Pendahuluan: Nilon termoplastik merupakan bahan basis gigi tiruan yang lebih diminati daripada resin akrilik karena estetiknya yang baik, cukup kuat dan tidak toksik, namun memiliki kerugian menghasilkan nilon sisa dari pembuangan nilon spru hasil dari proses injeksi nilon yang kemudian menjadi limbah dan dapat mencemari lingkungan. Cara menanggulangi pencemaran lingkungan tersebut dengan mendaur ulang nilon sisa, namun akan terjadi penurunan sifat mekanis yaitu kekuatan impak. Cara untuk menanggulangi penurunan kekuatan ini yaitu dengan penambahan serat kaca dan pencampuran dengan nilon murni. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain post test only control group design. Sampel terdiri dari 27 nilon berbentuk balok dengan ukuran 80 x 12,7 x 3,17 mm (ASTM D256) dan terbagi menjadi tiga kelompok (kelompok A nilon murni, kelompok B nilon daur ulang yang ditambah serat kaca dan kelompok C nilon kombinasi yang ditambah serat kaca). Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil: Terdapat perbedaan kekuatan impak antara kelompok B dan A (p=0,0001 p<0,05) dan tidak terdapat perbedaan kekuatan impak antara kelompok C dan A (p=0,073 p>0,05), hal ini berarti bahwa kekuatan impak kelompok B tidak sama baiknya dengan kelompok A, tapi kekuatan impak kelompok C sama baiknya dengan kelompok A. Simpulan: Pada penelitian ini terlihat bahwa tidak ada pengaruh penambahan serat kaca pada nilon daur ulang terhadap kekuatan impak dan ada pengaruh penambahan serat kaca pada nilon kombinasi terhadap kekuatan impak.