Istri nelayan merupakan salah satu masyarakat nonproduktif ditinjau dari kemandirian dalam mendapatkan penghasilan. Darah biru merupakan salah satu komponen pada kepiting tapal kuda yang sangat melimpah di Desa Mayangan. Biasanya, kepiting diolah sebagai masakan dengan proses pembuangan darah biru. Darah biru merupakan salah satu bahan baku obat sehingga diperlukan di bidang farmasi. Pemanfaatan darah biru ini perlu diberikan kepada mitra dan dipasarkan sehingga dapat memberikan penghasilan bagi istri nelayan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan istri nelayan agar menjadi masyarakat mandiri dengan memproduksi ekstrak darah biru dan memasarkannya melalui sarana digital. Metode pelaksanaan pelatihan diawali dari sosialisasi, pembentukan kader, strategi pengemasan produk, pembuatan akun e-commerce, strategi pemasaran, strategi pembukuan keuangan, dan evaluasi pemasaran digital. Sasaran pelatihan yaitu lima orang istri nelayan di Desa Mayangan yang tidak mempunyai pekerjaan. Hasil kegiatan ini yaitu adanya kemandirian masyarakat yang ditinjau dari adanya penghasilan yang diperoleh melalui strategi pemasaran darah biru. Penggunaan e-commerce sebagai sarana pemasaran digital dikelola dengan baik sehingga mampu menambah skill mitra di bidang komputasi. Mitra telah mempunyai pembukuan keuangan. Pengkaderan yang dilakukan bertujuan untuk keberlangsungan produksi dan pemasaran darah biru.