Dian Irawati, Dian
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Madya Dini Tentang Peerubahan Menstruasi Pada Masa Pre Menopause di Polindes Gumantuk Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Irawati, Dian
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 1, No 1 (2009): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 1 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v1i1.404

Abstract

Premenopause merupakan salah satu fase kehudupan normal seseorang wanita dan gejala – gejala premenopause dialami wanita usia 40an dan berlangsung kurang dari 6 tahun. Salah satu gejala premenopause adalah adanya perubahan menstruasi, dimana perubahan tersebut bias menimbulkan rasa cemas. Berdasarkan studi pendahuluan di polindes gumantuk kecamatan madura kabupaten lamongan, diperlukan sikap positif pada wanita yang mengalami perubahan menstruasi bias muncul jika diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup serta kesiapan fisik. Mental dan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan wanita usia madya dini tentang perubahan menstruasi pada masa premenopause di polindes gumantuk kecamatan madura kabupaten lamongan, desain penelitian ini menggunakan studi deskkriptif, populasinya berjumlah 89 wanita usia 40-50 tahun dan sample yang digunakan 40 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dan variable penelitiannya adalah tingkat pengetahuan wanita usia madya dini tentang perubahan menstruasi pada masa premenopause. Alat ukur yang digunakan kuesioner tertutup dengan skala ukur ordinal dan teknik analisa data yang digunakan adalah prosentase. Hasil penelitian yang diperoleh pada tingkat tahu sebagian besar 52,5% (21 orang) mempunyai pengetahuan cukup.Kata kunci: tingkat pengetahuan, wanita usia madya dini, perubahan menstruasi, premenopause
FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK YANG BERPENGARUH TERHADAP PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA TANGUNAN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Irawati, Dian
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 5, No 2 (2013): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 5 NO 2
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v5i2.460

Abstract

Applying healthy lifestyle (PHBS) are powerful steps to ward off diseases. However, in practice, a simple application of PHBS that impression is not always easy to do. Especially for those who are not accustomed to. In this case, the education of the family is needed (Angels, 2010). In addition, the number of individual activities undertaken to make them forget about health (Ababar, 2008). This study is to determine the characteristics of the factors that influence the execution behavior of clean and healthy household in the village Tangunan Puri Mojokerto. The population in this study were heads of household in the village Tangunan Puri Mojokerto, as many as 676 households. The sample in this study was taken from the head of the family in the village of Puri Mojokerto Tangunan who met the inclusion criteria were as many as 88 heads of families collected by cluster sampling. Data were collected using an instrument check list and analyzed by chi square test .The results showed that most respondents implementing PHBS in the classification of household 2 and 4 as many as 24 people ( 27.3 % ). The results of the chi square test shows that there were effect of age, education, occupation, and income on household PHBS. According to these results should continue to monitor the implementation of PHBS and icrease PHBS competition as part of efforts to improve the evaluation of people's motivation. Keyword: factors, healthy lifestyle (PHBS)
FAKTOR KARAKTERISTIK IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN IMUNISASI DPT COMBO DAN CAMPAK DI PASURUAN IRAWATI, DIAN
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 3, No 1 (2011): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 3 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v3i1.420

Abstract

Setiap tahun ada 10% bayi sekitar (450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisasi yang lengkap. Angka cakupan DPT Combo dan Campak sangat rendah dan setiap tahun selalu terjadi penurunan angka cakupan. Banyak faktor yang menyebabkan belum optimalnya pemberian imunisasi DPT Combo dan Campak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor karakteristik ibu yang berhubungan dengan ketepatan imunisasi DPT Combo dan Campak di Pasuruan. Desain yang digunakan adalah analitik jenis ?Cross Sectional?, dengan jumlah populasi dan sampel 48 ibu yang memiliki bayi usia 12 bulan. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Variabel independen adalah umur, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan sedangkan variabel dependen adalah ketepatan imunisasi DPT Combo dan Campak. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang didapat kemudian dimasukkan dalam tabulasi silang dihitung dengan uji Mann Whitney. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 17-19 juni 2010 di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan paling banyak responden berpengetahuan kurang 22 responden (45,83%) dan lebih dari 50% responden tidak mengimunisasikan bayinya dengan tepat sebanyak 30 responden (62,5%). Analisis data ini menggunakan uji Mann Whitney dengan ? = 0,05 dan hasil perhitungan 0,008 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan imunisasi DPT Combo dan Campak.Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT Combo dan Campak mempengaruhi ketepatan imunisasi DPT Combo dan Campak pada bayi yang disebabkan beberapa faktor antara lain pengetahuan ibu, sumber informasi yang didapat,pendidikan ibu. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin kurang pengetahuan ibu semakin tidak tepat pula dalam mengimunisasikan bayinya. Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dan kader harus lebih di tingkatkan untuk memberikan informasi melalui penyuluhan dengan menyebarkan leaflet tentang jadwal pemberian Imunisasi secara tepat dan pentingnya imunisasi pada bayi.Kata kunci : Pengetahuan, Imunisasi DPT Combo dan Campak, Ketepatan
PENGARUH FAKTOR PSIKOSOSIAL DAN CARA PERSALINAN TERHADAP TERJADINYA POST PARTUM BLUES PADA IBU NIFAS (Studi di Ruang Nifas RSUD R.A Bosoeni Mojokerto) Irawati, Dian; Yuliani, Farida
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 6, No 1 (2014): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 6 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v6i1.463

