Tulisan ini menunjukkan bahwa kaum feminis (perempuan) mempunyai tugas untuk menjadi aktor perubahan dalam sejarah manusia yang makin tidak manusiawi. Kaum feminis dipanggil untuk membuat transformasi sejarah menuju masyarakat yang adil dan makmur, membebaskan yang tertindas dan yang tidak memiliki kuasa untuk bersuara. Perubahan sejarah akan terjadi ketika konsep, bahasa, simbol, upacara dan doa yang memerdekakan dalam setiap bentuk pengalaman konkret kaum feminis terwujud dan diterapkan. Hal ini mempertajam pemahaman kita sebagai pengikut Kristus agar kita dapat melihat siapa Allah, siapakah Yesus Kristus dalam hidup kita sebagai agen pastoral.