Latar belakang: Tanaman Krokot (Portulaca oleraca L) merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya obat antipiretik. Masyarakat masih menganggap tanaman krokot hanya dimanfaatkan sebagai sayuran dan rempah-rempah saja. Tanaman krokot mengandung flavonoid yang berpotensi memiliki efek antipiretik dan perlu dibuktikan uji efek antipiretiknya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji efek antipiretik ekstrak herba krokot ini yang diinduksi vaksin DPT-Hb secara intramuscular. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan tikus (Rattus norvegicus) sebagai hewan uji dengan berjumlah 20 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberiakan CMC-Na 0,5%, kelompok II sebagai kontrol positif diberikan paracetamol 9mg/gBB Tikus, dan kelompok III, VI, V sebagai kelompok uji ekstrak dengan dosis 100mg/gBB, 200mg/gBB, 400mg/gBB. pengukuran suhu rektal dilakukan setiap interval 30 menit, dan pengukuran dilakukan hingga waktu 180 menit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kontrol positif mengalami penurunan sebanyak 2,2oC, ekstrak herba krokot 100mg/gBB mengalami penurunan suhu dengan selisih rerata 0,9oC, 200mg/gBB mengalami penurunan suhu dengan selisih rerata 1,3oC. Sedangkan dosis 400mg/gBB mengalami penurunan selisih rerata 1,9oC hampir mendekati penurunan suhu kontrol positif. Kesimpulan: ekstrak herba krokot (Portulaca oleraca L) sebagai antipiretik paling efektif pada dosis 400mg/gBB. Kata Kunci : Antipiretik, Herba Krokot (Portulaca oleraca L), Tikus (Rattus norvegicus)