Abstract

Postpartum blues or postpartum mental disorders are many found and not treated properly. The objectives of this study is to determine the effect of psychosocial factors (age,parity, education, knowledge, husband support, socio- economic, marital status, pregnancy status) on the postpartum blues. So the healthcare provider can treat postpartum bluesconsidered by maternal psychosocial factors. Assessment of psychosocial factors indicate that the treat of postpartum blues not only depend on mothers and health care provider but of all the families. The multisectoral traetment will prevent postpartum depression and decreasing the incidence of psychosis in the mother and child .This study designed by cross-sectional design. Samples taken by random sampling. Samples of this study as many as 37 respondents who given birth at RA Basoeni Hospital, Mojokerto. By using observation and structured interviews, research was held on June 7 to 18 October 2013. Variables of this study are age, parity, education, knowledge, husband support, socio- economic, marital status, pregnancy status, and postpartum blues.The results showed the majority of respondents aged < 20 years and > 35 years, with a high education, had married, has a high socioeconomic, multiparous, unwanted pregnancy status, no husband support, lack of knowledge, sectio caesarea, and more than 50 % of respondents get postpartum blues. Using by the logistic regression, the results showed that the effect on the incidence of postpartum blues are age, parity, educational level, husband support, pregnancy status, and knowledge (p value < 0.05) .The holistic treatment is important to decrease incidence of postpartum blues. Early detection or screening should be a routine assessment in postpartum mothers. Healthcare provider should be considerate to the presence of depressive symptoms in postpartum mothers.Keyword : Psychosocial, knowledge, labor, postpartum blues
Initiation Time and Time Needed to Achieved Ideal Nutrition Level in Mechanically Ventilated Patient admitted to Intensive Care Unit of Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung Irawati, Dian; , Suwarman; Redjeki, Ike Sri
Majalah Anestesia dan Critical Care Vol 33 No 3 (2015): Oktober
Publisher : Perdatin Pusat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enteral nutrition need to be given in first 24–48 hour after the patient admitted to the ICU, while ideal nutritional level need to be achieved in 48–72 hours after the patient admitted. Both time are “window opportunity” which influence morbidity and mortality. The aim of this study was to identify the initiation time and the time needed for ideal nutrition achieved in patient with mechanical ventilation. This prospective descriptive-observational study was done from June until September 2015 in ICU of Dr. Hasan Sadikin hospital to 39 subject. Result showed initiation time in 38 subject was done in ≤24 hour. In 24 subject, ideal nutrition level was achieved in more than 72 hour. Reason for delay in initiation rescusitation. Reason for ideal nutrition not fullfiled in less 72 hour was gradual nutrition procedure, intolerance, hemodinamic disturbance, absence of small bowel sound, and high glucose level. In conclusion the intiation time of enteral nutrition in almost all patient of Dr. Hasan Sadikin Hospital from June until September 2015 was done in less than 48 hour. After 72 hour of observation, 58,87% subject cannot achieved ideal nutrition in less than 72 hour.
Sevoflurane Insufflation Technique in Retinopathy of Prematurity Patients Underwent Intraocular Laser Photocoagulation: A Serial Case Report Muhamad Adli; Irawati, Dian; Fitri Yadi, Dedi
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 42 No 1 (2024): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v42i1.313

