Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK UNTUK KESUBURAN TANAH Roidah, Ida Syamsu
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.884 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah, 2) Mengetahui tentang produktivitas tanah sebagai media penunjang pertumbuhan tanaman. Disimpulkan bahwa di era globalisasi saat ini pertanian organik sangat penting untuk perkembangan masyarakat yang ingin hidup sehat dan tanpa merusak lingkungan sekitarnya dengan cara memanfaatkan bahan–bahan alam atau sisa–sisa sampah dapur. Sehingga diharapkan petani lebih sadar dan kreatif dalam penggunaan pupuk organik dan diharapkan pendapatan petani juga meningkat.
PEMANFAATAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM HIDROPONIK Roidah, Ida Syamsu
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.703 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian semakin tahun semakin pesat, sehingga    masyarakat khususnya petani tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu teknologi yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik, hal ini  dikarenakan       semakin langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensial semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah satu      alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau  pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.Hidroponik merupakan metode bercocok tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah, seperti batu apung, kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu atau busa. Hal tersebut dilakukan karena fungsi tanah sebagai pendukung akar tanaman dan perantara larutan  nutrisi dapat digantikan dengan mengalirkan atau menambah nutrisi, air dan oksigen melalui media tersebut.
MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK UNTUK KESUBURAN TANAH Roidah, Ida Syamsu
Jurnal BONOROWO Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/bonorowo.v1i1.5

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah, 2) Mengetahui tentang produktivitas tanah sebagai media penunjang pertumbuhan tanaman. Disimpulkan bahwa di era globalisasi saat ini pertanian organik sangat penting untuk perkembangan masyarakat yang ingin hidup sehat dan tanpa merusak lingkungan sekitarnya dengan cara memanfaatkan bahan–bahan alam atau sisa–sisa sampah dapur. Sehingga diharapkan petani lebih sadar dan kreatif dalam penggunaan pupuk organik dan diharapkan pendapatan petani juga meningkat.
Dampak Kebijakan Tarif Impor Terhadap Ekonomi Kedelai Indonesia Laily, Dona Wahyuning; Roidah, Ida Syamsu; Purnamasari, Ika
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i1.1552

Abstract

Soybean is the main crop of the palawija system which is commonly applied in Indonesia. In the national economic system, soybean is a commodity owning strategic values due to its ability to supply nutrients needed by the community and a source of income for farmers. Demand for soybean is likely to continue to increase in line with population growth, increase in per capita income, increase in public awareness of nutritional adequacy, and the development of livestock preparation and silage industries. Given the high trend of soybean demand in the future, efforts to increase domestic soybean production are becoming increasingly important. Meanwhile in the future, the policy to protect domestic soybean farmers will be limited due to the demands of free trade. Considering that soybean is consumed in the form of processed food, the increasing demand for soybeans in the future indicates that there will be more opportunities for the development of home industries to produce this food. The need for soybeans as raw material for agro-industry cannot currently be met by domestic soybean production, both in terms of quality and quantity. This causes the need for imported soybeans to be even greater. Domestic soybean production, both in quality and quantity, seems to be unable to meet the soybean needed for industrial raw materials, thus causing a higher tendency for imported soybean demand. Therefore, import tariff policies in the face of world trade liberalization must be regulated in such a way by taking into account the interests of producers, consumers, and the government. This policy is still needed in realizing the independence of export quality soybeans. Kedelai adalah tanaman utama Sistem Palawija yang umum diterapkan di Indonesia. Dalam sistem perekonomian nasional, kedelai menjadi komoditas yang memiliki nilai strategis karena memiliki kemampuan untuk memasok hara yang dibutuhkan oleh masyarakat dan merupakan sumber pendapatan bagi petani. Permintaan kedelai akan terus meningkat seiring dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, pertambahan pendapatan perkapita tiap penduduk, meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi yang cukup, serta berkembangnya industri persiapan dan silase ternak. Melihat masih tingginya trend permintaan kedelai di masa datang, upaya peningkatan produksi kedelai di dalam negeri menjadi semakin penting. Sementara itu di masa depan kebijaksanaan untuk melindungi petani kedelai di dalam negeri semakin terbatas peluangnya karena tuntutan perdagangan bebas. Mengingat sebagaian besar kedelai dikonsumsi dalam bentuk bahan pangan olahan, meningkatnya permintaan kedelai di masa depan menunjukkan semakin terbukanya peluang pengembangan industri rumah tangga untuk memproduksi bahan pangan tersebut. Kebutuhan akan kedelai sebagai bahan baku agroindustri saat ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi kedelai dalam negeri baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan kedelai impor akan semakin besar. Kedelai yang dibutuhkan untuk bahan baku industri tampaknya tidak dapat dipenuhi oleh produksi kedelai dalam negeri, baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga menyebabkan kecenderungan permintaan kedelai impor semakin tinggi. Oleh karena itu, kebijakan tarif impor dalam menghadapi liberalisasi perdagangan dunia harus diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan kepentingan produsen, konsumen, dan pemerintah. Kebijakan ini tetap diperlukan dalam mewujudkan kemandirian kedelai kualitas ekspor.
DAMPAK SEKOLAH LAPANG TERHADAP PENERAPAN GAP (GOOD AGRICULTURE PRACTICE) OLEH PETANI KOPI DI DESA NAGASARIBU 1 Afwa, Imroatul; Roidah, Ida Syamsu
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi telah menjadi salah satu komoditas unggulan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Desa Nagasaribu 1, berlokasi di dataran tinggi Kabupaten Humbang Hasundutan, memiliki potensi besar untuk mengembangkan kopi sebagai mata pencaharian utama. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi kopi di daerah tersebut masih kurang menjanjikan, mendorong petani untuk menjadikan kopi sebagai usaha sampingan. Yayasan Edu Farmers International, melalui program Bertani Untuk Negeri melakukan sebuah inisiatif program pendampingan melalui sekolah lapang dan berkomitmen untuk memberdayakan petani kopi di Desa Nagasaribu 1. Tujuan utama pendampingan ini adalah meningkatkan pengetahuan petani mengenai budidaya kopi sesuai Good Agriculture Practice (GAP) dan mendorong penerapan praktis di kebun, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan. Pengembangan kopi berkelanjutan di daerah ini memerlukan sinergi antara potensi lokal, upaya pendampingan, dan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri kopi.
Analisis Willingness To Pay Petani Terhadap Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Di Kabupaten Blitar Anisah, Dhuhro; Yuliati, Nuriah; Roidah, Ida Syamsu
JURNAL AGRICA Vol. 17 No. 2 (2024): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v17i2.11905

