Dilla Noviana
Universitas Negeri Padang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SELF AWARENESS PELAKU LGBT DI SUMATERA BARAT BERKEPRIBADIAN AMBIVALENT Dilla Noviana; Rida Yanna Primanita
Jurnal Riset Psikologi Vol 2019, No 2 (2019): Periode Wisuda Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.828 KB) | DOI: 10.24036/jrp.v2019i2.6200

Abstract

The research aims to describe the self awareness agains LGBT people who have ambivalent personalities in West Sumatera. This research used a descriptive quantitative methods with 110 subject of LGBT people in West Sumatera who had an ambivalent personalities like skeptical, capricious, and conscientious type. The results of this study is LGBT people have medium category about Self Awareness (57%). That means in the general result, LGBT people  in certain situations have been able to recognize and understand themselves so that LGBT can make decisions that compatible with their self-concept and then succeed in role according to where they are. But in other times they fail to recognize and understand themselves, can’t make decisions then they fail to put themselves in the environment and caused by problems they can’t handle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-awareness pada pelaku LGBT yang memiliki kepribadia Ambivalent di Sumatera Barat. Jenis penelitian berbentuk Deskriptif atau mengambarkan perilaku LGBT dengan mengunakan metode kuantitatif dengan jumlah subjek sebanyak 110 orang pelaku LGBT di Sumatera Barat yang memiliki kepribadian Ambivalent bertipe skeptical, capricious, dan conscientious. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaku LGBT memiliki self-awareness yang sedang (57%). Artinya secara umum pelaku LGBT pada situasi tertentu sudah mampu mengenali dan memahami dirinya sehingga pelaku LGBT dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan konsep diri mereka kemudian berhasil berperan sesuai dimana mereka berada; namun pada saat yang lainnya mereka gagal dalam mengenali dan memahami diri, tidak dapat mengambil keputusan lalu mereka gagal menempatkan diri pada lingkungan, disebabkan oleh permasalahan yang tidak bisa mereka tangani.