Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dan membandingkan antara kelayakan usaha nelayan tangkap ikan gurita tanpa olahan (basah) dengan ikan gurita olahan kering skala mikro di Kabupaten Pesisir Barat. Metode dan alat analisis dengan menggunakan analisis yang berdasarkan pada aspek finansial yang diukur menggunakan kriteria investasi yang terdisi dari ROI, B/C Ratio, BEP, NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR dan Payback Period. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan analisis komparatif kelayakan usaha dengan alat ukur mutually exclusive alternative projects. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua usaha tersebut layak untuk dikembangkan dengan perolehan nilai ROI yaitu sebesar 106,668% dan 97,23%, B/C Ratio yaitu sebesar 2,06 > 1 dan 1,97 > 1, BEP dari segi kuantisas yaitu sebesar 711 Kg dan 16,223 Kg, BEP dari segi harga yaitu sebesar Rp14.516 dan Rp76.050, NPV yaitu sebesar Rp85.047.650 dan Rp12.864.926, Net B/C yaitu sebesar 3,6 >1 dan 26,7 >1, Gross B/C yaitu sebesar 1,61 > 1 dan 1,9 >1, IRR yaitu sebesar 79,01% dan 499,741% lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku yaitu sebesar 9% dan Payback Period diperoleh dalam jangka waktu 1,37 bulan dan 1 bulan. Hasil penelitian analisis komparatif kelayakan usaha diketahui bahwa usaha nelayan tangkap ikan gurita olahan (kering) di Kabupaten Pesisir Barat lebih layak untuk dikembangkan dibandingkan usaha nelayan tangkap ikan gurita tanpa olahan (basah) di Kabupaten Pesisir Barat.