Pada bulan Desember 2021 Pemerintah mengumumkan kembali adanya hasil deteksi kasus Corona Virus varian baru yaitu Omicron dan mengalami peningkatan kasus yang mengakibatkan melambatnya IHSG pada JKSE Pasar modal Indonesia, sehingga membuat harga saham mengalami fluktuatif dan berkurangnya Investasi. hal tersebut membuat Investor kesulitan dalam memprediksi harga saham dan melakukan keputusan investasi. Maka dari itu dilakukannya Peramalan untuk memprediksikan pergerakan harga saham kedepanya guna memberikan informasi berdasarkan hasil prediksi. Hasil prediksi tersebut digunakan oleh Investor dalam menentukan langkah transaksi penjualan ,pembelian, dan membaca grafik saham agar tidak mengalami kerugian modal (Capital Loss), serta menentukan keputusan Investasi yang tepat Pada saat adanya kasus meningkatnya varian Omicron. Penelitian dilakukan menggunakan Metode ARIMA dengan Software R Studio dalam Forecasting Kuantitatif Riset Operasi, bertujuan mengukur tingkat akurasi Prediksi. Metode Penelitian yang dilakukan berupa Input Pengolahan data, Mengecek Stasionerritas, ACF PACF, Hasil Forecasting. Didapatkan hasil dari Prediksi menunjukkan hasil yang cukup akurat akurat untuk keputusan Investasi saat meningkatnya kasus Omicron.