Nyoman Mastra
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL SKALA HUSADA: THE JOURNAL OF HEALTH

Tinjauan Boraks Pada Lontong Yang Dijual Di Desa Sidakarya, Kota Denpasar Madya Mas Cista Hwardani; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; Nyoman Mastra
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.735 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2063

Abstract

ABSTRACTLontong is one of popular Indonesian food because they are cheap and has distinctive taste. Lontong made of rice wrapped in banana leaves and boiled until done. Lontong does not have a long shelf life that’s why there are traders who use borax to extend the shelf life of lontong. Using borax as a food preservative as well to create a chewy texture. Based on Permenkes No. 033 tahun 2012, borax is harmfull addivies in food. If it consumed in long periode can causes diarrhea, nausea, vomiting and can demage organ disorder in large concentration. This study aimed to determine whether or not the content of borax on lontong in food stalls and street vendors in the Sidakarya village.  Methodes Sampels was taken from 10 sellers, that 1 piece lontong taken from each seller. The study is descriptive study with a simple random sampling technique. Samples tested in the laboratory using the qualitative flame test method. The result show that the whole sampels doesn’t contained borax therefore the lontong comply with food safety.ABSTRAKLontong merupakan salah satu makanan Indonesia yang populer karena harganya yang murah dan memiliki cita rasa yang khas. Lontong terbuat dari nasi yang dibungkus daun pisang dan direbus hingga matang. Lontong tidak memiliki umur simpan yang lama sehingga ada pedagang yang menggunakan boraks untuk memperpanjang umur simpan lontong. Menggunakan boraks sebagai pengawet makanan juga untuk membuat tekstur kenyal. Berdasarkan Permenkes No. 033 tahun 2012, boraks merupakan bahan tambahan yang berbahaya dalam makanan. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan diare, mual, muntah dan dapat merusak gangguan organ dalam konsentrasi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada lontong di warung makan dan pedagang kaki lima di desa Sidakarya. Metode Sampel diambil dari 10 penjual, yaitu 1 buah lontong diambil dari setiap penjual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik simple random sampling. Sampel diuji di laboratorium menggunakan metode uji nyala kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel tidak mengandung boraks sehingga lontong memenuhi keamanan pangan.