Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Formulasi Gel Minyak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii Bl) sebagai Sediaan Antinyamuk Lukman, Anita; Susanti, Emma; Oktaviana, Roli
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol 1, No 01 (2013)
Publisher : Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A study on gel formulation of cinnamomum oil as mosquito repellent has been done against Aedes aegypti. This study was aimed to determinethe most effective formula as mosquito repellent from two different concentrations of oil in gel formulation. Two different concentrations12 and 15% of cinnanmomum oil were formulated in to gel form with addition 1% of clove oil as its fixative. The formulation of bothconcentrations of cinnamomum oil resulted good gel formula based on its organoleptic, pH, homogeneity and physically stable. However,both formulas could cause skin irritation. Gel formula with 15% concentration of oil showed the most effective effect against Aedes aegyptiwith six hours of tested period.
ISOLASI JAMUR PENYEBAB INFEKSI KULIT DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DAN LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K.Schum) Nst, Musyirna Rahmah; Susanti, Emma; Rahman, Sumiati
Sistem Informasi Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.984 KB)

Abstract

Telah dilakukan isolasi jamur penyebab penyakit panu, kurap dan bisul dengan teknik gores.Terdapat 5 isolat jamur diantaranya yaitu 1 isolat pada sampel panu, 2 isolat pada sampel kurap dan 2 isolat pada sampel bisul dengan ciri mempunyai hifa, spora dan spora yang berkelompok. Ke-5 isolat digunakan dalam pengujian aktivitas antijamur ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) dan lengkuas merah(Alpinia purpurata K.Schum) dengan variasi konsentrasi 1%, 2%, 4%, 8%, 16%, 32% dan 64%. Aktivitas antimikroba dikategorikan mempunyai aktivitas sedang dengan diameter hambat 10-19 (mm). Analisa ANOVA dua arah memperlihatkan aktivitas antimikroba berbeda secara signifikan antara ekstrak lengkuas merah dan bawang putih terhadap bakteri panu, kurap dan bisul dengan P<0,05 pada konsentrasi 8%-64%.
PENGUJIAN CEMARAN BAKTERI (CYCLEA BARBATA MYERS) CINCAU HIJAU PADA MINUMAN AIR AKAR YANG DIJUAL DI DAERAH PEKANBARU Nasution, Musyirna Rahmah; Sahara, Ronapadua; Susanti, Emma
Sistem Informasi Vol 3 No 1 (2012): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.91 KB)

Abstract

Telah dilakukan pengujian cemaran bakteri dalam cincau hijau (Cyclea barbata myers) pada minuman air akar yang dijual di Kota Pekanbaru. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metoda hitungan cawan dan analisis data berdasarkan metoda Standar Plate Count. Identifikasi morfologi dan klasifikasi gram bakteri dilakukan dengan pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram. Sampel cincau hijau diambil dari penjual minuman air akar di delapan jalan raya kota Pekanbaru. Sampel cincau selanjutnya diuji angka lempeng total untuk mengetahui cemaran bakteri. Hasil uji didapatkan bahwa seluruh sampel cincau hijau yang diambil memiliki nilai ALT melebihi batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan yang dipersyaratkan oleh BPOM dan SNI 7388 untuk jeli agar yaitu 1x104 koloni/g. Bentuk bakteri yang dominan ditemukan berdasarkan pewarnaan bakteri adalah golongan kokus gram positif.
Kekerabatan Genetik dan Indeks Resistensi Antibiotika Escherichia coli dari Air DAS Siak Provinsi Riau Yuli Haryani; Emma Susanti; Hexsha Rizki Amelia
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 2 (2019): J Sains Farm Klin 6(2), Agustus 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.061 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.2.141-146.2019