Abstract

Introduction: Retinopathy of Prematurity (ROP) is a developmental abnormality of the retina and vitreous due to abnormal angiogenesis. The anesthetic considerations in the preterm neonate were based on the physiological immaturity of the various organ systems, associated congenital disorders, which may result in poor tolerance to anesthetic drugs, and also considerations regarding the use of high oxygen concentrations. Case Illustration: We are reporting six cases of ROP patients who underwent intraocular laser photocoagulation under Volatile Induction and Maintenance Anesthesia (VIMA) using a nasal cannula. The youngest patient at the time of the procedure was 32 weeks postmenstrual age, and the oldest patient was 36 weeks postmenstrual age, with the lowest weight of 1480 grams and the highest weight of 2770 grams. A gas mixture of oxygen, nitrous oxide, and 3-5 vol% sevoflurane was delivered through a nasal cannula delivered from an anesthesia machine for anesthesia induction and maintenance throughout the procedure. The anesthesia effect was achieved less than five minutes after gas mixture delivery in all patients. Five of six patients showed satisfactory results without any serious adverse effects during and after the procedures, and one of the patients was intubated due to repeated apnea and conversion of the surgical procedure from intraocular laser photocoagulation to vitrectomy. There was no adverse event observed after the procedure. Conclusion: The Effective induction and maintenance of anesthesia achieved through sevoflurane insufflation via nasal cannula suggest its viability as a practical and opiod-free alternative for volatile induction and maintenance anesthesia in pediatric procedures.
Kualitas Gender di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto Priyanti, Sari; dwi syalfina, Agustin; irawati, Dian
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 5, No 2 (2019): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Kedua 2019
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.712 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v5i2.148

Abstract

ABSTRAK Gender merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak hanya dilihat dari jenis kelamin secara fisik tapi didasarkan peran dan tanggung jawab yang terbentuk karena adat istiadat yang berkembang di masyarakat. Kesetaraan gender penting diperhatikan dalam meningkatkan derajat kesehatan wanita terutama kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas gender. Penelitian menggunakan jenis epidemiologi deskriptif berlokasi di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Sampel yang diperoleh 70 ibu dengan teknik purposive sampling. Data diolah dengan teknik univariat menggunakan SPSS. Hasil penelitian diperoleh kualitas gender kuarng baik di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto sebesar 44.3%. hal ini disebabkan masih ditemukan respondentidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan memiliki perbedaan menu makan karena keterbatasan pendapatan keluarga, masih mempercayai mitos yang bisa mengganggu kesehatan. pernah mendapatkan tindakan kekerasan, tidak memiliki ijin dari suami untuk melakukan kegiatan diluar rumah, tidak memiliki wewenang dalam pengaturan keuangan keluarga.Kata kunci: Kualitas, Gender, Perempuan
Manajemen Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Retensio Plasenta Dwi Syalfina, Agustin; Priyanti, Sari; irawati, Dian
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 7, No 2 (2021): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Kedua 2021
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.517 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v7i2.614

Abstract

Retensio plasenta merupakan kondisi perlengketan plasenta atau belum lahir lebih dari 30 menit setelah bayi lahir karena elastisitas uterus yang menurun dan kontraksi. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian retensio plasenta antara lain paritas, usia, jarak kehamilan, anemia, kondisi social ekonomi, rahim yang besar, Riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tanda gejala dan penanganan ibu bersalin dengan retensio plasenta. Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan pendekatan case report. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pendampingan continue of care mulai dari kehamilan sampai dengan pemakaian kontrasepsi serta memberikan asuhan kebidanan melalui kunjungan rumah. Asuhan persalinan pada ibu dilakukan selama pendampingan di tempat praktik bidan yayuk siswatiningsih. Ny “S” mengalami komplikasi pada kala III yaitu retensio plasenta karena plasenta lebih dari 30 menit belum lahir. Penatalaksanaan yang dilakukan dengan melakukan pemasangan infus, menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM dam melakukan plasenta manual. Plasenta bisa dilahirkan secara manual, setelah itu bidan mengajarkan massage pada uterus kepada ibu dan keluarga untuk mengendalikan kontraksi tetap adekuat. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny “ S” berhasil dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi perdarahan. Faktor risiko yang dimiliki Ny ”S” yang meningkatkan kejadian retensio plasenta adalah obesitas. Petugas Kesehatan dan masyarakat diharapkan mampu mendeteksi komplikasi sedini mungkin sejak kehamilan sehingga mampu dilakukan pencegahan dengan cepat. 
Determinant Factors Of Anemia During Pregnancy Nurhasanah, Rifaatun; Yuliani, Farida; Wari, Fitria Edni; Irawati, Dian
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18534

