Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan persepsi orang tua terhadap pembelajaran jarak jauh, sebagai bagian dari kebijakan pemerintah atas penutupan sekolah akibat pandemi covid-19. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan metode survei. Subjek dalam penelitian merupakan orang tua siswa sekolah dasar di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, berjumlah 32 orang . Data diambil dengan menyebarkan kuesioner semi terbuka dan dianalisis secara deskriptif. Studi menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dalam konteks pembelajaran diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran dalam jaringan (luring). Tidak hanya siswa, orang tua juga dituntut untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang diberlakukan selama masa pandemi Covid-19 karena siswa membutuhkan pendampingan orang tua selama belajar dari rumah. Meskipun orang tua tidak memiliki persepsi negatif, namun pembelajaran jarak jauh berkontribusi terhadap beban orang tua atau keluarga secara fisik dan mental. Adanya kemungkinan perpanjangan model pembelajaran jarak jauh hingga batas waktu yang belum diketahui, orang tua berharap adanya perbaikan dan inovasi dalam model pembelajaran jarak jauh.