Latar belakang: Serangan asma, terapi yang paling tepat adalah menggunakan terapi nebulizer. Nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan inflamasi terutama pada penderita asma . Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pernafasan pada pasien asma dengan intervensi nebulizer sebelum dan setelah dilakukan Latihan Batuk Efektif IGD Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan rancangan one group pretest and posstest design yaitu penelitian dimana peneliti melakukan observasi sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Sampel penelitian ini adalah pasien yang masuk dalam kategori asma di IGD RS Bhayangkara Palembang yang berjumlah 20 orang pada bulan Mei sampai Agustus 2018. Hasil: rata-rata skor frekuensi pernafasan responden sebelum dilakukan batuk efektif adalah mean 30.00 dengan (95%Cl : 28.70 – 31.30), median 30.00 dengan standar deviasi 2.772 sedangkan rata-rata skor frekuensi pernafasan responden sesudah dilakukan batuk efektif adalah mean 27.05 dengan (95%Cl : 25.18-28.92), median 29.00 dengan standar deviasi 3.993. Uji Wilcoxon matches pair test didapatkan hasil P value = 0.001 < 0.05 Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh latihan batuk efektif pada intervensi nebulizer terhadap penurunan frekuensi pernafasan pada asma di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Saran: kepada pihak Rumah Sakit sebagai tempat pelaksanaan penelitian untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti mengadakan pendidikan atau pelatihan kegawatdaruratan, serta sarana dan prasarana medis khususnya dalam menangani pasien asma Kata kunci : Latihan batuk efektif, frekuensi pernafasan, asma