Salah satu fenomena yang selalu menjadi sorotan mendasar dalam pembelajaran di sekolah akhir-akhir ini adalah pola rutinitas guru yang ‘mengejar target kompetensi yang tertuang dalam indikator dan tujuan-tujuan khusus, sehingga kreativitas siswa terpasung, beban pekerjaan rumah yang banyak, hafalan yang bertumpuk, dan kegiatan lainnya yang membuat siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide, mengasah pikiran analitik kritis, kreatif, bereksplorasi, bereksperimen, membuat laporan, dan berbagai kegiatan kreativitas lainnya. Siswa dikejar oleh kegiatan-kegiatan yang berkisar mengerjakan soal-soal latihan yang muaranya hanya belajar untuk ujian/ulangan.