Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Sipil (JURMATEKS)

Penggunaan Biji Jenitri Sebagai Pengganti Filler Pada Lapisan Aspal (Ac-Bc) Terhadap Variasi Suhu Bella Amiria Rahmahima; Agata Iwan Candra; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.854 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1073

Abstract

The use of bitumen was widely used in road construction in Indonesia. Moisture – fed asphalt results in lowered durability and qualitative qualities. Concrete asphalt results from road rifts that are a suitable, well-built alloy of heavy vehicles, and mixed temperatures sdetermined by the type of asphalt to be used. The study provided a new innovation in content replaced with the jenitri seeds in 0%, 3%, 6%, and 9% variations with temperature variations 60⁰C and 100⁰C. The research method used in this study is the experimental method used with the jenitri seed instead of the filler, testing was done by being put into a water bath and then marshall’s. The purpose of this study is to look at the output of the filler levels of the jenitri seed and the temperature differential. Based on the study, the use of jenitri seeds to replaced fillers that have been tested with marshall’s devices and met the specification’s value is 3% variation filler at 60⁰C with a VIM: 3,78% VMA: 21,3% VFB: 82,26%  Stabilitas: 3608kg Flow: 3,13mm MQ: 1151,49kg/mm. Penggunaan aspal banyak digunakan untuk konstruksi jalan di Indonesia. Aspal yang mengalami pemuaian suhu panas akan mengakibatkan keawetan dan kualitas menurun. Lapis aspal beton merupakan dari perkerasan jalan yang merupakan campuran agregat yang cocok dan layak dilalui kendaraan berat, dan suhu pencampuran ditentukan berdasarkan jenis aspal yang akan digunakan. Penelitian ini memberikan inovasi baru yaitu bahan pengisi filler diganti biji jenitri dalam variasi 0%, 3%, 6%, dan 9%  dengan menggunakan variasi suhu 60⁰C dan 100⁰C. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan biji jenitri sebagai pengganti filler aspal, pengujian dilakukan dengan di letakkan dulu ke dalam alat Water Bath kemudian di uji dengan alat Marshall. Tujuan penelitian ini adalah melihat hasil perbandingan filler kadar biji jenitri dan dengan suhu yang berbeda. Dari hasil penelitian tersebut penggunaan biji jenitri sebagai bahan pengganti filler yang sudah di tes uji alat marshall dan memenuhi nilai spesifikasi adalah filler variasi 3% di suhu   60⁰C  dengan  nilai  VIM:  3,78%  VMA: 21,3% VFB: 82,26% Stabilitas: 3608kg Flow: 3,13mm MQ: 1151,49kg/mm
Pengaruh Kombinasi Renolith Terhadap Stabilitas Tanah Pada Jalan Demuk Pucanglaban Tulungagung Hermawan Hermawan; Agata Iwan Candra; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.025 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1151

Abstract

The soil structure consists of several mineral composition elements, namely clay, sand, and other minerals, such as rocks. Montmorillonite soil structures are soil structures that are mostly clays inside their components. The nature of montmorillonite-type soils is prone to deflection when loading when there is a change in the level of water dehydration. In the preparation of the following final project, the author tries to correlate the effect of the Renolith combination on soil stability. Clay material is from the location of Jalan Demuk,Pucanglaban Village, Tulungagung Regency. The combination of additives used as a correlation of soil stability is Renolith, with 0% (original soil), 5%, 10%, 15%,and 20%. The test method used is the method of soil classification, soil consistency limits, and soil compaction. The test results show that the original soil structure has montmorillonite activity value. In testing specimens with variations in the maximum combination (20%) of soil structure material and Renolith, The original soil Proctor testing 6.72 gr/cm3 and after combined with 20% Renolith increased to 10.56 gr/cm3.Struktur tanah terdiri dari beberapa unsur mineral penyusunannya, yaitu lempung, pasir dan mineral lain seperti batuan. struktur tanah bersifat monmorillonite adalah struktur tanah yang sebagian besar terdapat lempung didalam komponennya. Sifat dari tanah berjenis montmorillonite mudah mengalami lendutan ketika dilakukan pembebanan saat terjadi perubahan tingkat dehidrasi air. Pada penelitian ini diteliti korelasi pengaruh kombinasi renolith terhadap stabilitas tanah. Material tanah lempung diambil dari lokasi Jalan Demuk, Desa Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung. Kombinasi bahan aditif yang digunakan sebagai korelasi stabilitas tanah adalah renolith dengan persentasejumlah 0%(tanah asli),5%,10%, 15%dan 20%.Metode pengujian yang digunakan adalah metode   pemadatan tanah. Hasilpengujian benda uji menunjukkan bahwa struktur tanah asli dikategorikan memiliki nilai aktivitas montmorillonite. Pada pengujian benda dengan variasi kombinasi maksimal (20%) bahan struktur tanah dan renolith, nilai proctor tanah asli 6,72 gr/cm3 dan setelah dikombinasikan dengan 20% renolith meningkat 10,56 gr/cm3.
Studi Perencanaan Perkerasan Lentur Dan Rencana Anggaran Biaya (Pada Proyek Ruas Jalan Karangtalun – Kalidawir Kabupaten Tulungagung) Henny Prasetiyo; Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.504 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1187

