Yuliman Ziliwu
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Teknik Sipil dan Arsitektur

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KOLAM OLAK DAN EFEKTIFITAS PEREDAM ENERGI DI HILIR PINTU AIR Yuliman Ziliwu
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loncat air di hilir sluice gate sering menimbulkan masalah yaitu terjadinya local scouring. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut  adalah menambah kekasaran apron menggunakan endensill di hilir sluice gate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan antara dimensi kolam olak dan efektifitas peredam energi di hilir pintu air. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari kalibrasi debit aliran yang melalui standard tilting flume dan didapatkan nilai debit yaitu Q= 4830 cm3/det yang besarnya disesuaikan dengan kapasitas flume pada saat sluice gate di pasang dengan bukaan pintu terkecil agar tidak meluap. Dari hasil penelitian : 1. nilai frude number untuk model dengan panjang kolam olak yang sama adanya penambahan kedalaman kolam olak mengakibatkan LS semakin pendek; 2.Untuk suatu nilai Froude number yang sama, panjang loncat hidraulik yang terjadi semakin berkurang dengan adanya penambahan kedalaman kolam olak, penambahan tailwater depth dan penambahan tinggi endsill; 3.Penambahan kedalaman dan panjang kolam olak, penambahan tailwater depth dan penambahan tinggi endsill dapat memperbesar pengaruh peredaman energi; 4.Penambahan endsill pada ujung hilir kolam olak dapat mengurangi terjadinya osilasi yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada tanggul – tanggul dari tanah dan riprap.
PERGESERAN PEMANFAATAN SISTEM IRIGASI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA BANJIR PERKOTAAN SRIYONO FT UTP; YULIMAN ZILIWU
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth an region of agrarian fenomena which predominated by open farm for the activity of agriculture conducting, becoming to distinguish town which predominated by farm woke up, without supported by correct operation and instruction, canbe cause at downhill progressively efficiency him usage of farm and room which on pertinent region, and quality of life of area, what in the end various the condition accumulateed some regional shareses of supporter of area, and in the end of member effect of annoyed him of is continuity of growth ofvinicity region by totally. One of the consequence of friction of usage of farm, is do not be needed / progressively the minim of role of irrigation network. Changed open farm him which at first is agriculture conduct ing farm become farm woke up by the loadedness with resident activity, good for the sake of setlement, commerce / service, education, health, white colors, and various other facility, causing downhill progressively land: ground diffusion energy him coming from surface water, previous in the form of irrigation network for (he irrigating of agriculture farm, drainage network tobe for the service of town utilities (woke up). Speed of growth of open farm become farm woke up, in general do not follow, and can make balance to by ready of infrastructure network, specially adequate drainage network, so that many farmses woke up which not yet served with drainage network. In a condition friction of usage of such farm quickly take place (from open farm become farm woke up), that happened is exploiting of irrigation network which have preexisted, becoming drainage network, without passing process engineer network system which was planned eminently. So that ascertained of big contribution member for possibility the happening of floods and pond in urban region, and area of him. This research is basically expected can guide member at various-phenomenon friction of usage of farm, with friction of exploiting of irrigation network system become drainage network, what isn't it become one of cause the happening of floods and pond at one particular region (town), which is him cikal will is open farm (agriculture conducting) becoming farm woke up, as commended in town planology plan. History growth of town isn't it, that some towns which early from agrarian fenomena become to distinguish strong town, without planning better friction of exploiting of irrigation network become drainage network as consequence growth of town, tend to to be given on to annual floods. Town of Klaten raised as case in this research, is expected can represent pre of[is condition of region upon which research study.  
KAJIAN DRAINASE PERMUKAAN DI KAMPUS UNIVERSITAS SLAMET RIYADI YULIMAN ZILIWU
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Slamet Riyadi adalah perguruan tinggi swasta yang ada di Surakarta, yang tepatnya di Jalan Sumpah Pemuda no.18 Joglo Kadipiro, permasalahan banjir terjadi pada saluran drainase di kampus UNISRI setiap tahun. Beberapa kemungkinan penyebab banjir adalah kapasitas tampung saluran drain yang tidak mampu mengalirkan debit banjir dengan curah hujan yang sangat tinggi. Cara analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis debit banjir rancangan (2 tahun) dengan Metode Hidrograf Rasional dan muka air banjir “Steady Flow” dengan Metode Step Method. Dari hasil analisis di dapatkan sebagian debit banjir melimpas antara lain di saluran tersier 8, 11, 5, 21, 24, 25, 28, 29, disebabkan kurang memadainya dimensi saluran untuk menampung debit yang berlebih. Hal ini dapat di atasi dengan merencanakan sumur resapan yang berfungsi untuk menampung debit banjir di hulu sumur resapan, direncanakan penempatan sumur resapan di 2 tempat yaitu saluran tersier 2 dan saluran primer 22, sehingga muka air banjir disaluran muara atau hilir turun sebesar 45,586%
PERANAN KONSTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN DASAR SUNGAI PADA PERBAIKAN ALUR SUNGAI Yuliman Ziliwu
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Defenisi dari siklus hidrolologi yaitu hujan yang turun ke permukaan tanah, sebagian ada yang meresap kedalam tanah (infiltrasi), sebagian lagi mengalir dipermukaan bumi (run off). Sebagian air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi karena grafitasi akan mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah seperti sungai dan akhirnya bermuara ke laut, air yang ada diatas permukaan tanah, air sungai dan air laut sebagian menguap (evaporasi). Aliran sungai dalam perjalanannya ke hilir akan bertemu dengan banyak sungai yang mana di daerah dataran rendah secara berangsur-angsur tubuh sungai menjadi semakin lebar. Pada awalnya sungai merupakan saluran drainase alamiah, akan tetapi dengan adanya air yang mengalir di dalamnya. Untuk di daerah pegunungan alur sungainya terjal dan kemiringan tebingnya juga terjal sehingga aliran sungai ini menggerus tanah dasarnya secara terus menerus sepanjang masa existensinya dan terbentuklah lembah-lembah sungai. Peranan konstruksi pelindung tebing dan dasar sungai adalah pembangunan sistim pengamanan banjir dan memperlancar lalu lintas sungai. Konstruksi pelindung tebing dan dasar sungai yang dapat digunakan adalah : Tanggul, konstruksi krip dan ambang (ground sill).
PENGARUH TEKANAN AIR PORI TANAH PADA SATABILITAS BENDUNGAN Yuliman Ziliwu
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah merupakan salah satu komponen dalam suatu daur hidrologi yang berlangsung di alam. Sumber air terbentuk dari air hujan yang meresap ke dalam tanah dan mengalir melalui lapisan batuan yang bertindak sebagai lapisan pembawa air (Akuifer). Dari proses daur tersebut dapat dipahami bahwa keterpadatan air tanah sangat berkaitan erar dengan komponen lingkungan lain yaitu iklim, geologi (batuan), tanah penutup dan vegetasi. Fenomena tekanan air pori dan pengaruhnya terhadap stabilitas bendungan tanah sudah sejak lama dikenal dan menjadi obyek penyelidikan tanah. Karena faktor aman atau stabilitas bendungan dipengaruhi kuat geser tanah kohesif maka pengetahuan tentang besarnya tekanan pori dalam hubungannya dengan beban yang bekerja serta fluktuasinya terhadap waktu, memainkan peranan penting. Berdasarkan alasan ini maka perlu dilakukan pengukuran mengenai besar dan fluktuasi tekanan air pori. Prakiraan tentang besarnya tekanan air pori yang akan terjadi juga sangat diperlakukan baik dalam tahap perencanaan maupun pemantauan stabilitas bendungan