Apartemen Transit Rancaekek (ATR) merupakan salah satu rumah susun yang dibangun oleh Pemerintahan Jawa Barat untuk kebutuhan hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kabupaten Bandung. Apartemen Transit Rancaekek mempunyai fasilitas ruang terbuka hijau yang dibuat berupa taman, fasilitas olahraga, arena bermain serta kebun yang ditanami berbagai vegetasi. Namun diantara fasilitas yang tersedia pada RTH di Apartemen Transit Rancaekek, ditemukan beberapa fenomena diantaranya terdapat beberapa titik kerusakan pada jalan penghubung antara twin-block satu ke twin-block lainnya ataupun antara ke twin-block menuju Taman RTH, selain itu tidak adanya fasilitas aksesibilitas untuk penyandang disabilitas, tidak adanya fasilitas seperti gazebo yang berfungsi sebagai pondok atau tempat untuk berteduh, kurang terpeliharanya lahan untuk vegetasi serta terdapatnya lahan di belakang bangunan ATR Twin-Block 6 yang cukup luas yang tidak digunakan atau dimanfaatkan. Diperlukan kajian mengenai kualitas RTH Apartemen Transit Rancaekek menggunakan modifikasi teori mengenai kualitas RTH dengan dimensi accessibility, comfort, socialization, activity dan space and design. Metode penelitian yang digunakan yaitu teknik deskriptif eksplanatori, jenis metode yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif serta kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari studi kasus ini akan digunakan untuk merencanakan kebutuhan pengembangan fasilitas ruang terbuka hijau Apartemen Transit Rancaekek.