Abstract

Road pavement is a major component in supporting the smooth running of land transportation so that it can be accessed comfortably and safely by road users. Road pavement, according to its type, is divided into three types, namely flexible pavement, rigid pavement, and composite pavement. On flexible pavements, there are several methods used to determine the thickness of the pavement in the initial plan. The method used as a reference is the 2017 Design Manual Method, and the calculation of the RAB refers to the Basic Unit Price Analysis in 2019. This study aims to obtain good quality flexible pavement but at a low cost in terms of the 2017 Design Manual method and analysis calculations and The price of the basic unit (RAB) in 2019. From the calculation of the pavement thickness of each layer, namely the top layer of 5 cm, the middle layer of 20 cm, and the bottom layer of 15 cm, it is known that the cost required to carry out the construction of the pavement is Rp. 73,342,707,500.00.Perkerasan jalan adalah komponen utama dalam menunjang lancarnya suatu transportasi darat, sehingga jalan dapat diakses dengan mudah, nyaman dan aman oleh pengguna jalan. Perkerasan jalan menurut jenisnya dibagi menjadi tiga yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan komposit. Pada perkerasan lentur terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan perencanaan awal. Adapun metode yang dipakai sebagai acuan adalah Metode Manual Desain 2017 serta perhitungan RAB mengacu dengan Analisa Harga Satuan Dasar pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan mutu perkerasan lentur yang baik tetapi dengan biaya yang murah ditinjau dari metode Manual Desain 2017 serta perhitungan Analisa Harga Satuan Dasar (RAB) pada tahun 2019. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan masing-masing lapisan yaitu lapis atas 5 cm, lapis tengah 20 cm, dan lapis bawah 15 cm diketahui biaya yang diperlukan guna melaksanakan pembangunan perkerasan jalan tersebut sebesar Rp. 73.342.707.500,00.
Studi Kolam Retensi Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Bruno Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Ardinata Ardinata; Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.236 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1098

Abstract

Retention ponds function to fill time and can be combined with a pump or floodgates to cope with flooding. This study aims to determine the flood discharge that the Bruno River cannot accommodate. The method used is data from the research location and literature review of previous studies. Namely Hydrological Analysis of rainfall data for 10 years taken from the Kanyoran station. Until calculating the flood discharge plan with the Rational method. The Rational Method is one of the common methods used to estimate the peak flow rate. Results for a 50 year return period, get an excess of flood discharge of 64,363 m3 / s, duration of rain (t) 3.2 hours and a minimum storage volume of 378 580.32 m3 . Retention pond with dimensions plan K1 p = 300m, l = 130m, t = 2m, and K2 p = 300m, l = 125m, t = 2m. Kolam Retensi berfungsi untuk menampung air sementara waktu dan dapat dikombinasikan dengan  pompa atau pintu air untuk menanggulangi banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir yang tidak dapat ditampung oleh sungai Bruno. Penelitian ini menggunakan Analisis Hidrologi terhadap data curah hujan selama 10 tahun yang diambil dari stasiun Kanyoran. Hingga menghitung debit banjir rencana dengan metode Rasional. Metode Rasional adalah Salah satu metode umum yang di gunakan untuk memperkirakan laju aliran puncak Hasil untuk kala ulang 50 tahun, didapatkan kelebihan debit banjir sebesar 64,363 m3/dtk, lama hujan (t) 3,2 jam dan volume tampungan minimal sebesar 378 580,32 m3 . Kolam Retensi direncanakan dengan dimensi K1 p = 300m, l = 130m, t = 2m, dan K2 p = 300m, l = 125m, t = 2m.
Penelitian Beton dengan Penambahan Abu Sekam Padi dan Limbah Keramik sebagai Substitusi Semen Olyndia Febrianita; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.31 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1138

