Kota Bengkulu merupakan daerah rawan terhadap bencana alam gempa bumi. Januari hingga Februari 2020 tercatat 168 kali gempa mengguncang Provinsi Bengkulu. Pendidikan dan pelatihan mitigasi merupakan langkah antisipasi yang perlu disiapkan bagi masyarakat di Kota Bengkulu, terutama pada anak sekolah, sebab anak- anak merupakan kelompok rentan dan paling berisiko terkena dampak bencana. dikarenakan keterbatasan pemahaman terhadap risiko yang ada di sekitar mereka. SMKS 9 Muhammadiyah Kota Bengkulu berada pada wilayah rawan bencana yaitu kelurahan Kebun Kenanga degan jarak ± 2 KM dari bibir pantai. Dengan keadaan tersebut seharusnya dijadikan sebagai salah satu Pilot Project sekolah yang disiagakan dalam menghadapi keadaan bencana di kota Bengkulu, namun SMKS 9 Muhammadiyah Kota Bengkulu ini belum pernah mendapatkan pelatihan apapun dari pihak manapun. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di SMKS 9 Muhammadiyah Bengkulu menggunakan metode observasi, pendidikan dan pelatihan. Observasi dilakukan menentukan titik-titik pemasangan tanda-tanda jalur evakuasi dan titik berkumpul sementara, pendidikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa di sekolah dan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)/Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) serta perawatan luka sederhana kepada korban bencana gempa bumi. Setelah dilakukan pengabdian masyarakat, adanya peningkatan pemahaman, pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dan guru SMKS 9 Muhammadiyah Bengkulu dalam menghadapi bencana gempa di sekolah.