Abstract

Waterborne-disease masih memberikan angka prevalensi yang tinggi terutama di negara sedang berkembang. Keberadaan E. coli di perairan memberikan indikasi adanya cemaran pathogen dari feses hewan ataupun manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kekerabatan dan indeks resistensi antimikroba dari E.coli yang telah diisolasi dari DAS Siak, sungai terbesar yang melewati Provinsi Riau, yang masih digunakan oleh sebagian warga untuk aktivitas sehari-hari. Dendrogram yang dihasilkan dari gabungan 3 primer RAPD-PCR mampu membedakan tiap isolate uji. Intensitas penggunaan air sungai oleh warga dan kuatnya arus mempengaruhi distribusi mikroba indicator sanitasi tersebut dari Tapung hingga Perawang. Sifat resistensi antibiotika masih tergolong rendah (MAR index 0,142), namun eritromisin bukan merupakan antibiotika pilihan untuk diare akibat E.coli disebabkan seluruh isolate resisten terhadap antibiotika ini.
UJI AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth) SECARA IN VITRO Susi lestari -; emma susanti
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol. 7 No. 2: JPFI
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Jl. Kamboja Simpang Baru-Panam, Pekanbaru, Riau 28293 Telp. (0761) 588006, Fax. (0761) 588007 e-mail: editor-jpfi@stifar-riau.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.577 KB)

Abstract

Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) is one of the plants that contain flavonoid compound. The flavonoid have the potential as a sunscreen, because it have chromophores group which can abssorption (UV A) dan (UV B) rays). The purpose of this research was to know the concentration of extract potentially as sunscreen and determine the value of SPF (Sun Protection Factor) , so it can be continued into natural sunscreen preparation. The sunscreen activity test method was performed in vitro using a UV-VIS spectrophotometer. Sunscreen activity test done by calculating the percent value of erytema transmission (% Te) and percent value of pigmentation transmission (% Tp) and SPF value. The results of the calculation of percentage value of erytema transmission (% Te) and sunscreen category at concentration 100, 150, 200 dan 250 ppm were 11,3024 % (standard suntan); 3,5238 % (extra protection); 1,3865 % (extra protection) dan 0,3838 % (sunblock). The calculation of percentage value of pigmentation transmission (% Tp) and sunscreen category at concentration 100, 150, 200 dan 250 ppm were 11,0254; 3,7011; 1,7447 and 0,5462 % all with the sunblock category. The SPF value at 250 ppm was 42,8810 with high protection category. The concentration was potentially developed into a natural sunscreen preparation that is at a concentration of 250 ppm.
AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK HEKSANA, DIKLOROMETANA DAN METANOL DAUN KEJI BELING (Sericocalyx crispus. L) TERHADAP Artemia salina Leach Musyirna rahmah Nst; Sri Hardianti; Emma Susanti
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Peranan dan Kontribusi Herbal dalam Terapi Penyakit Degeneratif"
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.583 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.382

Abstract

Tumbuhan kejibeling (Sericocalyk crispus L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak n-heksana, diklorometana dan metanol daun keji beling terhadap Artemia Salina Leach. Uji sitotoksik dilakukan dengan metoda Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil uji sitotoksik menunjukkan  bahwa ekstrak n-heksana, diklorometana dan metanol daun Keji beling mempunyai efek sitotoksik dengan LC50 33,49 µg/ml, 244,34 µg/ml, 143,88 µg/ml. Kata kunci: Sitotoksik, Keji beling, Brine Shrimp Lethality Test, LC50
UJI SENYAWA SITOTOKSISITAS DARI TUMBUHAN AKAR PKI (Mikania micrantha H.B.K) Emma Susanti; Kamalrullah ); Alfian )
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Peranan dan Kontribusi Herbal dalam Terapi Penyakit Degeneratif"
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.965 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.373

Abstract

Telah dilakukan uji senyawa sitotoksik dari tumbuhan Akar PKI (Mikania micrantha. H.B.K). Metoda yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa analisa probit pengujian sitotoksisitas ekstrak n-heksan diperoleh nilai LC50 = 2,19 µg/ml, ekstrak etil asetat diperoleh nilai LC50 = 13,49 µg/ml dan pada ekstrak metanol diperoleh nilai LC50= 2,19  µg/ml.   Kata kunci : Uji senyawa sitotoksisitas,  Mikania micrantha, HBK.
Analisis Kandungan Boraks Pada Gula Merah Yang Dijual Di Pasar Simpang Baru Panam Pekanbaru Susanti, Emma; ramadhan, alfitrah; Rahmah, musyirna; octaviani, melzi
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 3 No. 1 (2024): SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v3i1.73