Abstract

Concrete is a technology that continues to develop in the construction sector. Continues to increase in terms of cost. The need for materials to form concrete requires innovation in the use of concrete mixtures. One of them is using the innovation of rice husk ash and ceramic waste. These ingredients is held in the cement content, namely rice husk ash containing silica and ceramic waste containing alumina. The method used refers to the Indonesian National Standard with a cylindrical specimen measuring 15x30 cm tested at 28 days, and the planned quality is fc '14.5 Mpa. The research objective was to determine the compressive strength and slump value by adding a mixture of rice husk ash 3%, 6%, 9%, 12%, and ceramic waste 3% by weight of cement. The results showed that the slump value decreased with the lowest value of 13.5 cm. the results of the compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash and ceramic waste have not achieved the planned quality. The average compressive strength that has the highest value is the addition of 9% rice husk ash with 9% ceramic waste, namely 6.53 Mpa.Beton merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang di bidang konstruksi. Terus meningkat dari segi biaya, Kebutuhan bahan untuk membentuk beton membutuhkan inovasi dalam penggunaan campuran beton. Salah satunya dengan inovasi pemanfaatan abu sekam padi dan limbah keramik. Bahan tersebut tertahan di dalam kandungan semen yaitu abu sekam padi yang mengandung silika dan limbah keramik yang mengandung alumina. Metode yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia dengan spesimen silinder berukuran 15x30 cm yang diuji pada 28 hari, dan kualitas yang direncanakan adalah fc '14 .5 Mpa. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan dan nilai slump dengan menambahkan campuran abu sekam padi 3%, 6%, 9%, 12%,   dan   limbah   keramik   3%   dari   berat  semen.   Hasil Penelitian menunjukkan nilai slump mengalami penurunan dengan nilai terendah 13,5cm. Hasil kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam padi dan limbah keramik belum mencapai kualitas yang direncanakan. Kuat tekan rata-rata yang memiliki nilai tertinggi adalah penambahan abu sekam 9% dengan limbah keramik 9% yaitu 6,53 Mpa
Penggunaan Biji Jenitri Sebagai Pengganti Filler Pada Lapisan Aspal (Ac-Bc) Terhadap Variasi Suhu Bella Amiria Rahmahima; Agata Iwan Candra; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1073

Abstract

Studi Kolam Retensi Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Bruno Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Ardinata Ardinata; Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1098

Abstract

Penelitian Beton dengan Penambahan Abu Sekam Padi dan Limbah Keramik sebagai Substitusi Semen Olyndia Febrianita; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1138

Abstract

Concrete is a technology that continues to develop in the construction sector. Continues to increase in terms of cost. The need for materials to form concrete requires innovation in the use of concrete mixtures. One of them is using the innovation of rice husk ash and ceramic waste. These ingredients is held in the cement content, namely rice husk ash containing silica and ceramic waste containing alumina. The method used refers to the Indonesian National Standard with a cylindrical specimen measuring 15x30 cm tested at 28 days, and the planned quality is fc '14.5 Mpa. The research objective was to determine the compressive strength and slump value by adding a mixture of rice husk ash 3%, 6%, 9%, 12%, and ceramic waste 3% by weight of cement. The results showed that the slump value decreased with the lowest value of 13.5 cm. the results of the compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash and ceramic waste have not achieved the planned quality. The average compressive strength that has the highest value is the addition of 9% rice husk ash with 9% ceramic waste, namely 6.53 Mpa.Beton merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang di bidang konstruksi. Terus meningkat dari segi biaya, Kebutuhan bahan untuk membentuk beton membutuhkan inovasi dalam penggunaan campuran beton. Salah satunya dengan inovasi pemanfaatan abu sekam padi dan limbah keramik. Bahan tersebut tertahan di dalam kandungan semen yaitu abu sekam padi yang mengandung silika dan limbah keramik yang mengandung alumina. Metode yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia dengan spesimen silinder berukuran 15x30 cm yang diuji pada 28 hari, dan kualitas yang direncanakan adalah fc '14 .5 Mpa. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan dan nilai slump dengan menambahkan campuran abu sekam padi 3%, 6%, 9%, 12%,   dan   limbah   keramik   3%   dari   berat  semen.   Hasil Penelitian menunjukkan nilai slump mengalami penurunan dengan nilai terendah 13,5cm. Hasil kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam padi dan limbah keramik belum mencapai kualitas yang direncanakan. Kuat tekan rata-rata yang memiliki nilai tertinggi adalah penambahan abu sekam 9% dengan limbah keramik 9% yaitu 6,53 Mpa
Pengaruh Kombinasi Renolith Terhadap Stabilitas Tanah Pada Jalan Demuk Pucanglaban Tulungagung Hermawan Hermawan; Agata Iwan Candra; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1151