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional. Namun, petani sebagai pelaku usahatani sering menghadapi masalah produksi seperti kegagalan panen akibat perubahan iklim, serangan OPT, dll yang mengakibatkan menurunnya produksi dan pendapatan petani. Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) jenis bantuan pemerintah yang dirancang untuk melindungi petani dari risiko gagal panen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis persepsi dan nilai petani mengenai willingness to pay program AUTP sert|a f|aktor-f|aktor y|ang mempeng|aruhiny|a. Peneliti|an ini menggun|ak|an |an|alisis d|at|a deskriptif, sk|al|a likert, contingent v|alu|ation method (CVM), d|an regresi line|ar berg|and|a. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya petani peserta program AUTP mempunyai persepsi positif dengan rata-rata todal skor 4,06 dan untuk program AUTP memiliki rata-rata nilai WTP petani responden sebesar Rp.40.264/Ha/MT serta memiliki faktor variabel pendapatan dan jumlah tanggungan yang memiliki pengaruh signifikan serta variabel umur, status lahan, luas lahan, pendidikan, dan pekerjaan sampingan yang tidak memiliki pengaruh signifikan. Hasil ini memiliki kesimpulan bahwa petani responden mempunyai persepsi positif terhadap program AUTP sehingga membuka peluang untuk keberlanjutan program, namun meskipun petani mampu untuk membayar sebesar nilai WTP petani responden yang telah diperoleh dalam penelitian petani berharap bahwa pemerintah tetap memberikan subsidi premi sebagai upaya membantu meminimalisir resiko kegagalan panen yang mungkin diterima petani.
KKN Tematik Pemanfaatan Hutan Sebagai Resapan Air Dan Pencipta Iklim Mikro Di Desa Jolotundo Churin'in, Rachma Arsyieta; Roidah, Ida Syamsu
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2023): Agustus : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v2i4.746

Abstract

Forests have numerous benefits in life, including serving as water catchment areas and creating microclimates that play a crucial role in the growth of surrounding plants. The knowledge of utilizing these forests is still lacking among the residents of Jolotundo Village, resulting in minimal awareness of forest conservation, leading to crop failure. Crop failure is also caused by the lack of community awareness regarding environmental cleanliness, resulting in the presence of plastic waste in plantation and farming areas, which reduces the soil's ability to absorb nutrients and organic matter. Therefore, it is necessary to provide an exposition on the importance of forest utilization and environmental cleanliness to minimize crop failure. The objective of this activity is to enhance understanding of forest utilization and environmental cleanliness. The implementation of this activity will be carried out through a Community Service Program (KKN) in collaboration with Perhutani, consisting of preparation, execution, and evaluation. The program includes monitoring the previously planted bamboo plants by Perhutani and engaging in collective efforts to clean up plastic waste in bamboo forest, agricultural, and plantation areas. The activity ran smoothly, although the collective cleaning effort could not be optimally executed due to time constraints in the Community Service Program. Hutan memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan, diantaranya adalah sebagai resapan air dan pencipta iklim mikro yang memegang peran penting dalam pertumbuhan tanaman sekitar. Pengetahuan akan pemanfaatan hutan ini masih tidak dimiliki oleh warga Desa Jolotundo, sehingga kesadaran akan menjaga hutan masih minim hingga menyebabkan gagal panen. Gagal panen juga diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sehingga banyak ditemukan sampah plastik di area hutan perkebunan/bertanian yang menyebabkan berkurangnya kemampuan menyerap tanah dan zat organik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemaparan tentang pentingnya pemanfaatan hutan dan kebersihan lingkungan sehingga mampu meminimalisir terjadinya gagal panen. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan hutan dan kebersihan lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui program KKN bekerjasama dengan Perhutani yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Program yang akan dilakukan adalah pengawasan terhadap tanaman bamboo yang sebelumnya sudah ditanam oleh pihak perhutani dan gotong royong pembersihan sampah plastik di lahan hutan bamboo, pertanian dan perkebunan. Kegiatan ini berjalan lancar namun kegiatan gotong royong pembersihan tidak dapat dilakukan secara optimal karena keterbatasan waktu KKN.
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TEGALREJO KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO Wardani, Renata Dian Kusuma; Roidah, Ida Syamsu; Taufikurrahman, Taufikurrahman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya Vol. 2 No. 04 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/berkarya.v2i04.718

