Anak usia dini berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat atau lebih dikenal dengan masa golden age atau masa generasi emas. Perkembangan sosial emosional ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dirinya berhubungan dengan orang lain, baik itu teman sebaya mauun orang yang lebih tua darinya. Permainan tradisional dapat mengembangkan sosial emosional anak menjadi lebih meningkat, dengan penerapan permainan tradisional anak akan mampu berprilaku baik terhadap teman, tidak memilih-milih teman saat bermain, juga dapat bersikap empati antar sesama teman bermain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk membuktikan dan melihatĀ pengaruh dari permainan tradisional terhadap kemampuan sosial dan emosional anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperiment One Group Pretest Postes. Pada desain ini dilakukan pengukuran awal (pre-test) pada suatu objek sebelum adanya perlakuan (treatmen) dan setelah itu kembali dilakukan pengukuran (post-test). Sampel penelitian ini adalah 55 anak pada kelompok PAUD Karangmoncol. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perkembangan emosional dan social anak sebelum diberikan intervensi 20.40 dan nilai rata-rata setelah diberikan intervensi 27.73 . Data yang dihasilkan berdistribusi normal serta homogen dengan nilai sig (2-tailed) yakni 0,001 < 0,05, sehingga data berada pada kategori kuat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional raba-raba berpengaruh signifikan terhadap peningkatan perilaku sosial anak, sehingga disarankan agar guru dan orang tua memanfaatkannya sebagai metode pembelajaran yang mendukung perkembangan sosial emosional anak usia dini.