatkan pada pemahaman mendalam tentang Tuhan dan hubungan spiritual. Pendidikan Arsy menyampaikan konsep kebesaran Allah dan nilai-nilai agama, sementara Pendidikan Dibawah Arsy membimbing dalam pencerahan spiritual dan nilai-nilai moral. Diharapkan bahwa generasi hasil dari transformasi ini tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, keberanian, dan kesadaran spiritual yang dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. Pendidikan Nur Muhammad menjadi sarana efektif untuk membentuk generasi yang mampu memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya.
ANALISIS PEMIKIRAN SYEKH NAWAWI DALAM BIDANG PENDIDIKAN Bahyati; M.A. Tihami; Umi Kultsum; Dayan Fithoroini
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 12 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v12i1.6138

Abstract

Sheikh Al-Bantani is the leader of the Islamic Community in the Middle East and Southeast Asia, especially in Indonesia. Apart from being the leader of the Islamic Community, Sheikh Nawawi is also known as an expert scholar in his field, especially in the field of education. So this research was conducted to find out how Sheikh Nawawi thought in the field of education. The research method used is literature study, namely a method of reviewing library literature from various sources to mutually strengthen the descriptions presented. Data analysis uses literature descriptive methods which are carried out objectively so that the results of this research are worthy of being a reference for further research and to enrich the repertoire of Islamic religious education research. The results of the research show that Sheikh Nawawi's educational thought has its own characteristics, namely ta'lim, tarbiyah and ta'dib. Education is not only physical education (practical/charity), but also intellectual, mental/spiritual education for life or long-term education, especially from mahdi to death (lahdi).