Nur Fajar
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Perilaku Buang Air Besar di Jamban Pasca Pemicuan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Apri Yulda; Nur Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.855 KB)

Abstract

Latar belakang: Perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar sembarangan masih menjadi masalah di sejumlah negara. Indonesia adalah negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar sembarangan. Sejak tahun 2006 Indonesia mulai menerapkan program STBM dengan memicu kesadaran masyarakat untuk mengubah perilakunya. Di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan tepatnya di Kecamatan Tanjung Batu masyarakat mengalami peningkatan tertinggi perubahan perilaku buang air besar di jamban setelah dilakukannya pemicuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perubahan perilaku masyarakat, sehingga menjadi rujukan memaksimalkan program STBM. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional dengan sampel diambil dari seluruh populasi yangberjumlah 137 orang. Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan 84 orang (61,3%) mengalami perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan. Terdapat pengaruh penghasilan (p-value=<0,0001), self efficacy (pvalue=<0,0001), harapan (p-value=<0,0001), persepsi pelanggaran moral (p-value=<0,0001), dorongan masyarakat (p value=0,001), dorongan petugas kesehatan (p-value=<0,0001), peran keluarga (pvalue=<0,0001) terhadap perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan. Penghasilan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan (RP=6,464 95% CI: 1,719-24,309; p-value=0,006).Kesimpulan: Diharapkan masyarakat dapat melakukan arisan jamban, kemudian tokoh masyarakat dan petugas kesehatan bekerja sama dengan stakeholder melakukan gotong royong dalam pembuatan jamban komunal dan menambah home industri di lingkungan wilayah kerja puskesmas, agar masyarakat dapat berubah perilaku buang air besar di jamban serta menambah pemasukan sehingga masyarakat dapat menyisihkan uang untuk membuat jamban