Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PENYULUHAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SESUAI KONDISI KESEHATAN AKSEPTOR Hajar Nur Fathur Rohmah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.10385

Abstract

ABSTRAKProfil Kesehatan tahun 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor memilih menggunakan metode suntik sebesar 72,9%, diikuti oleh pil sebesar 19,4%. Data yang diperoleh dari Puskesmas Bantar Jaya tahun 2021 menyatakan bahwa 90% Wanita Usia Subur (WUS) sudah menggunakan alat kontrasepsi namun mayoritas menggunakan kontrasepsi suntik (80%). Suntik maupun pil merupakan metode hormonal jika digunakan dalam jangka panjang memberikan efek yang beragam pada akseptor. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 30 wanita usia subur, 12 orang diantaranya mengalami obesitas (BMI > 27), 9 orang overweight dan sisanya normal. Dari responden tersebut hanya 1 orang yang menggunakan IUD, 1 orang menggunakan kondom selebihnya menggunakan suntik. Hasil wawancara dengan WUS menyampaikan takut menggunakan IUD karena pengalaman buruk dari tetangga yang pernah mengalami kram perut hebat pasca pemasangan pemasangan (1 minggu). Persepsi yang tidak tepat tersebut dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan WUS mengenai macam-macam alat kontrasepsi. Untuk itu perlu dilakukan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan WUS melalui penyuluhan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang macam-macam alat kontrasepsi beserta kelebihan, kekurangan serta efek samping dari pemakaiannya serta meningkatkan kemampuan responden untuk dapat memilih kontrasepsi yang paling tepat sesuai kondisi kesehatannya. Upaya meningkatkan pengetahuan WUS dilakukan melalui penyuluhan terstruktur serta diskusi pembahasan kasus dengan jadwal yang telah di tetapkan.  Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 25.2%. Setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diharapkan WUS akan mengganti metode kontrasepsi yang tidak tepat untuk meminimalisasi efek samping yang muncul. Kata Kunci : pendidikan kesehatan; wanita usia subur; metode kontrasepsi ABSTRACTThe Health Profile 2020 shows that the majority of acceptors choose to use the injection method at 72.9%, followed by pills at 19.4%. Data obtained from the Bantar Jaya Health Center in 2021 stated that 90% of women of childbearing age (WUS) had used contraception but the majority used injectable contraception (80%). Injections and pills are hormonal methods if used in the long term have various effects on the acceptor. The results of a preliminary study conducted on 30 women of childbearing age, 12 of whom were obese (BMI > 27), 9 were overweight and the rest were normal. Of these respondents, only 1 person used an IUD, 1 person used a condom, the rest used injections. The results of the interview with WUS conveyed that he was afraid to use the IUD because of the bad experience of a neighbor who had experienced severe stomach cramps after insertion (1 week). This inappropriate perception is influenced by the low knowledge of WUS regarding various contraceptives. For this reason, it is necessary to intervene to increase WUS knowledge through counseling so that it can increase knowledge about various types of contraceptives along with the advantages, disadvantages and side effects of their use and increase the ability of respondents to be able to choose the most appropriate contraception according to their health conditions.         Efforts to increase WUS knowledge are carried out through structured counseling and discussion of case discussions with a predetermined schedule. The results obtained from this community service activity were an increase in knowledge of 25.2%. After the implementation of this community service, it is hoped that WUS will replace inappropriate contraceptive methods to minimize side effects that arise. Keywords: health education; women of childbearing age; contraceptive methods
PELATIHAN TEKNIK PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA KADER KESEHATAN DI DESA BANTARJAYA Hajar Nur Fathur Rohmah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13630

Abstract

ABSTRAKTidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dimana kualitasnya dipengaruhi oleh faktor fisiologis, psikologis dan faktor lingkungan. Ibu hamil dengan kualitas tidur yang buruk berakibat pada gangguan fisik, gangguan psikologis (cepat marah, kehilangan memori, timbul halusinasi, ilusi) dan berdampak pula pada janinnya. Untuk mengatasi gangguan tidur tersebut dibutuhkan peran kader Kesehatan sebagai perpanjangan tangan tenaga Kesehatan dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil terkait informasi dan keterampilan / teknik meningkatkan kualitas tidur yang efektif dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dilakukan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Kesehatan tentang teknik untuk meningkatkan kualitas tidur ibu hamil dan bersedia untuk menyebarluaskannya kepada ibu hamil yang berada di wilayah Desa Bantarjaya. Melalui bimbingan kader ini diharapakan ibu hamil dapat memberdayakan diri mengatasi keluhan sulit tidur yang dialami. Dengan demikian keluhan ibu hamil dapat berkurang seiring dengan adanya perbaikan dari kualitas tidurnya yang dapat diupayakan dengan metode non farmakologi dimana metode tersebut tidak berbahaya bagi Kesehatan janin yang dikandung. Metode pelaksanaan adalah dengan memberikan pelatihan kepada kader kesehatan tentang macam-macam teknik/cara meningkatkan kualitas tidur ibu hamil. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pelatihan ini adalah pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan mengalami peningkatan. Kata Kunci : kualitas tidur; aroma terapi lavender; teknik relaksasi nafas dalam; masase ABSTRACTSleep is one of the basic human needs where the quality is influenced by physiological, psychological and environmental factors. Pregnant women with poor sleep quality result in physical disturbances, psychological disorders (irritability, memory loss, hallucinations, illusions) and also have an impact on their fetus. To overcome this sleep disorder, the role of health cadres is needed as an extension of health workers in providing education to pregnant women regarding information and skills/techniques to improve sleep quality that are effective and easy to apply in everyday life.  The purpose of this training is to increase the knowledge and skills of health cadres on how to improve the sleep quality of pregnant women and are willing to disseminate it to pregnant women who are in the Bantarjaya Village area. Through the guidance of these cadres, it is hoped that pregnant women can manifest their complaints about their difficulty sleeping. Thus the complaints of pregnant women can be reduced along with the improvement of the quality of sleep which can be pursued with non-pharmacological methods where these methods are not harmful to the health of the unborn fetus. The implementation method is to provide training to health cadres on various techniques/how to improve the quality of sleep for pregnant women. The results obtained from this training activity were that the knowledge and skills of health cadres had increased. Keywords: sleep quality; lavender aromatherapy; deep breathing relaxation techniques; massage