Abstrak Pendahuluan: Lepra masih menjadi masalah kesehatan serius di berbagai negara tropis dengan angka kejadian cukup tinggi. Penyakit akibat infeksi Mycobacterium lepare (M. leprae) tersebut dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya karena gangguan penampilan akibat lesi kulit, gangguan aktivitas akibat gangguan neurologis, serta sulitnya pengobatan akibat resistensinya terhadap imunitas tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi yang dapat membantu penanganan permasalahan neurologis dan resistensi M. leprae terhadap imunitas untuk mempercepat penyembuhan, menangani masalah neurologis akibat leprae, dan meningkatkan kualitas hidup pasien leprae. Pembahasan: Dalam berbagai penelitian, telah dibuktikan bahwa Lipoarabinomannan (LAM) merupakan salah satu komponen lipid dinding sel M. leprae yang juga berperan dalam kerusakan saraf dan resistensi M. leprae terhadap imunitas, sehingga inhibisi terhadap LAM M. leprae dapat menjadi salah satu target terapi tambahan untuk mengurangi kerusakan neuron dan resistensi M. leprae terhadap imunitas tubuh. Sementara itu, berbagai penelitian laiinya juga telah membuktikan bahwa Lactosylceramide (LacCer) mampu mengikat LAM pada berbagai spesies Mycobacterium, termasuk M. leprae sehingga penggunaan LacCer dapat menjadi terapi adjuvant yang sangat potensial dalam menangani kerusakan neuron dan masalah resistensi M. leprae terhadap imunitas sehingga dapat menangani masalah sistem saraf dan mempercepat kesembuhan serta meningkatkan kualitas hidup pasien-pasien lepra. Kesimpulan: LacCer terbukti mampu menjadi terapi adjuvant potensial untuk leprae akibat kemampuannya sebagai neuroprotectant dan immunomodulator dengan mekanismenya dalam mengikat LAM pada dinding sel M. leprae.