Abstract

Peran pembangunan desa adalah pemberdayaan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Keberadaan Usaha Mikro kecil menengah memiliki kontribusi sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pengembangan legalitas usaha, branding, dan penyusunan laporan keuangan dengan pembukuan. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sedangkan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kendala yang ada pada beberapa UMKM di Desa Tegalrejo adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya perizinan usaha, belum memiliki identitas usaha seperti logo, kurangnya pengalaman dalam mengambibl foto produk, pemasaran melalui digital merketing seperti sosial media dimana sekarang hanya produksi untuk konsumen terdekat, kurangnya pemahaman tentang labeling, serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman tentang pembuatan lapora pembukuan. Sedangkan semua hal itu memiliki peran penting dalam pengembangan usaha. Oleh karena itu, diadakan sosialisasi dan pendampingan terkait NIB, branding, dan pembukuan dengan harapan agar pelaku UMKM di Desa Tegalrejo dapat memahami dan mengetahui hal apa saja yang penting dalam suatu usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi dan pendampingan terkait Nomor Induk Berusaha (NIB), branding, dan pembukuan agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dapat membantu dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terkait perizinan usaha pengelolaan pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan pemasaran digital guna meningkatkan penjualan dan mencapai target pasar yang lebih luas.
The PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN DIGITALISASI UMKM ANEKA KERIPIK SINGKONG PUTRI SARI DESA WONOKERTO, KABUPATEN JOMBANG Febrianti , Dina Ayu; Vitasari, Dilla Nur; Simbolon, Ella Stevani; Roidah, Ida Syamsu
PROFICIO Vol. 6 No. 1 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i1.3867

Abstract

Jumlah panen singkong yang meningkat telah mendorong Putri Sari untuk melihat peluang usaha dengan membentuk UMKM yang memproduksi keripik singkong. Namun, dalam upaya pemasarannya, UMKM ini masih menghadapi kendala besar karena pemasarannya yang masih sangat minim dan terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penerapan digitalisasi untuk mengatasi masalah ini. Penerapan teknologi digital juga dapat membantu dalam mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, sehingga UMKM dapat beroperasi dengan lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan konsumen. Kegiatan ini membantu UMKM singkong Putri Sari dalam pembuatan logo dan pendampingan dalam pembuatan e-commerce yaitu akun shopee. Metode yang digunakan yaitu Service Learning. Program ini dilakukan melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sehingga di harapkan melalui pembuatan logo dan akun shopee penjualan keripik singkong Putri Sari dapat meningkat serta lebih berkembang.
Risk Analysis in Facing the Production of Laying Hens (Case Study in Ringinsari Village, Kandat District, Kediri Regency) Laily, Dona Wahyuning; Roidah, Ida Syamsu; Rozci, Fatchur; Purnamasari, Ika
Nusantara Science and Technology Proceedings 8th International Seminar of Research Month 2023
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2024.4102

Abstract

Laying chickens are a commodity that is popular with the public for fulfillment of animal protein requirements. In cultivating laying hens, several risks must be taken into account. This research aims to analyze sources of risks faced, priority risk levels and management strategies risks of the laying hen farming business carried out by laying hen breeders in The research location is Ringinrejo Village, Kandat District, Kediri Regency. Respondents to the research were 62 breeders using the census method of laying hens. In analyzing risk sources, the Fishbone Diagram is used. In analyzing the risk level, qualitative descriptive analysis of management strategies farm management. From the research results, there are two sources of risk, namely production risk and price risk. The highest production risk is characterized by the presence of climate warming, disease attacks, weather changes, limited capital, poor feed quantity and quality, as well as pest attacks. While at-risk prices were marked by a decrease in egg prices and an increase in feed prices. Therefore, breeders can explain several strategies, namely by expanding distribution channels and establishing cooperation, developing cages adaptive, preventing and treat pests and diseases, as well as Improving the quality of human resources.