Abstract

The soil structure consists of several mineral composition elements, namely clay, sand, and other minerals, such as rocks. Montmorillonite soil structures are soil structures that are mostly clays inside their components. The nature of montmorillonite-type soils is prone to deflection when loading when there is a change in the level of water dehydration. In the preparation of the following final project, the author tries to correlate the effect of the Renolith combination on soil stability. Clay material is from the location of Jalan Demuk,Pucanglaban Village, Tulungagung Regency. The combination of additives used as a correlation of soil stability is Renolith, with 0% (original soil), 5%, 10%, 15%,and 20%. The test method used is the method of soil classification, soil consistency limits, and soil compaction. The test results show that the original soil structure has montmorillonite activity value. In testing specimens with variations in the maximum combination (20%) of soil structure material and Renolith, The original soil Proctor testing 6.72 gr/cm3 and after combined with 20% Renolith increased to 10.56 gr/cm3.Struktur tanah terdiri dari beberapa unsur mineral penyusunannya, yaitu lempung, pasir dan mineral lain seperti batuan. struktur tanah bersifat monmorillonite adalah struktur tanah yang sebagian besar terdapat lempung didalam komponennya. Sifat dari tanah berjenis montmorillonite mudah mengalami lendutan ketika dilakukan pembebanan saat terjadi perubahan tingkat dehidrasi air. Pada penelitian ini diteliti korelasi pengaruh kombinasi renolith terhadap stabilitas tanah. Material tanah lempung diambil dari lokasi Jalan Demuk, Desa Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung. Kombinasi bahan aditif yang digunakan sebagai korelasi stabilitas tanah adalah renolith dengan persentasejumlah 0%(tanah asli),5%,10%, 15%dan 20%.Metode pengujian yang digunakan adalah metode   pemadatan tanah. Hasilpengujian benda uji menunjukkan bahwa struktur tanah asli dikategorikan memiliki nilai aktivitas montmorillonite. Pada pengujian benda dengan variasi kombinasi maksimal (20%) bahan struktur tanah dan renolith, nilai proctor tanah asli 6,72 gr/cm3 dan setelah dikombinasikan dengan 20% renolith meningkat 10,56 gr/cm3.
Studi Perencanaan Perkerasan Lentur Dan Rencana Anggaran Biaya (Pada Proyek Ruas Jalan Karangtalun – Kalidawir Kabupaten Tulungagung) Henny Prasetiyo; Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1187

Abstract

Road pavement is a major component in supporting the smooth running of land transportation so that it can be accessed comfortably and safely by road users. Road pavement, according to its type, is divided into three types, namely flexible pavement, rigid pavement, and composite pavement. On flexible pavements, there are several methods used to determine the thickness of the pavement in the initial plan. The method used as a reference is the 2017 Design Manual Method, and the calculation of the RAB refers to the Basic Unit Price Analysis in 2019. This study aims to obtain good quality flexible pavement but at a low cost in terms of the 2017 Design Manual method and analysis calculations and The price of the basic unit (RAB) in 2019. From the calculation of the pavement thickness of each layer, namely the top layer of 5 cm, the middle layer of 20 cm, and the bottom layer of 15 cm, it is known that the cost required to carry out the construction of the pavement is Rp. 73,342,707,500.00.Perkerasan jalan adalah komponen utama dalam menunjang lancarnya suatu transportasi darat, sehingga jalan dapat diakses dengan mudah, nyaman dan aman oleh pengguna jalan. Perkerasan jalan menurut jenisnya dibagi menjadi tiga yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan komposit. Pada perkerasan lentur terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan perencanaan awal. Adapun metode yang dipakai sebagai acuan adalah Metode Manual Desain 2017 serta perhitungan RAB mengacu dengan Analisa Harga Satuan Dasar pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan mutu perkerasan lentur yang baik tetapi dengan biaya yang murah ditinjau dari metode Manual Desain 2017 serta perhitungan Analisa Harga Satuan Dasar (RAB) pada tahun 2019. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan masing-masing lapisan yaitu lapis atas 5 cm, lapis tengah 20 cm, dan lapis bawah 15 cm diketahui biaya yang diperlukan guna melaksanakan pembangunan perkerasan jalan tersebut sebesar Rp. 73.342.707.500,00.