Abstract

Gula merah merupakan salah satu bahan pangan yang dibuat dari olahan nira palma yaitu aren dan kelapa yang dibuat secara tradisional. Gula merah sering digunakan masyarakat indonesia sebagai bumbu masak serta pemanis makanan dan minuman karena memiliki aroma dan rasa yang khas. Pada proses pembuatan gula merah kini masih ditambahkan bahan tambahan pangan yang berbahaya sebagai pengawet dan pengeras. Belakangan ini marak isu mengenai penggunaan bahan tambahan kimia yang berbahaya dalam pembuatan gula merah, salah satunya adalah boraks. Boraks adalah salah satu senyawa yang dikenal masyarakat dengan asam borat yang dilarang penggunaanya sebagai bahan tambahan pangan, tetapi boraks masih ditambahkan sebagai pengawet pada gula merah yang bertujuan agar daya tahan lama dan sebagai pengeras pada gula merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi ada atau tidaknya kandungan boraks pada gula merah dengan metode uji nyala api dan uji kertas tumerik (kurkumin). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian pada uji kualitatif sampel dengan metode nyala api dan kertas kurkumin menunjukan hasil tidak mengandung boraks yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada uji nyala api maupun uji kertas kurkumin.
Aktivitas Antibakteri dan Antijamur Fraksi Etil Asetat Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) Octaviani, Melzi; Masnun, Lidiatil; Nasution, Musyirna Rahmah; Susanti, Emma; Utami, Rahayu; Furi, Mustika
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfionline.v15i2.140

Abstract

The sweet orange (Citrus sinensis (L.) Osbeck) is a popular fruit. The part of the sweet orange that is consumed is only the fruit flesh, while the orange peel is only thrown away and not utilized. The sweet orange peel contains several secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, tannins, phenols, saponins, and steroids, which have antimicrobial properties. This study aims to determine the effect of the concentration of the ethyl acetate fraction of sweet orange peel on antibacterial and antifungal activity in Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Salmonella typhi, and Candida albicans fungi using the disc diffusion method. The ethyl acetate fraction was prepared in several concentration series, namely 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, and 1.5625% w/v. The results obtained showed that all concentrations of the ethyl acetate fraction series showed activity in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria. Series concentrations of 3.125% to 50% have activity in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, and Candida albicans fungi. The results of the data analysis using statistical one-way ANOVA showed that the antibacterial and antifungal activities between the concentration series were significantly different (p<0.05) from the negative control.
Ciplukan (Physalis angulata L.): Review Tanaman Liar yang Berpotensi Sebagai Tanaman Obat Fadhli, Haiyul; Ruska, Shinta Liana; Furi, Mustika; Suhery, Wira Noviana; Susanti, Emma; Nasution, Musyirna Rahmah
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfionline.v15i2.144

Abstract

Ciplukan (Physalis angulata L.) has been widely used as a traditional medicine in several countries and regions in Indonesia, such as to increase blood flow and relieve body aches, asthma, diabetes, chickenpox, cough medicine, fever, diarrhea, hypertension, and back pain. This article reviews the potential of ciplukan to overcome various health problems. The preparation of this review article uses references from research articles related to the results of phytochemical screening, the isolation of secondary metabolites, and biological activity tests (pharmacology) of Physalis angulata plants reported in the last 10 (ten) years. This plant contains many secondary metabolite compounds isolated from its roots, leaves, stems, and fruits, such as physalin, withanolide, and flavonoid glycoside compounds. Several studies have reported that this plant has biological and pharmacological activities such as antioxidants, toxicity, anticancer, anti-inflammatory, antidiabetic, antidiarrheal, antibacterial, antifibrotic, and anti-hypercholesterolemia.