Eduardus Hena
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research

Pengaruh harga emas dan minyak goreng Terhadap inflasi di indonesia Eduardus Hena; Engelbertha E. Silalahi
JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research) Vol 6 No 3 (2022): JISAMAR: August 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/jisamar.v6i3.555

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh harga emas dan harga minyak goreng terhadap inflasi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan pengumpulan data sekunder, dilanjutkan dengan mengolah data untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis terdiri dari uji parsial menggunakan uji t dan uji simultan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95 persen pengaruh harga emas dan harga minyak goreng terhadap inflasi. Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa secara parsial harga emas berpengaruh negatif dan siginfikan terhadap inflasi di Indonesia dengan koefisien regresi -0,05 artinya bila harga emas meningkat sebesar 1 % maka inflasi turun 0,05 persen dan sebaliknya bila harga emas turun 1 % mengakibatkan inflasi meningkat sebesar 0,05 persen. Temuan tersebut menujukkan bahwa bila harga emas meningkat maka investor memilih berinvestasi dalam bentuk emas sehingga berkurangnya permintaan terhadap barang modal dan sumber daya lainnnya dalam investasi riil mengakibatkan harga rata-rata turun sehinga inflasi turun, dan sebaliknya. Selain itu harga minyak goreng berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi dengan koefisien regresi sebesar 0,01 artinya bila harga minyak goreng meningkat 1 persen, memberikan kontribusi terhadap meningkatnya inflasi sebesar 0,01 persen. Secara simultan harga emas dan harga minyak goreng berpengaruh signifikan terhadap inflasi, sehingga model regresi berganda inflasi diformulasikan sebagai berikut: Y = 9, 65 -0,05X1 + 0,01X2; Y = Inflasi, X1 = Harga emas, X2 = Harga minyak goreng.
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA KONSUMEN Eduardus Hena
JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research) Vol 7 No 2 (2023): JISAMAR : May 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/jisamar.v7i2.765

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh jumlah uang beredar (M1) dan kurs Rp/USD terhadap indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan pengumpulan data sekunder, dilanjutkan dengan mengolah data untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis terdiri dari uji parsial menggunakan uji t dan uji simultan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95 persen pengaruh jumlah uang beredar (M1) dan kurs Rp/USD terhadap indeks harga konsumen (IHK). Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa secara parsial jumlah uang beredar (M1) berpengaruh positif dan siginfikan terhadap indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia dengan koefisien regresi 0,35 artinya bila jumlah uang beredar (M1) meningkat sebesar 1 % maka meningkatkan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,35 persen. Sedangkan kurs Rp/USD tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga konsumen (IHK). Temuan tersebut menujukkan bahwa jumlah uang beredar khususnya M1 mengalami peningkatan maka semakin banyak uang digunakan oleh konsumen untuk membeli barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga harga barang dan jasa mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadi inflasi sehingga pada tahap selanjutnya daya beli konsumen mengalami penurunan mengakibatkan berkurangnya jumlah serta kualitas barang dan jasa yang dibeli dalam memenuhi kebutuhan hidup. Temuan berikutnya adalah jumlah uang beredar (M1) dan kurs Rp/USD secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap indeks harga konsumen (IHK) sehingga diformulasikan dalam model IHK sebagai berikut: Y = 0,83 + 0,35X1 + 0,44X2, di mana Y = IHK, X1 = jumlah uang beredar (M1) dan X2 = kurs Rp/USD. Model regresi tersebut menunjukkan bahwa jumlah uang beredar (M1) dan kurs Rp/USD merupakan variable utama yang menjadi fokus dalam membuat kebijakan untuk mengendalikan indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi.
PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE SERTA STRAITS TIMES INDEX TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Talita Angelia Susiani Purba; Eduardus Hena
Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research Vol 7 No 4 (2023): JISAMAR (November 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/jisamar.v7i4.1298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga minyak dunia dan Dow jones Industrial Average serta Straits Times Index terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam runtun waktu (time series) selama satu tahun dari 30 September 2021 sampai dengan 30 September 2022. Data tersebut bersumber dari situs web resmi yang mempublikasikan harga minyak dunia (West Texas Intermediate), Dow Jones Industrial Average, Straits Times Index, dan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t dan secara simultan menggunakan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial harga minyak dunia dan Straits Times Index berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, sedangkan Dow Jones Industrial Average berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Selain itu Secara simultan harga minyak dunia dan Dow Jones Industrial Average serta Straits Times Index berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.