Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) Melalui Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Rita Dwi Hartanti; Trina Kurniawati; Reni Murnita
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.622 KB)

Abstract

Sekolah merupakan tempat pertama anak berinteraksi dengan duniadiluar rumah. Kesehatan anak sekolah dasar menjadi perhatiankarena bangsa yang maju harus memiliki generasi penerus yangsehat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah menjadisalah satu upaya yang penting untuk mencegah penularan penyakitdan meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada anak usiasekolah dasar. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatanadalah dengan membudayakan cucu tangan pakai sabun (CTPS).Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan serta perilaku siswa untuk melakukanPHBS melalui budaya CTPS kepada siswa di SD MuhammadiyahPaesan Kedungwuni Pekalongan. Metode yang digunakan denganmelakukan pendididkan kesehatan tentang PHBS dan CTPS,mendemontrasikan dan mempraktikkan kembali CTPS sertamemotivasi dan mendampingi siswa dalam melakukan CTPS disekolah sehingga tercipta budaya CTPS di lingkungan sekolah. Hasilyang diperoleh terdapat peningkatan pengetahuan siswa dalamPHBS dan CTPS serta meningkatnya ketrampilan siswa dalammelakukan CTPS. Pengabdian masyarakat dalam upaya oeningkatanPHBS sangat diperlukan terutama untuk anak sekolah dasar, karenasemakin dini pengetahuan tentang kesehatan diberikan akanmembentuk perilaku-perilaku yang mendukung budaya kesehatansejak dini, sehingga derajat kesehatan semakin meningkat.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN SISTEM PERKEMIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN Emi Nurlaela; Rita Dwi Hartanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.068 KB)

Abstract

Kesehatan system perkemihan pada ibu dewasa ini masih kurang mendapat perhatian. Kesehatan system perkemihan yang kurang diperhatikan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik pada ibu maupun pada bayinya. Ibu dapat mengalami kondisi pre eklampsia, berat badan bayi rendah, premature, intra uterine fetal dead. Kondisi tersebut meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayinya di Indonesia. Hasil penelitian Emi Nurlaela & Rita Dwi Hartanti tahun 2019 menunjukkan kondisi Ibu hamil yang menyatakan kebiasaan menahan air kencing 21 orang (25,3%), buang air kencing tidak tuntas 27 orang (32,5%), 11 orang (13, 3%) mengeluhkan nyeri baik nyeri tekan saat di palpasi di area suprapubik atau nyeri punggung bawah saat dilakukan perkusi. Hasil penelitian tersebut ditindaklanjuti dengan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilakukan di beberapa balaidesa wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan. Kegiatan dihadiri ibu-ibu hamil, kader kesehatan serta bidan-bidan penanggung jawab wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan. Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil, kader kesehatan serta tenaga kesehatan mengenai kesehatan system perkemihan, dampak dan cara-cara menjaga kesehatan system perkemihan selama hamil, bersalin, maupun nifas. Audien yang hadir sesuai dengan undangan yang diberikan tenaga kesehatan dan kader kesehatan. Berbagai pertanyaan terkait kesehatan perkemihan dan dampaknya disampaikan audiens yang hadir. Pertanyaan yang disampaikan sesuai dengan kondisi kesehatan yang dialami audiens selama hamil, bersalin dan nifas maupun riwayat kesehatan kehamilan masa lalu. Mengingat pokok bahasan kesehatan system perkemihan pada wanita belum banyak disosialisasikan melalui penyuluhan maka perlu ditindaklanjuti kegiatan penyuluhan tersebut di berbagai tempat Wilayah Kabupaten Pekalongan.
Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Kepatuhan Manajemen Diri Perawatan Hemodialisa pada Pasien GGK di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Eka Jamilatur Rosyidah; Rita Dwi Hartanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.472 KB)

Abstract

CKD is a disease of failure of kidney function in maintaining metabolism, fluid and electrolyte balance due to progressive destruction of kidney function. One of the important pillars of this disease is self-management of hemodialysis (HD) care with adherence to self management of it which includes medication adherence, activity management, diet management, fluid restriction, therapy management and psychological response management can lead to an increase in the quality of life of its p[atient. This study aims to determine the relationship between knowledge and motivation with self-management adherence to HD care in CKD patients at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. The sample is CKD patients undergoing HD as many as 61 respondents. The research use descriptive corellative design. Sampling was carried out using the totalpopulation technique. Univariate and bivariate data analysis in this study use the chi square test. The result of this study indicate that there is a relationship between knowledge and adherence to self-management of HD care with p value 0.000 (p>α) and there is no relationship between motivation and adherence to self-management of HD care with p value 0.732 (p>α). The conclusion self-managementof HD care is one of the care management needed by HD patients. Self-management adherence to HD care is an important factor in the success of HD therapy. The role of nurse and families as well as healtheducation is needed to support HD care self-management compliance and addition to patient knowledge and motivation.