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia dapat meningkatkan risiko IUGR, prematuritas, penyakit infeksi, perdarahan pascapersalinan, bahkan kematian ibu dan bayi.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional di Puskesmas Brondong. Sampel penelitian sebanyak 46 ibu hamil trimester III yang diambil secara simple random sampling. Kriteria inklusi adalah ibu hamil trimester III, sedangkan kriteria eksklusi adalah ibu hamil yang menolak menjadi responden dan sudah pernah melahirkan sebelum pengambilan data. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2022 sampai dengan Januari 2023. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi square dengan tingkat signifikansi α = 0,05.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian anemia adalah jarak kehamilan (nilai p = 0,002, OR 0,12) dan konsumsi suplemen zat besi secara teratur (nilai p = 0,001, OR 0,86). Tidak terdapat pengaruh paritas terhadap kejadian anemia (nilai p = 0,31).Kesimpulan: Terdapat pengaruh jarak kehamilan dan keteraturan konsumsi zat besi terhadap kejadian anemia.Saran: Bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan agar memberikan promosi kesehatan untuk mencegah anemia, seperti memberikan pendidikan kesehatan tentang jarak kehamilan, keluarga berencana, dan manfaat pentingnya mengkonsumsi suplemen zat besi pada ibu hamil. Kata kunci: anemia, jarak kehamilan, paritas, suplemen zat besi ABSTRACT Background: Anemia is a health problem that often occurs during pregnancy. It can increase the risk of IUGR, prematurity, infectious diseases, postpartum hemorrhage, and even maternal and infant mortality.Objective: The aim of this study was to identify determine the factors on incidence of anemia in pregnant women.Methods: A cross-sectional study was carried out at Brondong Community Health Care. 46 third trimester pregnant women taken by simple random sampling. Inclusion criteria was third trimester pregnant women, exclusion criteria were they refused to be respondents and already had given birth prior data collection. Data collection was took place from October 2022 to January 2023. Statistical analyses carried out by chi square test with significant level of α = 0.05.Results: The results showed that risk factors on incidence of anemia were pregnancies space (p value = 0.002, OR 0,12) and regular consumption of ferrous supplements (p value = 0.001, OR 0.86). There wasn’t effect of parity on incidence of anemia (p value = 0,31).Conclusions: There was effect of pregnancy space and regular consumption of ferrous on incidence of anemia.Suggestion: Health provider, health workers, and cadres would provide health promotion to prevent anemia, such as providing health education about pregnancy spacing, family planning, and the aventages of consuming ferrous supplements in pregnant women. Keywords : anemia, ferrous supplements, parity, pregnancy space 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu menghadapi Persalinan Sectio Caesarea (SC) di RSUD R.a. Basoeni Kab. Mojokerto Irawati, Dian
Journal of Ners and Midwifery Vol 3 No 3 (2016)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v3i3.ART.p310-315

Abstract

Melahirkan normal atau operasi caesar akan menimbulkan efek psikologis bagi ibu dan keluarganya. kecemasan ibu menjalani operasi caesar biasanya terkait dengan semua prosedur yang harus diikuti dan ancaman kehidupan savety karena semua jenis prosedur bedah dan tindakan anestesi (Carpenito, 2001. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh kecemasan ibu menjalani operasi caesar. Penelitian. itu penelitian kualitatif dengan Populasi lintas cectional adalah ibu menjalani operasi caesar di Rumah Sakit RA Basoeni sebanyak 37 orang dan 27 sampel diambil secara simple random sampling data yang dikumpulkan dengan kuesioner data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik Hasil: Tidak ada yang signifikan pengaruh usia pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, tidak ada pengaruh yang signifikan dari paritas pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, ada pengaruh yang signifikan dari komplikasi kelahiran pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, tidak ada pengaruh yang signifikan dari jenis di caesar kecemasan ibu menjalani operasi caesar, ada pengaruh yang signifikan dari suami yang menyertai kecemasan ibu menjalani operasi caesar, dan bersama-sama faktor-faktor ini 62,5% mempengaruhi kecemasan ibu menjalani operasi caesar. Bidan harus memberikan kesempatan kepada suaminya dan keluarga untuk menemani ibu selama persiapan bagian casarean untuk mengurangi kecemasan.